Nara masih sibuk membereskan lemari bajunya, Nara termasuk wanita yang tidak terlalu suka dunia fashion. Bajunya saja tidak mengikuti tren masa kini. Dengan memakai celana jeans dan kaus oblong sudah cukup baginya. Tidak heran lemari Nara penuh dengan kaus dan celana jeans.
“Ya tuhan, sekali ini aku melihat lemari wanita separah ini”
“Jangan mengganggu ku Kim Seok jin”
“Aku akan membeli mu dress mulai besok, kaus lusuh ini buang saja, ya tuhan pantas kau tidak pernah pacaran selama ini”
“Yak. Jangan bawa-bawa itu, aku memang tidak mau pacaran, bagiku pacaran merepotkan”
“ Ini siapa?”
Jin melihat foto pria di bawah lemari Nara, Nara kaget ia langsung merampok foto tersebut dan menyimpan foto itu di sakunya. Jin tersenyum menggoda.
“Kau menyukai pria itu kan?”
“Tidak”
“AA aku tau, kau diam-diam menyukainya tetapi pria itu menyukai wanita lain dan cintamu berujung dengan bertepuk sebelah tangan”
“Oppa, mulai sekarang berhentilah menonton drama”
***
Jaehyun membuka pintu apartement nya pelan, hari ini badan dan pikirannya terasa lelah, Jaehyun mendudukan badannya di sofa, terngiang suara Dong gun yang sedang memarahinya tadi, ia mengakui itu adalah kesalahannya.
Dan ia seperti anak yang sangat tidak berguna, Dong gun sudah berlapang dada memberikan segala perusahannya kepada Jaehyun, tetapi ia malah menghancurkan perusahaan yang telah dirintis Dong gun dari dulu dalam sekejap mata.
“ERGHHHH”
Jaehyun menendang meja kaca yang ada di depannya,ia tidak tau apa yang harus ia lakukan sekarang, Dong gun sudah sangat kecewa padanya, Jaehyun termenung sejenak,
“Aku akan mengakhiri semua ini” Gumam Jaehyun
***
Nara berjalan gontai sambil mengeratkan jaket yang menyelimuti tubuhnya. Nara ingin membuka pikirannya dengan mengelilingi daerah perumahannya. Ia tidak kuat mendengar imajinasi Jin yang lama kelamaan menggila setelah melihat foto pria tadi.Tiba- tiba BRAK!!! . Nara menabrak seorang pemuda memakai jaket hitam ,topi hitam dan masker hitam semuanya serba hitam, ini sungguh menakutkan, pria itu menjatuhkan berapa plastik bungkusan.
Nara membantu mengambil bungkusan lelaki tadi. Dengan sekilas Nara melihat botol yang ia tau isinya adalah cairan sianida. Nara tau cairan itu berbahaya. Pria itu cepat menarik bungkusan yang ada di tangan Nara,
“ Maaf” lirih pria tersebut sambil bergegas meninggalkan Nara. Nara melihat punggung pria tersebut, ia sangat tergesa-gesa.
Nara masuk ke dalam apotek, ia ingin membeli obat sakit kepala, kepalanya terasa pusing akibat jet lag dari belanda.
“Annyeong, apa ada obat sakit kepala?” tanya Nara , sambil menundukan kepalanya, lama kelamaan kepalanya terasa berat.
“ Ndee, ini ” pegawai tersebut memberikan obat kepada Nara,
“Terimakasih ” ucap Nara dan beranjak keluar
“Apa kalian tau, tadi itu CEO perusahan JBJ, Jung Jaehyun, ia memesan cairan sianida, untuk apa ya?”
“Ia terlibat skandal dengan seorang pemuda dan wanita di club, ternyata ia pria yang liar dan perusahannya terancam hancur, mungkin ia ingin bunuh diri”
“Ya tuhan apa yang kau katakan”
Bisikan pegawai tersebut mengagetkan Nara, tidak salah lagi pria yang ia tabrak itu, ingin bunuh diri. kalau benar bunuh diri,.. ya tuhan jangan sampai, apabila pria itu meminum cairan itu ia akan meninggal, ini tidak boleh terjadi.
Pikiran Nara tidak karuan. Nara berlari ke arah pria tadi, tapi ia kehilangan jejak. Nara mendesah kesal, ia takut pria tersebut benar-benar bunuh diri.
“Ahjussi, apa melihat pria pake jaket hitam, topi hitam masker hitam lewat sini?,”
“Aku tidak melihatnya”
“ Ahhh, kalau.... jaehyun?”
“Jaehyun ?”
“Ndeee, apa ahjussi kenal?”
“Jung Jaehyun seorang CEO itu? di apartement ini , lantai 3, tapi ada apa anda mencarinya? ”
“Terimakasih ahjussi”
“Yak tunggu, Ahh maaf anda tidak boleh masuk, “
“Wae? Aku hanya ingin menyelamatkannya,dia ingin bunuh diri ahjussi” teriak Nara.
“Apa yang kau katakan nak, sebaiknya kau pulang, pasti kau wartawan yang memburu jaehyun sajangnim kan”
kata ahjussi tadi sambil menarik Nara keluar perkarangan apartement, tapi dengan kekuatan yang ia punya, Nara bisa lolos dari jangkauan ahjussi petugas keamanan itu.Nara mulai masuk ke dalam apartement, saat menuju lift tiba-tiba petugas dari arah samping lift mulai mengejar Nara,
“aishh” Nara mulai berlari ke jenjang darurat, ia berlari sekencang mungkin.
Entah kenapa firasatnya mengatakan pria itu akan bunuh diri, terlihat dari gelagat dan pancaran wajah keputusasaan Jaehyun.
Dalam hati Nara merutuki dirinya, kenapa dia harus seberjuang ini hanya karna pria itu. Nara sampai ke lantai 3 , tiba-tiba dari luar kamar 706 mengeluarkan asap, ia mencium bau yang tidak Nara menutupi bagian hidung nya dengan jaket , agar tidak menghirup udara monoksida yang ia ketahui beracun tersebut.
Ternyata Jaehyun juga membeli monoksida untuk memperlancar aksi bunuh dirinya. Ia akui Jaehyun cukup pintar.
Nara mencoba membuka pintu 306 tersebut tapi terkunci dari dalam
“Yaaak, buka pintunyaaa”
“Tuaaan, kau bisa mati, buka pintunyaaaa” teriak Nara sambil mendobrak pintu tersebut. tapi nihil tenaganya tak sekuat itu.
“Hei nona...uhuukk uhuukk apa yang terjadi ini” pegawai kemananan tadi mulai batuk-batuk karena asap monoksida dari kamar tersebut.
“Ahjussi, buka kan pintunya pria itu bisa mati, cepaat” ucap nara sambil membekap mulutnya agar tidak terlalu terkontaminasi asap gas beracun tersebut.
Pihak keamanan mulai mendobrak pintu apartement Jaehyun
BRAAKKK!!
.
.
.
.
.
.
✨Jeno✨Jin
KAMU SEDANG MEMBACA
Marry Me Or Not ✨ [Jaehyun X Suho]
FanfictionNara terjebak cinta segitiga, memilih dua pilihan yang menurut nya sangat rumit. Memilih menikah Jaehyun untuk menyelamatkan perusahaan, atau memilih cinta pertamanya, Suho senior Nara saat kuliah, dan sekaligus kakak kandung Jaehyun. "Nara, kita ha...