Jam dinding menunjukkan pukul sebelas, seseorang yang sedari tadi mondar mandi di kamarnya sambil sesekali menempelkan ponselnya di telinganya itu terlihat gelisah.
"Kenapa nomornya tidak aktif? Apa junkyu hyung lupa ulang tahunku?" Monolognya, tak lupa ia juga berulang kali menelphon junkyu yang notabennya adalah kekasihnya.
Bukan hanya sekedar ulang tahunnya, namun hari ulang tahunnya juga bertepatan dengan anniversary satu tahun hubungannya dengan junkyu, laki laki tampan dengan proposi tubuh yang bagus ditambah senyum yang memikat.
Raut wajahnya mulai masam, yang tadinya bahagia karena satu jam lagi adalah hari penuh arti baginya namun berubah seketika kala ponsel junkyu tidak aktif sama sekali. Terakhir mengirim pesan pukul enam sore tadi.
Sungguh membuatnya kesal namun khawatir. Ia kesal dan marah kalau saja junkyu tidak mengingat hari besar itu. Ia juga khawatir karena takut terjadi sesuatu pada junkyu.
Bukannya bagaimana tapi junkyu itu orang yang ceroboh, pantas kan kalau dia khawatir?
"Ayolah angkat telephonnya.." gumamnya, bibir bawahnya terus ia gigit tanda bahwa ia benar benar gelisah. Ini sudah hampir pukul dua belas hanya kurang lima belas menit tapi junkyu tak juga menampakkan batang hidungnya. Tidak, untuk chat atau telephon saja tidak digubris atau leboh tepatnya tidak bisa dihubungi.
"Sungguh aku akan marah padamu hyung kalau kau benar benar lupa" kesalnya, sedetik kemudian perasaannya mencelos kala mengingat junkyu itu memang ceroboh tapi bukan pelupa. Jadi tidak mungkin seorang kim junkyu lupa, apalagi hari besar seperti ini. Mengingat junkyu itu memiliki ingatan yang bagus, bahkan dirinyalah yang sering pelupa.
"Hyung jangan membuat aku khawatir, angkat telephonnya" gusarnya.
Sebuah ide terlintas, kenapa ia tidak menelphon teman teman junkyu?
Dengan cepat ia langsung mencari kontak hyunsuk, salah satu sahabat karib junkyu. Ini memang sudah sangat larut malam tapi mau bagaimana lagi? Tidak ada pilihan bukan?
"Hyungg, kau tau dimana junkyu?" Itulah ucapan yang mashiho tanya kala sambungan telephonnya tersambung.
"Junkyu? Bukankah ia sudah jalan kerumah mu dari tadi? Aku tadi bersamanya pukul delapan dan dia pamit pergi kerumahku jam sembilan. Apa belum sampai juga?"
Boom!! Perasaannya tidak enak, entah dari mana. Bisa saja kan junkyu membeli sesuatu atau mempersiapkan sesuatu? Tapi entah kenapa pikirannya negatif. Ia takut terjadi apa apa pada junkyu.
"Dia belum sampai dirumahku hyung, makanya aku menelphonmu." Gelisahnya, kakinya tak bisa diam ia mondar mandir dengan bibir yang senantiasa ia gigit.
"Apa mungkin junkyu mampir ke suatu tempat?"
"Entahlah hyung aku juga tidak tau, yasudah makasih ya hyung" ucap mashiho lalu segera menutup telephonnya.
Kini jarinya langsung mengetikkan nama yoshinori disana, ia juga salah satu teman dekat junkyu.
"Hyungg junkyu bersamamu?" Tanya mashiho to the point saat sambungan telephonnya terhubung.
"Junkyu? Aku tidak bersamanya hari ini. Tadi kuajak pergi bersama jihoon dia menolak katanya mau kerumahmu. Apa dia tidak kerumahmu?"
"Tidak hyung, makanya aku menelphonmu" ujarnya. Kini perasaannya kalut. Sungguh tidak enak. Ia khawatir terjadi sesuatu pada junkyu. "Yasudah hyung terimakasih ya" ucapnya lalu mengakhiri telephon.
Beralih kini dirinya kembali menelphon junkyu untuk kesekian kalinya dan hasilnya tetap sama. Hanya operator yang menjawab.
"Hyung kau dimana sebenarnya?" Tanyanya khawatir.
KAMU SEDANG MEMBACA
HAPPY BIRTHDAY (MASHIKYU)
Fanfictioncerita ini dibuat karena merayakan ulang tahun bayi gemay dan koala handsome heheheh 😂