If I risk it all, could you break my fall? – Sam Smith
Summary : Jooyoung jatuh cinta sebanyak tiga kali dalam hidupnya. Satu kali di musim panas pada usia 17 bersama pria yang menyalakan rokok pertamanya. He is her first everything.
....
Dia pertama bertemu lelaki itu di pesta ulang tahun Kai. Pria bermata sehitam malam dan wangi rokok yang dibenci Jooyoung. Kai bukan salah satu teman baik Jooyoung. Well, Jooyoung sama sekali tidak akan datang ke pesta ulang tahun pria tan itu awal musim panas 2006 jika bukan karena sahabat terbaiknya, Krystal berkencan dengan manusia dingin itu. Jooyoung sendiri tidak begitu suka dengan Kim Kai dan untungnya dia bukan satu-satunya yang merasa begitu. Baik Jooyoung maupun Kai hanya saling mentoleransi satu sama lain karena Krystal.
Jooyoung masih bisa mengingat dengan jelas bagaimana dia mondar mandir di sekitar pekarangan Kai, tidak tahu harus melakukan apa saat menghadiri pesta dimana dia hanya mengenal sekitar dua orang ― tepatnya memang dua orang ― termasuk di antara keduanya pemilik pesta itu sendiri dan sahabatnya yang tidak satupun dapat ditemukannya sekarang.
Whatever.
Jooyoung sekitar 200% yakin dua orang itu pasti sedang bersembunyi di salah satu kamar di rumah luas Kai, berciuman atau melakukan hal lain yang tidak ingin dibayangkan oleh gadis remaja itu. Lagipula dia merasa tidak bisa peduli. Kepalanya sendiri terasa sangat ringan akibat banyaknya alkohol yang sudah dikonsumsi sejak tiba di pesta terkutuk itu. Rasanya seperti melayang di udara tanpa kepala. Semua yang ada di sekeliling Jooyoung seperti berputar. Dan dia ingin segera melarikan diri dari tempat ini. Tapi dia memutuskan untuk tetap tinggal, karena orang yang membawanya ke sini ― Krystal ― tidak tahu sedang ada di mana, melakukan apa dan Jooyoung tidak bisa pulang tanpa sahabatnya.
Dengan tubuh yang terasa terlalu ringan dan kepala tidak jernih, Jooyoung memutuskan untuk membuat dirinya lebih mabuk lagi. Jadi sambil mengambil sebotol bir dari kulkas Kai dan membawanya ke halaman belakang untuk dinikmati sendiri, dia menyeret kaki dengan gontai keluar dari dapur yang sangat sesak dengan orang asing itu kemudian menghirup udara banyak-banyak begitu berhasil lolos dari neraka yang mereka sebut dapur Jongin. Rasanya begitu lega, seperti bernapas untuk pertama kali.
“Di dalam terlalu sesak kan?”
Kalimat pertama yang dilontarkan pria itu kepada Jooyoung. Tidak ada yang istimewa dari suara maupun perkataannya. Tapi Jooyoung mungkin tidak akan pernah sadar kalau ada orang selain dirinya di halaman belakang Kai yang sempit jika dia tidak mengatakan hal itu. Dan tidak mungkin Jooyoung akan pernah berkenalan dengannya.
Untuk beberapa saat baik Jooyoung maupun lelaki di hadapannya tidak mengeluarkan suara sedikitpun. Dan Jooyoung bersumpah dia sama sekali tidak tahu apakah dia ingin membalas perkataan pria itu atau berbalik lagi ke dalam dapur Kai yang sangat sesak ― persis perkataan pria itu sebelumnya.
Pria itu yang kemudian berbalik badan dan tersenyum kepada Jooyoung, membebaskan Jooyoung dari dilema singkatnya. “Di dalam sangat sesak kan? Rasanya seperti udara terhisap keluar semua dari tubuhmu dengan banyaknya orang di sana.”
Satu hal yang paling pertama Jooyoung sadari begitu bertemu mata dengan lawan bicaranya adalah bahwa dia memiliki senyum paling menawan yang pernah disaksikan oleh Jooyoung dan dalam hitungan detik gadis tujuh belas tahun itu seolah merasa ingin tersesat saja di dalam mata gelap milik pria di hadapannya. Meski tidak yakin apakah ini karena pengaruh alkohol atau pria yang duduk tidak sampai satu meter dari tempat dia berpijak memang terlalu tampan seperti sugesti otaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Break My Fall
Short StoryJooyoung jatuh cinta sebanyak tiga kali dalam hidupnya. Kali kedua kepada pria yang memperbaiki hatinya hanya untuk dihancurkan sekali lagi. Dia adalah sebuah paradoks yang buruk.