Si Kadal

279 131 44
                                    

Hari Selasa adalah hari angker bagi para murid SMP Jagakarsa. Karena pada hari itu guru yang bertugas piket adalah Bu Herni, guru terkiller yang mendapat julukan 'Si Kadal'. Entah darimana julukan itu. Banyak yang bilang, dulu ada salah satu murid yang membandingkan wajah Bu Herni dengan Kadal dan hasilnya ternyata mirip. Lucu memang. Tapi biar bagaimana pun Bu Herni adalah seorang guru yang wajib dihormati.

"Nay, kancing lengan baju lu. Entar Bu Herni masuk di sengat lu." Ucap Salsa yang membuat Nayara tertawa.

"Elah Bu Herni doang, gak takut gua." Ucap Nayara menantang.

"Gua panggilin orangnya, ya." kata Kesya.

"Panggilin aja gak takut." ucap Nayara sok jagoan.

"BU HERNIIIII..." ucap Kesya, Salsa, dan Intan bersamaan.

"Eh jangan,,, gua kancing nih." kata Nayara sambil mengancingkan lengan bajunya buru-buru.

"Hahaha... takut juga kan lu." Ledek Kesya.

"Ngapain gua takut. Takut mah sama Allah."ucap Nayara beralasan.

"Iya ukhti." kata Kesya, Salsa, dan Intan bersamaan.

"Hehehe..." Tawa Nayara dengan memperlihatkan rentetan gignya.

*****

Sekarang pelajaran pun sedang berlangsung. Nayara dan teman sekelasnya yang lain diberi tugas fisika sebanyak 10 soal. Bu Risma selaku guru fisika hanya mengawasi karena nanti akan ada pengambilan nilai.

"Sal, ini udah jam keberapa si" tanya Nayara.

"Dikit lagi jam ketiga, sabar" jawab Salsa, teman sebangku Nayara.

"Bu Diah masuk ga?" tanya Nayara lagi.

"Gak tau." jawab Salsa.

Ingin memastikan, Nayara pun bertanya kepada Intan, teman yang duduk di belakangnya.

"Tan woi, Intaannn..." Panggil Nayara.

"Apa" jawab Intan.

"Bu Diah masuk ga?" tanya Nayara.

"Kayaknya engga deh. Kan Bu Diah lagi ada pelatihan Kepala Sekolah." Jawab Intan.

"Beneran?" tanya Nayara memastikan.

"Iya tadi juga ketua kelas ngomong gitu." Kata Intan.

"Yeesssss. Alhamdulillah. Yuhuuuuu" ucap Nayara seperti anak kecil yang kegirangan.

Bu Risma yang mendengar suara Nayara langsung menegurnya.

"Nayara ngapain kamu nengok ke Intan terus." Kata Bu Risma.

"Engga bu." Nayara pun langsung berpura-pura mengerjakan soal kembali.

"Kamu nyontek ya." Kata Bu Risma lagi.

"Enggak kok bu, saya udah selesai." Ucap Nayara.

"Yaudah cepat tulis jawaban kamu di papan tulis!" Perintah Bu Risma.

"Iya bu." Ucap Nayara.

Nayara segera merapihkan lembar soal dan jawaban miliknya.

"Habislah riwayat kau." Ucap Salsa meledek.

Nayara hanya memberi tatapan tajam ke Salsa dan langsung menuju papan tulis seperti yang disuruh oleh Bu Risma.

"Anak-anak cepat tukarkan jawaban ke teman sebangku kalian." Kata Bu Risma kepada murid kelas IX A itu.

"Baik bu." Jawab seluruh murid kelas IX A.

Nayara pun mulai menuliskan seluruh jawabannya. Setelah selesai Bu Riska pun mengoreksi jawaban yang dituliskan Nayara dan ternyata hasilnya betul semua.

PROMISETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang