35

12.9K 398 3
                                    

Kriiiinggggg

Jam weker mereka terus berbunyi. Tetapi tak ada seorang pun yang terbangun. Karna jam weker itu terus bergerak, ia pun terjatuh. Dan suara itu ternyata cukup membuat Alea sedikit melenguh.

"Enghh"lenguh Alea. Ia membuka matanya perlahan.

"E-eh?"Ia terkejut karna pandangan matanya langsung melihat dada bidang milik Julian.

"Kok gue bisa-"Alea tengah mengingat ingat sesuatu. "Owh iya tadi malem gue nggak bisa tidur. Makanya dia meluk gue"gumam Alea.

Julian merasa posisi mereka sangat nyaman. Ia berfikir untuk tidak bangun dan kembali tidur seraya memeluk erat sang istri.

Tapi semakin lama Alea merasa pengap, dada nya terasa sesak, dan ia juga sangat sulit untuk bergerak.

"J-j-julian!"ucap Alea dengan nafas yang mulai tersenggal - senggal. Namun Julian tak kunjung membuka matanya.

Alea mencengkram baju nya bagian dada dan ia sedikit menarik nya ke depan. "S-susah n-nafas"gerutu Alea

"J-j-ulian"Alea memukul mukul dada bidang milik Julian. Dan akhirnya pria itu pun membuka matanya.

"Engh?"Julian melenguh. Alea terus menutup matanya. Ia menunduk.

"Yan g-gue s-sesak n-nafas"ucap Alea terbata bata. Julian baru saja tersadar. Ia pun melepas pelukan nya.

"Ash sorry sorry"Alea terbatuk batuk. Julian pun mengambil segelas air putih di atas nakas nya.

"Uhuk uhuk"Alea terus memukuli dada nya.

"Nih, minum dulu"ucap Julian. Alea terduduk. Ia langsung meneguk air itu.

"Erat banget ya sampe lo nggak bisa nafas?"tanya Julian. Alea terus meneguk air itu sampai habis. Ia pun mengangguk.

"E-elo si, meluk gue erat banget. Sesak kan jadinya"ucap Alea. Julian hanya terkekeh. Ia pun mengelus pelan punggung Alea.

"Lo tau kenapa gue meluk elo erat banget?"tanya Julian. Alea menggeleng.

Julian mendekatkan wajahnya. "Karna apa? Karna lo ada di mimpi gue. Gue sayang banget sama lo. Sayang.. banget sampe nggak berani ninggalin lo jauh jauh. Makanya gue peluk erat erat"ucap Julian. Pipi Alea memerah. Ia segera meraih bantal nya.

"Bullshit lo! Udah ah gue mau mandi! Haha"ucap Alea seraya melempar bantalnya pada wajah Julian. Ia terkekeh. Alea segera berlari untuk mengambil handuk.

"Eh, ini beneran! Gue nggak boong!"seru Julian sesekali tertawa.

»»»

"Ini sayur nya mi"ucap Lucy. Namun ibunya tak melirik nya sedikit pun.

"N-nggak usah"tolak Raisa sang ibu. Ia tetap fokus pada handphone nya.

"Mi, mami nggak boleh gitu dong. Mami akhir akhir ini kurang tidur lho, pulang kerja larut banget sampe jam 2"bujuk Lucy. Raisa tak menggubris perkataan sang putri.

Kriieeett

"Kak, gue yang bawa mobil"ucap Bertand, ia menatap kakak nya lalu melanjutkan jalan nya.

"Bertand, sini dulu. Ayo sarapan. Kamu mau kemana sih? Pagi pagi gini udah rapi banget? Wangi lagi"ucap Raisa, tangan nya terulur untuk menyentuh lengan Bertand.

Langkah Bertand terhenti, ia segera menepis tangan sang ibu.

Bertand pun berbalik, menatap sang wanita yang sudah berumur 45 tahun itu. "Ngapain lo megang megang tangan gue? Najis"ucap Bertand, ia mengusap usap lengan nya yang baru saja di sentuh oleh Raisa.

My Ketos Is My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang