Garalline 3

4K 69 4
                                    


"Pa tolong saya.."

Hah hah hah..

"Eh siapa kamu?"

Pria berseragam keamanan itu mengernyit menahan bau.

"Saya.. saya.."

Dan seketika mengalirlah cerita itu..

Cerita tentang apa dan siapa yang terus disimak dengan wajah mengeras seperti batu.

"Jadi saya mohon pa.. saya.."

Krkk.. krkk..

Gemuruh suara walkie talkie menjeda ucapannya yang belum rampung. Dan seketika mengira, jika pria yang tengah diajaknya berbicara itu hendak pamit untuk panggilan tugas darurat, gadis itupun dengan terpaksa mengangguk mempersilahkan.

Dengan sedikit harapan, bahwa ia tidak akan ditinggalkan sendirian.

Namun..

Drap drap drap..

Aaahhh..

Gadis itu sontak terkejut, saat mendengar suara derapan langkah mendekat dibelakangnya.

Langkah-langkah dari sekawanan pria yang sejak tadi mengejarnya, dan kini entah tiba-tiba muncul darimana.

"Itu dia!!"

Ya Tuhan..

Kenapa bisa ada orang-orang tadi??!

Sambil menahan jerit histeris, gadis itu menerobos masuk kedalam pos jaga. Mencari pria tadi yang ia yakini bersedia membantunya.

"Pak.. tolong itu.."

Sekali lagi ucapannya terjeda.

Tapi bukan lagi karena suara walkie talkie seperti tadi.

Gadis itu hanya berhenti, karena pria itu memberikan sebuah senyuman padanya.

Senyum yang seketika membuatnya begitu menyesal sudah keluar dari tempat persembunyian, dan nekad datang kesana dengan membawa harapan selamat.

Pria ini..

Masih komplotan mereka..

"Aakkhhhh.."

**

Nyaris dibutuhkan waktu sepuluh menit untuk memaksa Ralline mencuci muka dan asli mengganti pakaiannya sebelum turun ke ruang keluarga.

Dimana sudah ada ayah, ibu dan kakaknya menunggu untuk berbicara disana.

"Kamu nangis sayang?" Rangga yang pertama melihat anak perempuannya turun dengan wajah sembab, langsung bangkit dari duduknya. Lalu
sekilas dilemparnya pandangan pada Dinda istrinya, Radit dan terakhir Dini, seolah meminta penjelasan.

Tapi ketiganya kompak mengedik tidak tahu, dan Ralline yang paham situasi langsung menjawab sekenanya.

"Abis nonton drakor pah.."

"Hah?? Drakor apa?? Ada-ada aja kamu"

"Nonton drakor kok sampe nangis kaya orang diputusin cinta" upss..

Rangga kembali ke bangkunya, tak lupa sambil menyeret si anak perawan yang sudah mencebik, untuk duduk disampingnya. Tidak tahu saja beliau, jika anak gadis semata wayang nya itu memang benar-benar sedang putus cinta.

"Drakor apa sih?? Udah jangan ditonton lagi" ujarnya lagi masih dengan nada begitu jengahnya.

Lah.. ya gimana jangan ditonton lagi pah.. orang live streaming ini.. beneran abis diputusin lho ini anakmu..

GarallineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang