10

76 6 0
                                    

Jangan lupa like, coment, and share
Thanks

Keesokan nya Dara kembali melakukan aktivitas nya jauh lebih baik setelah menceritakan sedikit masalah nya kepada Faro sahabat tersayang nya.

Saat Dara hendak menaiki motor sport nya, papi nya memanggilnya mau tidak mau Dara harus turun dan menghampiri kedua orang tua nya.

"Diantar supir, motor kamu rusak semalem papi pake hehe" Ck pantas tadi pagi saat Dara bangun tidur posisi kunci motor nya berubah menjadi di atas nakas bukan di gantung di tempat biasa.

"Nyetir sendiri" Pinta nya.

"Nggak nggak mami gak izinin kamu nyetir sendiri itu aja kamu beli motor sport mami larang tapi emang dasarnya papi kamu aja di bilangin ngeyel. Nanti kalo kamu nyetir sendiri terus ada apa-apa gimana? Mau liat mami drop?"

"Yaudah cepetan" Berdebat dengan mami nya tidak akan pernah selesai karna pasti maminya yang menang.

Saat di jalan mobilnya berhenti karna ada lampu merah ia pun menengok ke arah kanan tapi seketika mata nya tak lepas dari pandangan di depan nya, ia memperjelas lagi apa yang sedang ia lihat.

"Lo... maaf" gumam nya.

Lampu yang tadinya merah kini berubah menjadi hijau Dara membuang jauh-jauh pikiran yang sempat terlintas di otak nya.

~ ~ ~

Dara turun dari mobil nya dan melihat kerumunan orang yang tak jauh dari tempatnya berdiri, tapi ia tidak perduli selama itu tidak mengusik kehidupan nya.

Saat melewati kerumunan tersebut tangan Dara di tarik oleh seseorang dan saat Dara berbalik ternyata yang menarik nya. Dewi.

"Peace" Dewi meringis melihat tatapan Dara kepadanya sambil mengacungkan jari telunjuk dan jari tengah membentuk peace.

"Itu cowok lo berantem sama Faro" Lanjutnya

Cowok gue? Hello Dara nggak punya pacar kali.

"Yaudah." Dara tak mau ambil pusing toh itu bukan urusan nya, pasti mereka berkelahi kana urusan cowok.

"Tapi lo harus misahin dar, tuh Faro makin brutal nonjok ketua geng Renta udah gitu Richard gak ngelawan lagi pasrah aja, tapi gila makin ganteng si Richard."

Richard tidak melawan Faro? Bukankah dia jago dalam bela diri?
Dara pun menerobos kerumunan saat sampai di depan tatapan nya tak lepas dari Richard ada rasa nyeri saat melihat wajah tampan itu kini berubah menjadi memar biru yang menyakitkan.

"Woi ra selametin malah bengong" Dara tersentak kaget ketika dia sadar langsung ia berlari memisahkan mereka berdua berdiri di depan Faro dan menatapnya sinis.

"Lanjut" Ucap Dara santai tapi sorot mata itu menunjukkan kalau ia sedang menahan amarah yang sebentar lagi akan menguap.

"Kenapa?" Lanjutnya lagi.

"Ra lo kenapa belain dia? Gue cuma mau ngasih pelajaran sama nih bajingan"

"Dengan cara lo mukul dia sampai dia gak berdaya di bawah kendali lo?"

"Tapi ra gue gak mau liat dia nyakitin lo"

"Dan lo nyakitin gue karna Faro yang gue kenal gak kayak gini" Setelah mengucapkan itu Dara berbalik dan segera memapah Richard menuju uks.

Dewi menghampiri Faro yang masih terdiam seribu bahasa dia sadar kesalahan nya sudah terlewat batas, Dewi menyadarkan nya menepuk bahu cowok itu.

"Dia kayak gitu karna perduli sama lo"

"Tapi dia marah banget sama gue wi"

"Itu cuma sementara"

Tiba-tiba Daniel datang dengan kehebohan nya.

"Woi woi ada apa nih? Siapa yang dapet? Traktir gue lah makan di restoran bintang 20 enak kayak nya"

Tak. Dewi memukul kepala cowok itu yang membuat si empu meringis.

"Kenapa si wi? lo kalo suka sama gue bilang biar gue bales semua perasaan lo ya walaupun cantikan Dara gue si"

"Idih najis gue suka sama kudanil kek lo"

"Najis-najis gini banyak yang naksir noh liat pada liatin ketampanan gue semua" Dewi ingin sekali menenggelamkan lelaki ini ke laut antariksa.

"Bro kenapa lo? Sariawan diem mulu dari tadi"

"Mending bawa Faro ke kelas aja yuk rame disini gue malu" Pasal nya siswa yang tadi menonton adegan tinju meninju belum sepenuhnya bubar masih ada beberapa yang menyaksikan ketiga sahabat itu.

BAD GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang