11

80 8 0
                                    

Jangan lupa like, coment and share
Thanks🤗

Di uks Dara masih disini menemani cowok itu sambil membersihkan luka yang di akibatkan sahabat nya sendiri.

Tangan Dara di pegang oleh Richard mengakibatkan aktivitas Dara terhenti saat sedang mengobati rahang cowok itu.

"Lo udah mulai maafin gue kan? Gue gak tau ra gimana cara ngebuktiin semuanya tapi gue bakalan usahain"

"Gak perlu." Dara berubah sinis dan dingin

"Ra liat mata gue gak ada yang berubah dari gue ra gue masih cowok yang sama yang selalu ngelindungin lo, selalu ada dimanapun lo berada" Richard menatap wajah manis gadis itu penuh harap dan rindu yang mendalam, berharap semua akan berakhir dan ia akan menemui gadis itu lalu menjelaskan semuanya.

Apa maksud hey, ingatkan dia jika mereka bertemu saja saat SMA. dia pernah melindungi dirinya? Tapi wajah dia memang tidak asing di mata Dara tapi siapa?.

Dara menutup kotak obat setelah selesai membersihkan luka nya dan berdiri menuju pintu keluar tanpa pamit membiarkan Richard istirahat.

Meninggalkan ruang uks dengan perasaan yang berkecamuk, sorot mata itu sama seperti sorot matanya, yang selalu menatapnya penuh hangat dan memberi kenyaman tapi cowok tadi siapa? Bukankah dia sudah meninggalkan Dara jauh sebelum Dara bertemu cowok itu.

Dara tidak siap jika harus bertemu sosok di masa lalu nya, di tengah jalan ia berhenti memegangi dada nya yang terasa sesak. Dan pasti ini efek dari memikirkan semua itu.

Memang selalu seperti ini ketika Dara mengingat nya selalu sakit yang dirasakan yang menjalar keseluruh tubuh.

~ ~ ~

Bel pulang berbunyi membuat para siswa berhamburan keluar tapi tidak dengan Dara yang masih duduk diam menatap punggung cowok yang duduk di bangku depan dan Daniel yang masih sibuk merapihkan buku-buku nya.

Hingga cowok itu berbalik dan memgang tangan Dara yang langsung di tepis kasar oleh sang empunya.

Danial berdiri di antara mereka memecahkan keheningan yang mereka ciptakan.

"Heh lo berdua kenapa sih udah kek kucing sama anjing, lo kenapa ra? Lo juga far? Ya Tuhan kenapa engkau memberikan hamba teman seperti ini yang satu dingin seperti kutub yang satu gengsi nya melebihi Barbie Kumalasari tapi aku menyayangi mereka" Ujarnya mendramatisir.

"Gue cabut" Dara pamit pergi terlebih dahulu tanpa melihat Faro.

Sepeninggalan Dara, Faro masih bungkam tak tau harus meminta maaf seperti apa kepada Dara, ia sebelumnya tidak pernah seperti ini selalu baik-baik saja saat mendengar Dara berdekatan dengan cowok lain tapi entah kenapa kali ini ia marah terhadap cowok itu.

"Farooo lo gak mau pulang apa?? Gue disuruh balik sama nyokap nih"

"Dasar anak mami" Ujar Faro lalu berdiri meninggalkan cowok itu yang mencerca dirinya tak jelas.

"Si anjing udah gue tungguin malah ninggalin gue sendiri disini berasa jomblo kan gue"

~ ~ ~

Keesokan harinya Dara kembali beraktivitas menjalani kewajiban nya sebagai siswi dengan langkah gontai berjalan melewati lapangan menuju kelasnya yang berada tak jauh dari lapangan, langkah nya terhenti oleh cowok itu pasti dia akan mengucapkan kata maaf lagi.

"Ra mungkin lo bosen denger gue ngomong kata maaf mulu, tapi ini bakal gue lakuin sampai lo maafin gue"

"Minggir" Ia tidak ingin pertahanan dan keputusan yang ia buat semalam matang-matang hancur begitu saja.

"Ra please gue tau gue salah, tapi gue bukan dalang dari semua itu percaya ra"

"Gue kasih lo waktu buat buktiin semuanya" Setelah mengucapkan itu Dara pergi membawa semua kesalahan nya dalam berbicara tadi.

Ia merutuki kebodohannya, bukankah cowok itu sudah menjadi orang yang dibencinya tapi kenapa hati tak sejalan dengan pikiran nya.

Dan Richard tersenyum karena sudah mendapat lampu hijau untuk kembali membuktikan semua nya.

Gimana part nya gaje ya? Hehe

BAD GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang