Bab 26

177 18 0
                                    

Setelah diusik oleh dua orang sahabatnya itu , Anizira pun berpaling memandang kearah Felisha dan Raidhatul dengan senyuman yang kelat.

" Ish korang ni kan... ahaha "

Kata Anizira sambil tertawa secara terpaksa.

Sedang Anizira sibuk memandang kedua-dua sahabatnya itu , Qhadif dengan pantas berdiri. Melihat Anizira yang masih berpaling memandang Felisha dan Raidhatul itu , Qhadif pun bersuara.

" Alah you. Cepat lah. I lapar ni. "

Kata Qhadif sambil menggosok perlahan perutnya dengan tangan kanan yang memegang dompet.

Anizira yang mendengarkan itu lantas berpaling kembali menghadap Qhadif.

"  eh , berdiri dah ? "

Tanya Anizira secara spontan.

" Ha , I teman you beli je tau. I dah kenyang. Sumpah kenyang. "

Jelas Anizira yang sekali lagi menolak pelawaan Qhadif untuk membelanja dirinya itu.

" ha yelaaa suka hati you laaa "

Jawab Qhadif yang sudah berputus asa dalam menujuk Anizra yang berkeras menolak pelawaannya itu.

Lalu pergilah mereka berdua untuk membeli makanan. Felisha yang tersenyum nipis melihat gelagat dua sahabatnya itu tanpa sedar telah termenung jauh.

Raidhatul yang sedar akan keadaan Felisha yang sedang termenung itu lantas menegur Felisha.

" Jauh termenung ? "

Tegur Raidhatul kepada Felisha bernada sindiran.

Walaubagaimanapun , Felisha tetap sahaja tidak menyedarkan dirinya dari lamunan.

" Qash.. Kalaulah Qash ade dekat sini kan.. ?"

" how are you tho ? "

" Dah makan ke ? Okay ke dekat asrama tu ?"

" Qash tak ingat langsung ke dekat Sha ? "

Satu persatu pertanyaan mulai memasuki ruang minda Felisha.

" HOI ! "

Sergah Raidhatul dengan kuat setelah berkali-kali menegur dan mencuba untuk menyedarkan Felisha dari terus mengelamun.

" Em ha ? "

Jawab Felisha dengan pantas akibat terkejut bersama riak wajahnya yang berkerut itu.

" Ha mengelamun lagi ! "

Kata Raidhatul dengan nada yang agak tinggi kepada Felisha sedang matanya tertumpu kedalam anak mata Felisha.

" I-ish kau ni. T-terkejut la aku ! "

Ucap Felisha yang meluahkan rasa marahnya apabila disergah oleh Raidhatul sebentar tadi.

" Kau mengelamun teringat sape ? "

" Qashaf lagi ? "

PenantianWhere stories live. Discover now