Back Then, I Adored You

826-830

Bab 826: Saat Itu, Aku Memujamu (6)

Penerjemah: Nyoi-Bo Studio Editor: Nyoi-Bo Studio

Lu Bancheng dengan paksa menelan kata-katanya karena Xu Wennuan.

Setelah beberapa saat, dia berkata, "Biarkan aku mengirimmu kembali."

"Kamu tidak harus ..." Xu Wennuan menolaknya tanpa ragu-ragu.

Alis Lu Bancheng menegang. Alih-alih memaksa Xu Wennuan, dia sedikit mengangguk. "Kalau begitu jaga dirimu."

"Oke, Bruder Bancheng." Xu Wennuan tersenyum pada Lu Bancheng dan berjalan ke sisi jalan. Tepat ketika dia mengangkat tangannya untuk memanggil taksi, Lu Bancheng memanggilnya seolah ada sesuatu yang tiba-tiba muncul di benaknya. "Nuannuan," kata Lu Bancheng.

"Iya?" Xu Wennuan berbalik. Baca bab selanjutnya di vipnovel.com kami

Lu Bancheng mengangkat teleponnya dan mengetuk layar beberapa kali. Setelah itu, telepon Xu Wennuan mulai berdering. Dia mengeluarkannya dan melihat ke layar. Itu adalah pesan teks dari Lu Bancheng yang berisi alamat dan kode sandi.

Xu Wennuan menatap Lu Bancheng dengan bingung.

Lu Bancheng menyimpan teleponnya di sakunya sambil menjelaskan dengan suara tenang. "Itu alamat rumahku, dan angka-angka itu adalah kode akses untuk membuka kunci pintuku. Meskipun kita hanya berpura-pura menjadi pasangan, kau harus pindah bersamaku. Anda bisa pulang dan berkemas sekarang sebelum menuju ke tempat saya. Saya akan membantu Anda memindahkan hal lain yang Anda butuhkan saat saya bebas. "

Saya benar-benar tidak terlalu mengenal Lu Bancheng; Wu Hao adalah satu-satunya hubungan timbal balik kami. Meskipun dia hanya meminta saya untuk berpura-pura menjadi istrinya untuk mengadakan pertunjukan untuk orang tuanya, satu juta dolar bukanlah jumlah yang kecil. Saya di bawah kendalinya karena saya mengambilnya.

Meskipun Xu Wennuan tidak pernah hidup dengan seorang pria yang dia tidak kenal, tidak ada satu pun perlawanan yang bisa dihimpun dalam tanggapannya terhadap Lu Bancheng. Dia menjawab, "Saya mengerti, Brother Bancheng. Aku akan pergi ke rumahmu nanti. "

Lu Bancheng mengangguk dan tidak mengatakan sepatah kata pun. Xu Wennuan berbalik, mengangkat tangannya, dan memanggil taksi.

Lu Bancheng hanya menarik pandangannya setelah taksi yang diduduki Xu Wennuan sudah lama hilang. Dia kemudian membuka pintu mobilnya dan masuk.

......

Gu Yusheng dan Qin Zhi'ai menghabiskan malam pernikahan mereka di Mansion Gu.

Untuk menciptakan suasana, Nanny Zhang telah menempatkan lilin merah di seluruh kamar tidur utama, dengan efek dimandikan dalam cahaya merah samar. Dia juga menyebarkan kelopak mawar di sekitar seprai merah. Itu adalah ruang pengantin yang luar biasa dengan semua dekorasi yang dia lakukan.

Ketika Gu Yusheng muncul dari pancurannya, Qin Zhi'ai sedang duduk di depan meja rias dengan piyama sutra merah dan mengeringkan rambutnya. Dia berjalan maju, mengambil pengering rambut darinya, dan membantunya mengeringkan rambutnya dengan cermat. Kemudian, dia menawarkan tangannya, menariknya ke atas, dan memutarnya sehingga mereka bertatap muka.

Wajahnya tampak begitu lembut di bawah cahaya lilin yang berkilauan. Dia menatap kembali ke matanya, yang gelap dan jelas dengan cahaya lilin berkelip di mereka. Gu Yusheng tidak bisa membantu tetapi mengangkat tangannya untuk membelai rambutnya. Kemudian, sentuhannya mendarat di wajahnya saat dia dengan lembut membelai dia. Setelah waktu yang lama, dia menundukkan kepalanya sedikit dan mencium bibirnya. Bulu matanya berkibar ringan sebelum dia menutup matanya.