Chapter 1

16 3 0
                                    


Happy reading♡

Samudra Alvano Alexander,terlahir dari keluarga yang serba berkecukupan,Ayah nya merupakan Pengusaha sukses di jakarta dan Bunda nya seorang ibu rumah tangga yang memiliki sifat ramah serta penyayang bak malaikat tak bersayap yang dimiliki Alvano.

"Bun Alvan berangkat ke sekolah dulu ya" Pamit Alvan Sambil mengecup tangan bunda tercinta nya dengan lembut.
"Kamu gak sarapan dulu bang?" Tanya Lusi bunda Alvan yang melihat putra nya itu yang tampak terburu buru.
"Gak deh bun,nanti Alvan sarapan di sekolah aja udah telat soalnya " ucap alvan sambil berlari terburu buru menuju pintu utama karena jam sudah menunjukkan pukul 6:40 itu artinya sebentar lagi bel masuk akan segera berbunyi,dan dapat di pastikan pagar sudah di kunci oleh pak onar sang satpam sekolah.

Sesampainya di sekolah ternyata gerbang sudah di kunci dan itu artinya ia akan berbohong lagi dan lagi demi bisa masuk dan mengikuti ulangan matematika hari ini.
Ulangan?? Alvan bahkan tak pernah peduli dengan nilainya itu,baginya nilai tinggi atau pun rendah itu sama sekali tidak penting untuknya.

Setelah mencari alasan dan merayu pak onar dengan berbagai cara,akhirnya Alvan di perbolehkan masuk dengan catatan harus masuk ke kelas bukan kekantin.

Pasalnya ia sudah menjadi langganan guru BK yang selalu mendapati Alvan yang bolos saat jam pelajaran dan tempat nya tidak lain adalah kantin buk jum.

Namun bukan Alvan namanya jika menurut begitu saja ketika di perintah.Alvan juga paling anti yang namanya Perempuan.What?? Bukann berarti Alvan sudah belok,tidakk Alvan masih memiliki akal sehat untuk menyukai sesama jenis.Hanya saja Alvan beranggapan bahwa semua wanita itu sama saja terkecuali Bundanya.Alvan menganggap Wanita itu terlalu banyak D R A M A yang berakhir memuakkan.

Namun tidak semua Perempuan di dunia ini seperti itu bukan?

                               ☆☆☆
Kini Alvan sedang tidur tenang di rooftop sekolanya,tempat paling nyaman setelah kantin,di sini ia mendapatkan ketenengan yang tidak ia dapatkan di tempat keramaian.

Tak terasa bel istirahat berbunyi yang terdengar seantero sekolah,Alvan bangkit dari tidurnya.Ia berniat pergi ke kantin karena sedari tadi ia belum memasukkan sesuatu ke dalam perutnya.

Ratusan Manusia tengah berkumpul menjadi satu di sebuah ruangan yang berlabel kantin,masing masing dari mereka tak mau kalah saling mendahulu pesanan mereka agar dapat mengganjal perut yang tengah keroncongan.

Brakkkk...

Alvan memejamkan matanya perlahan menahan rasa panas yang menjalar di tubuhnya akibat tumpahan kuah bakso yang kini telah membasahi baju nya sampai mengenai kulitnya.

Seorang gadis yang merasa menabrak seseorang pun gelagapan,pasal nya ia tersandung dan berakhir menumpahkan kuah bakso miliknya ke seragam milik Alvan

"Mampus nabrak orang lagi,duhhh" rutuk gadis ini harap harap cemas ketika melihat ekspresi tak bersahabat pria yang sedang berdiri di hadapannya sekarang.

"Lo kalo jalan pake mata dong" Sentak Alvan sambil menunjuk gadis di hadapannya yang tertunduk sedari tadi

Gadis itu mengangkat kepala nya melihat Alvan yang emosi ,Namun yang pertama kali terpikir olehnya adalah
Ganteng......ehh?? Buru buru ia menggelengkan kepala menepis pemikirannya.

"Eh iya mass maaf saya gak sengaja,saya tadi kesandung dan akhirnya nabrak mass" ucap gadis itu tenang takut jika Alvan bertambah emosi.

Alvan menaikkan sebelah alisnya merasa heran dengan panggilan itu.Apa katanya tadi?? Mass?? Bahkan Alvan tidak tampak seperti Mass" Ya Tuhann.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 24, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SAMUDRAKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang