Kau akan mencintaiku selamanya
Itu yang kau katakan,
Itu yang kau katakan untukkuKata kata itu tetap tinggal di sekitarku
Jadi bagaimana bisa aku membiarkanmu,
Membiarkanmu pergi - Gravity EXOLangit sudah agak berwarna jingga dengan sinarnya yang hangat ketika cafe sore itu nampak semakin ramai oleh orang orang yang masuk hendak mencari asupan makanan.Terlebih suara musik yang terdengar di dalam Cafe.
Sudah cukup lama Suho hanya duduk diam,melakukan hal kecil seperti meminum Coffe latte-nya yang sudah dingin,memainkan ponselnya,melihat langit ataupun jalanan luar yang padat.Seperti orang yang kurang kerjaan.
Sedangkan perempuan di hadapannya itu nampak menikmati makanannya dengan diam.Perlahan namun pasti, kedua tangan mungil itu memotong Steak-nya,lalu memasukkan ke dalam mulutnya,mengunyahnya pelan,lalu menelannya.Raut wajahnya nampak tertetuk,tak ada gurat gurat kesenangan yang biasa ia tunjukkan kepadanya
Suho menoleh,mengalihkan posisinya menjadi menopang dagu,menatap perempuan di depannya itu yang seharian ini tak berbicara apapun padanya.Hanya menurut saat diajaknya pergi tanpa banyak bertanya.Benar benar berbeda,dan itu terasa aneh bagi Suho.
"Ehemm." Dehem Irene tiba tiba."Kenapa menatapku seperti itu?"Tanya Irene masih fokus dengan segala hidangan di depannya,tanpa melihat ke arah Suho.
Suho terkejut,Ia hanya menggeleng kecil lalu memilih kembali duduk kembali seperti posisi awalnya.Ia menarik kursinya lalu menyenderkan punggungnya pada kursi.Melihat itu,Irene hanya mendengus pelan lalu melanjutkan makannya dengan tenang.
"Ehemm."Dehem Suho menirukan gaya Irene.Ia melirik ke arah Irene,berharap perempuan itu meresponnya.Tapi yang dilihatnya,Irene seakan tak terganggu.
Irene melihatnya sekilas.Memandangnya dengan dahi berkerut,dan mengatakan dalam hati,mungkin Suho ini memang sudah gila.
Irene melepaskan sumpit yang berada di tangannya,memfokuskan pandangannya kepada Suho yang lebih dulu menatapnya."Kau benar benar tidak ingat hari ini hari apa?" Irene menatap Suho datar.
Sejenak Suho terdiam.Dalam diam ia sedang berpikir keras.Memangnya hari ini ada apa?Hari ulang tahun Irene masih sangat lama.Hari ulang tahunnya pun sudah lewat.Lalu apa?
Merasa di abaikan,Irene membuang nafasnya kasar lalu melanjutkan aktifitas makannya kembali.Ia benar benar tak habis pikir dengan Suho.Bagaimana bisa Pria itu melupakan hari yang begitu penting bagi mereka berdua.
"Ehem ehem ehem."Suho malah sengaja membuat Irene kesal.
"Hentikan lelakon konyolmu itu.Kau tidak lihat aku sedang makan?"
"Ehem Ehe-"
"Berhenti atau ku lempar benda ini ke kepalamu." Irene berdiri dari duduknya,tangannya terangkat dengan membawa Heels yang sudah berada di genggamannya.
Suho dengan cepat memundurkan tubuhnya ke belakang dan bergerak mengangkat tangannya untuk melindungi diri,terkejut dengan gerakan Irene yang tiba tiba berdiri dan melepas Heels-nya hendak melemparkan benda itu kearahnya.
Suho menangkupkan kedua tangannya seolah sedang memohon ampun."Maaf kan aku,Aku hanya sedang bercanda."Ucapnya seraya masih melindungi diri.
Irene kembali memakaikan Heels pada kakinya.Suho hanya tertawa lalu berdiri dari posisinya."Ayo pergi."
Irene mengerutkan keningnya."Kemana?"
"Jalan jalan sebentar." Suho langsung berjalan meninggalkan Irene jauh di belakangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dream and Real life
FanfictionIni adalah kisah percintaan Suho dan Irene yang berawal dari kisah pahit keduanya di dunia yang sebenarnya tidak nyata.Rumit,Itulah kata yang cocok untuk mendeskripsikan kisah mereka. Entah termasuk Indah ataupun menyedihkan,Senang ataupun gelisah,D...