Chapter 47

429 23 11
                                    

Jangan lupa vote dan komen ya..

Bacanya pelan-pelan..

~•~

Sambil bersender di tepi kasur, Putri sesekali membuka lembar baru buku yang ada di tangannya. Sejak sore, gadis itu sibuk membaca novel romantis sehingga tidak keluar kamar sama sekali, sampai tidak terasa langit sudah menggelap.

Hanya memakai hoodie berwarna cokelat dan celana pendek selutut, membuatnya super nyaman. Apalagi rambut cepolnya membiarkan lehernya ditiup angin sepoi-sepoi dari jendela yang dibiarkan terbuka.

Tiba-tiba suara derap kaki mendekati luar kamarnya lalu tak lama terdengar ketukan pintu dari sana.

Putri menoleh kemudian beranjak dari kasur dengan malas dan membuka pintu kamarnya perlahan.

Tampak Adam dengan kantong putih di tangan kanannya berdiri tepat di hadapan gadis itu. Putri melotot kaget.

"Eh papa," tuturnya cengengesan.

Adam masih dengan wajah datarnya menyodorkan bungkus itu. Putri menerimanya dan menatap isi dari kantong. "Apa nih pa?" tanya gadis itu sambil merogoh-rogoh.

"Es krim," jawab ayahnya singkat, membuat Putri mengangguk sambil berbinar.

Gadis itu mengangkat satu cup besar es krim rasa cokelat seraya membuka mulutnya. "Wahh! Makasih pa!" ujarnya terkesima.

Adam hanya mendehem lalu sedetik kemudian berbalik—melenggang pergi tanpa sepatah kata pun.

Putri tersenyum melihat es krim pemberian ayahnya itu lalu menutup pintu cepat-cepat dan membuka tutup es krim dengan tak sabar.

Dia duduk di pinggir ranjang lalu mengambil sendok kayu dari kantong plastik. Putri menyekop satu sendok penuh dan memasukan es krim itu ke mulutnya.

"Hmm gila enak banget!" ujarnya berjingkrakan.

Triing!

Putri menoleh ke arah nakas lalu mengambil benda pipih di sana yang berdering kencang. Gadis itu merengut saat muncul nama Seli di layar ponsel lalu kemudian dia menekan tombol hijau dan me-loadspeaker  panggilan.

Putri menaruh ponselnya di atas kasur, sementara tangannya ia gunakan untuk makan.

"Halo? Apaan?" tanyanya dengan mulut penuh.

"Lo udah siap belom? Gue sama Mira udah di depan rumah lo nih!" terang Seli dari balik layar.

Putri merengut. "Hah? Siap ngapain?"

"Ck, kan kita mau ke pesta-pestaannya si Angel, ayo turun!" pinta Seli buru-buru.

"Oke oke! Gue udah siap kok!" Putri mematikan panggilan sepihak, lalu mengantongi ponselnya di kantong hoodie.

Dia menaruh es krimnya di nakas lalu menghampiri sepatu sneakers berwarna putih yang biasa dia taruh di belakang pintu. Gadis itu memakai sepatunya dengan cepat, setelah selesai tak lupa dia menyambar cup besar es krim miliknya lalu baru berlari kecil keluar kamar.

Tanpa melihat, gadis itu sudah hafal letak anak tangga sehingga dia bisa berlari di atasnya dengan cepat.

Evelyn yang sedang mengobrol dengan Adam langsung kompak menoleh ke arahnya.

"Mau kemana?" tanya Evelyn saat tepat Putri menuruni anak tangga terakhir.

"Mau ke pesta temen sekolah ma, sama Seli-Mira," jawabnya lalu melahap sesedok es krim lagi.

Adam menatap anaknya aneh atas-bawah, begitu juga dengan Eveyn yang terkekeh melihatnya.

"Kamu mau ke pesta cuma pake hoodie doang? Pftt." Evelyn akhirnya tertawa renyah sambil tak lupa tangannya refleks memukul-mukul Adam.

Putri tersenyum polos. "I-iya mah, hehe. Ya udah aku samperin Seli sama Mira di depan ya! Dadah ma, pa!" tutur gadis itu lalu berlari santai.

"Iya hati-hati! Haha ada-ada aja tuh anak," balas Evelyn disisa tawanya.

Adam akhirnya itu tersenyum kekeh sambil menatap punggung gadis itu yang perlahan menghilang dari ambang pintu.

~•~

Dengan girang, gadis itu membuka gerbang rumahnya dengan semangat lalu menghampiri mobil putih milik Mira tepat di depan gerbang. Mira dan Seli keluar dari mobil lalu kemudian mata mereka melotot kaget melihat penampilan Putri yang seperti tidak niat.

Mira menatap Putri dari atas sampai bawah lalu sedetik kemudian dia tertawa terbahak-bahak sampai suaranya tidak terdengar, sementara Seli tersenyum tidak bisa berkata-kata sembari memegang keningnya tidak sangka.

"Apaan sih pada ketawa?" tanya Putri sewot.

Dengan wajah memerah, Mira berusaha memberhentikan tawanya untuk bicara, tetapi akhirnya dia tidak sanggup dan hanya tertawa saja sampai terdengar suara 'ngik ngik' dari kerongkongannya.

Mendengar suara itu, Seli juga ikut tertular untuk ikut tertawa dengan Mira. Putri jadi makin bingung melihat kedua temannya yang seperti orang tidak waras.

"Heh! Kalian kenapa?!" kata Putri seraya menyengir bingung.

"Okhok okhok!" Mira akhirnya berhenti tertawa karena tersedak.

"Lo cuma pake hoodie sama kolor doang Put?" tanya Seli terkekeh.

Putri menatap dirinya sendiri. "Iya, emang ngapa?" tanyanya balik.

Mira terkikik. "Gila lo, kaga niat banget, kaga malu napa? Haha!" tuturnya lalu terbahak lagi.

"Lagian gue mau ke sana karena makanannya doang, kalo enggak juga males gue," ungkap Putri apa adanya lalu menyuap es krimnya lagi.

Seli menepuk jidatnya sendiri. "Ya ampun Put, ya udah yok berangkat!" ajaknya lalu berbalik hendak memasuki mobil.

Mira yang masih terkikik akhirnya membuka pintu setir, sementara Putri berjalan lalu masuk ke jok belakang karena ingin bersantai di sana.

Di dalam mobil Putri langsung bersender santai sembari lanjut menghabiskan es krim itu.

Mira yang melihat kelakuan sahabatnya dari spion dalam langsung terkikik lagi. "Akhahaha! Kek gembel mau ke pesta anj*rr!" ujarnya sambil ngakak.

Mendengar itu Seli menutup wajahnya, ikut terkikik. "Baru pertama kali gue, liat orang mau ke pesta tapi begini, manaan tuh anak kaga dandan sama sekali," tuturnya kekeh.

Putri menatap mereka sinis. "Hm! Jalan supir!" perintah gadis itu seenaknya pada Mira yang seolah jadi supirnya.

"Kuy jalan!"

"Kuy!"














To be continue

MATSA

Gimana kabar kalian nih? Yang lagi ujian semangat ya, biar nilainya bagus!

Ramein kolom komentar (σ≧▽≦)σ

MATSA [ Tamat ] 𝗿𝗲𝗸𝗼𝗺𝗲𝗻𝗱𝗮𝘀𝗶Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang