———
"Sedang melamun lagi?" tanya seseorang disampingnya, gadis itu tersenyum tipis lalu seketika senyuman itu memudar wajahnya menengadah keatas langit dengan mata yang dipejamkam."masalah hari ini masih sama... apa aku boleh bernegosiasi dengan semesta untuk beristirahat sebentar dengan segala persoalan..., fikiran ku sudah terlalu lama bertarung dengan masalah hidup huftt. " ujar gadis itu masih dengan menatap langit, sesekali ia menertawakan hidup nya yang malang.
"Gak boleh gituuu kamu Wa, ambil wudhu minta petunjuk sama Allah. Dengan begitu hati kamu tenang walaupun banyak masalah tapi gak khawatir dengan kedepannya wong hidup kita sudah ada sutradara terbaikNya tinggal jalani dengan ikhlas dan sabar." seseorang yang di sampingnya menanggapi ujaran Syahwa. —dia adalah teman karib nya Syahwa, namanya Hilma dia paling tau tempat dan waktu kalo Syahwa lagi melamun pasti lagi ada masalah dalam hidupnya.
_
Syahwa Azara namanya, gadis belia yang perlahan meranjak dewasa wajahnya yang teduh kulit hitam manis dan senyumnya yang selalu melekung manis membuat siapa saja yang melihat nya terpana bukan hanya lelaki tetapi wanita baya—pun kalo melihat wajahnya terasa tentram. Kehidupannya selalu saja tidak berbuah manis bahkan segala angan untuk melanjutkan pendidikan lebih tinggi pun telah terhempas oleh takdir buruknya. Tidak apa menurut Syahwa itu bukan lah takdir buruk, melainkan itu cinta RabbNya kepada hamba-hambaNya. Jadi bersabar dan ikhlas untuk menjalani kalo memang sudah jatuh ya gpp sesekali bibirnya mengeluh letih, tapi jangan lupa untuk kembali berdiri. Begitu kalo prinsip Syahwa.Kebutuhan financial kebanyakan salah satu faktor putus asa nya seseorang, begitu pula dengan Syahwa ia harus menanggung semua beban kebutuhan orang tua dan adik-adiknya ia tidak sendiri, ada kakak nya yang bernama Syifa sama- sama berjuang receh untuk sekedar membantu kebutuhan perekonomian keluarganya. Ayahnya yang sudah renta hanya bisa berbaring di rumah karena masa pensiun, ibunya yang hanya berstatus Ibu Rumah Tangga karena pendidikan yang membuat ia susah untuk mencari kerja.
hari akan terus berlanjut sampai masa habis denyut nadinya, selagi masih diberi kesempatan untuk menjemput Ridha Allah mengapa Syahwa harus menyia-nyiakan itu semua? Sedangkan sudah ada didepan mata tempat dimana Allah memberikan Ridha kepada anak-anak yang berbakti pada kedua orang tuanya.
____________
Bersambung~
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Syahwa
Spiritual"Awa percaya, semua yang terjadi didalam hidup Awa... pasti sudah digariskan... dan Awa percaya kesedihan yang menimpa hari ini tidaklah selamanya menerpa, kebahagiaan pun-tidaklah abadi. Kalau bisa jalani dengan ikhlas dan bersabar pasti segala per...