맹목적

3.8K 363 9
                                    


Jaehyun memarkirkan sepedanya tepat di samping toko bunga, tanpa ragu langkahnya tertuntun untuk memasuki toko bunga tersebut. Sebuah bunga sudah mencuri perhatiannya sejak kemarin, lantas hari ini dia memutuskan untuk membelinya.

Jaehyun tersenyum puas ketika bunga tersebut sudah dalam genggamannya'Doyoung hyung pasti menyukainya' hatinya yang berkata seperti itu, karena bibirnya masih menyuguhkan sebuah senyuman

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jaehyun tersenyum puas ketika bunga tersebut sudah dalam genggamannya
'Doyoung hyung pasti menyukainya' hatinya yang berkata seperti itu, karena bibirnya masih menyuguhkan sebuah senyuman. Digayuhnya sepeda menuju sebuah tempat yang tentu saja, Doyoung pasti sudah menunggunya di sana.

Hujan semakin deras, Jaehyun terpaksa menghentikan sepedanya untuk berteduh sejenak. Dia tidak ingin bunga yang sudah dia persiapkan itu rusak begitu saja.

Hari semakin gelap, hujan tidak juga kunjung mereda. Jaehyun ragu dan semakin cemas, dia tidak ingin membuat Doyoung menunggu terlalu lama. Dengan berbagai pertimbangan Jaehyun akhirnya terpaksa menembus hujan dan berusaha melindungi bunga yang sudah digenggamnya dengan erat.

Jaehyun menggayuh sepedanya dengan terburu buru, hujan semakin malam semakin terasa menimpa tubuhnya. Pandangan Jaehyun buram karena derasnya hujan yang menutupi penglihatannya

"Tiiin tiiin!!!"

Suara klakson mobil membuat keseimbangan Jaehyun runtuh dan sepedanya oleng sehingga kini dia terjatuh. Bunga yang sudah mati matian dia lindungi itu tiba tiba saja terlindas mobil yang hampir menabraknya. Tatapannya kosong, ia hanya memandang pasrah bunga yang sudah hancur dihadapannya. Tubuhnya yang sudah basah kuyup membuat dirinya semakin terlihat menyedihkan sekarang. Jaehyun menghela nafasnya berat, lalu bangkit dan kembali mengayuh sepedanya mengingat hari sudah semakin larut dan Doyoung pasti sudah menunggunya.








***







Jaehyun tiba di apartemennya, dia langsung pergi ke kamar mandi dan mengganti pakaiannya. Sepuluh menit berlalu, Jaehyun menuju tempat dimana Doyoung pasti sudah menunggunya.

Pintu kamar Doyoung sudah terbuka, Jaehyun terdiam sejenak memandangi lelakinya yang kini sedang duduk menatap jendela. Entah apa yang sedang di renungkan oleh lelaki itu sehingga keberadaan dirinya pun tidak disadari olehnya.

Jaehyun masih terdiam, mengingat kejadian hari ini yang sudah menimpa dirinya, sebuah rencana yang sudah dia persiapkan benar benar sudah gagal untuk dia lakukan, dia menghembuskan nafasnya berat. Pandangannya kembali ia fokuskan pada lelaki yang kini masih terduduk memunggunginya.

"Aku buta Jaehyun!! AKU BUTA!!"

"lantas apa yang salah hyung!?"

"Aku cacat Jaehyun!!"

"Tidak hyung, kau selalu sempurna di mataku, berhentilah menyiksa dirimu!"

Tiba tiba Jaehyun mengingat kembali kejadian itu, sudah satu tahun berlalu. Jaehyun masih sulit melupakannya.

Dengan ragu, Jaehyun menghampiri Doyoung yang masih terduduk memunggunginya, sebuah senyuman sudah terbentuk diwajahnya. Dipeluknya pelan lelaki di hadapannya itu

"Jae hyun?"

Doyoung dapat merasakan sentuhan lengan Jaehyun pada tubuhnya.

"Ya, ini aku hyung"

Doyoung tersenyum merasakan sentuhan dan kehangatan darinya.

Tapi Doyoung tidak pernah tahu, senyuman itu hanya sebuah usaha untuk menutupi kesedihannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tapi Doyoung tidak pernah tahu, senyuman itu hanya sebuah usaha untuk menutupi kesedihannya.

Ya, terkadang Jaehyun menangis.

Fin.
🎃

Pendek sangaaat euy

....... ya gitu pokoknya 😶


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
jaedoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang