Tanpa Jeno

93K 11.7K 2.2K
                                    

Tap tap ⭐ button below-!

Happy reading-!















"MARK DAMIAN ABRISAM!" Suara Jeff menggema di ruang makan, membuat tubuh Tyra melonjak kaget. Sedangkan Mark si pemilik nama hanya bisa meringis, ia tau ini salahnya.

"Jeff ishh pagi-pagi jangan teriak!" Omelnya sambil mengeplak bahu Jeff lumayan kencang.

Jeff meringis, Tyra kuat juga.
"Anak kamu tuh, bandel banget, ambil keputusan seenaknya."

Tyra memutar bola matanya ke atas, lelah dengan tingkah suaminya.
"Ya kenapa sii Mas? Yang pentingkan Aa' udah kerja, udah mandiri, ngehasilin uang sendiri."

Jeff mendengus tak suka. Melipat koran yang tadi ia baca, "tapi itu perusahaannya masih termasuk kecil dek, Mark harusnya bisa dapet yang lebih lagi, masa gaji sebulan cuma 8 juta?"

"Tapi Dadd, 8 juta udah bisa buat aku hidup sebulan..." Mark menyela, membuahkan tatapan tajam dari sang ayah.

Tapi sepertinya Mark juga tidak takut dan tidak mau mengalah pada ayahnya itu, jadi ia balik menatap ayahnya tak kalah tajam.

Tyra menghela nafas lelah, hah suami dan anaknya mulai lagi. Untung si bungsu Jeno ada kelas pagi, jadi tidak ikut berdebat di depannya.

Sudahlah Tyra tak mau ikut campur, ia melanjutkan kunyahannya. Ia sarapan sebuah apel pagi ini.

"Gimana kalo besok kamu nikah? Punya istri yang harus dinafkahi? Belum lagi kalo kamu punya anak. Biaya persalinan? Sekolah? 8 juta cukup hah?" Tanya Jeff sengit.

Mata Mark membulat, sedangkan kunyahan Tyra berhenti. Sekarang ia ikut bergabung, memandang suaminya sengit.

"Dadd, aku baru aja diterima kerja, baru tanda tangan kontrak, belum berangkat kerja, daddy udah mikirin kalo aku nikah?" jawab Mark.

"Ya harus, kecuali kamu ngga mau nikah." Balas Jeff lagi.

"Masssss, Aa' kan masih muda, baru kerja, masa langsung mau nikah?" Akhirnya Tyra turun tangan.

Tatapan Jeff melembut, ya selalu seperti itu. Berubah menjadi bucin kalo itu menyangkut Tyra, apalagi ditambah rengekan Tyra dan mata bulatnya itu.

Lucu,
Rasanya ingin ia gendong Tyra ke kamar, lalu ia kunci sehingga Tyra hanya bisa dilihat Jeff seorang.

"Adek sayang, kamu nda mau kan kalo Mark jadi perjaka tua? Bagus dong nikah muda, kita juga cepet dapet cucu." Manis sekali nada suara Jeff jika berbicara dengan Tyra.

Mark habis kesabaran.

"Bentar, tadi kita bahas pekerjaan Mark, kenapa bisa sampe pernikahan? Mark belum mau nikah, masih lama. Mark juga belum punya calonnya kan. Lagi pula, Mark udah tanda tangan kontrak kerja. Tiga tahun, Mark harus kerja di sana, atau bayar denda."

Mark kira, ketika ia membahas denda semuanya akan selesai...

Jeff tersenyum miring, anaknya masuk ke dalam perangkapnya. Ini jawaban yang Jeff tunggu sedari tadi dari mulut anaknya.

"Oh kalau begitu kamu Daddy jodohkan."

Mata Mark membelalak kaget.

Sedangkan apel Tyra jatuh menggelinding.

"HAH?!"

Jeff menyeringai, "masalah denda, Daddy yang urus."

"Pernikahanmu 3 bulan lagi Mark, mau atau tidak mau."

Nyatanya semua perkiraan Mark meleset.



Tbc

Author space :

Aww Aa' mok ketemu jodoh bentar lagii ><
Anw, ini nda ada revisi ya, langsung publish hehe

Minta votenya dong 😭✊🏻

√ Keluarga Masa Gitu?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang