⚠️ WARNING
Pairingnya bener-bener gak biasa.
Kalo merasa tidak nyaman, DRAGONJUSEYO.-
Di taman kampus, tepat di bawah pohon rindang, terdapat dua mahasiswa yang sedang fokus dengan kegiatan masing-masing. Yang satu mengerjakan tugas sembari meminum bubble tea dan yang satu lagi memakan keripik kentang.
"Jaemin."
Dua detik terlewati, akhirnya sang pemilik nama merespon dengan deheman singkat. Ia tidak bisa berbicara karena terlalu sibuk mengunyah pearl yang ada di bubble teanya.
"Pusing banget, kayaknya sebentar lagi kepala gue pecah deh," ucap orang itu lalu menunjukkan pose kepala yang meledak.
"Siapa suruh pilih fakultas kedokteran?" sindir orang yang dipanggil Jaemin.
Pria berkulit coklat madu itu membuat pose baru lagi, yaitu pose menerawang. Ia sedang berusaha untuk mengingat alasannya masuk ke fakultas kedokteran.
"Kok gua bisa di kedokteran, ya? Ah iya, gara-gara Ayah nih," gerutu orang itu lagi dengan bibir yang ia kerucutkan. Otaknya tidak kuat dengan segala materi yang diberikan oleh dosennya. Lalu, kenapa ia pilih kedokteran?
"Siapa suruh ngikutin om Taeil?" seketika orang itu langsung menatap sinis ke arah Jaemin. Sebenarnya Jaemin tidak salah, ia hanya tidak suka akan penuturan Jaemin yang terlalu jujur.
"Gua salah jurusan, harusnya kehutanan saja biar jadi presiden," tuturnya dan tiba-tiba satu keripik kentang mendarat di wajahnya.
"Gak gitu cara mainnya, Haechan! Sebel, tahu gak?! Lah? Tuhkan! Jadi hilang kan otaknya! Berisik banget sih lu, gua lagi fokus nih!" orang yang dipanggil Haechan hanya tertawa, lalu memungut keripik kentang yang jatuh agar ia makan.
"JOROK, CHAN!" teriak Jaemin dengan kedua mata yang langsung melotot ke Haechan. Ayolah, bisa saja tempat itu habis dikencingi kucing, kalau ada virus atau kuman jahat bagaimana? Tentu saja Jaemin tidak ingin temannya sakit.
"Masa bodoh. Dan iya, otak lu memang sudah hilang," celetuk Haechan yang tidak ada takut-takutnya. Di atas amukan Jaemin, masih ada Paponya, jadi Haechan tidak akan gentar.
"IDE MAKSUDNYA! GUA TAMPOL LU!"
Sebab emosi yang terpancing, Jaemin menarik kerah kemeja Haechan secara kasar. Tanpa rasa takut, sang korban hanya tertawa kencang, tak menghiraukan Jaemin yang bisa memukulnya kapan saja. Jangan khawatir, mereka memang seperti itu.
"Astaga, Seo Jaemin. Suara lu kedengeran sampai warung Mbok Ijah, tahu gak?" sarkas seseorang yang baru saja datang dengan membawa satu tas berisi alat menggambar.
"Njun, mau baku hantam?" tanya Jaemin, kemudian ia menatap tajam ke arah orang yang dipanggil 'Njun' tadi, tetapi yang ditatap hanya tertawa dan ikut duduk dengan mereka.
Jaemin melepaskan genggaman dari kerah Haechan, lalu kembali mengurus laptopnya. Begitu pula Haechan, setelah merapikan kemeja, ia langsung masuk ke dalam mode 'nugas'.
Untuk beberapa saat, Renjun melihat ke arah Jaemin dan Haechan. Iya, Jaemin dan Haechan. Eh, tunggu dulu. Haechan?
"Eh, Chan. Kok lu disini? Bukannya lagi ada latihan band?" tanyanya kepada Haechan, yang ditanya hanya menatap orang itu bingung. Apa maksudnya?
KAMU SEDANG MEMBACA
REVISI - modifié [nohyuck]
Fanfiction"Jeno gak bakal bisa berubah," final Haechan dan itu tidak bisa diganggu gugat. Apakah hal itu benar? Apakah Jeno bisa berubah? Atau dia akan tetap seperti dulu? - 25/04/2020