chapter 02||Badmood mode on

68 12 13
                                    

"Mulai hari ini lo harus jadi pembantu gue!" ucap Nathaniel dengan menekan kata pembantu.

Alea dengan cepat melotot ke arah Nathaniel "WHAT??!!"

"Lo harus mau jadi pembantu gue karena lo udah lecetin dan rusakin mobil gue!" ucap Nathaniel dengan santai seakan ini bukan masalah besar.

"Maksud lo apa,seenak upil lo nyuruh gue jadi pembantu lo dan inget ya! mobil lo itu ngak lecet maupun rusak sama sekali,yang ada nih lutut gue yang lecet sampe berdarah nih!!,dan seenak nya lo nuduh gue,punya hak apa lo nyuruh gue,bokap bukan nyokap bukan sodara bukan?!!" cerocosnya dengan menggebu-gebu.

"Puas bacotnya?" masih dengan ekspresi santainya Nathaniel menanyakan hal yang tidak berguna

"GUE NGAK MAU LAGI BERURUSAN SAMA LO DAN GUE NGAK MAU JADI PEMBANTU LO, enak aja lo nyuruh nyuruh gue!" cerocos Alea lagi sambil melangkahkan kakinya untuk meninggalkan Nathaniel. Namun baru saja ia akan melangkah tanganya di cekal oleh Nathaniel

"Dan lo harus mau." ucapnya

"Ngak!" tolaknya mentah mentah

"Harus!"

"Ngak! sekali ngak ya ngak!"

"Mau ngak mau harus mau!" final Nathaniel.

Alea sedikit berjinjit dan mendekatkan bibirnya dengan telinga Nathaniel

"GUE ENGGAK MAU KUDANIL!" teriak Alea tepat di telinga Nathaniel

"Gini aja gimana kalo gue kasih penawaran?" tanya Nathaniel karena ini sudah ia rencanakan.

"Apa?" sedikit ketus Alea menjawabnya dengan ogah ogahan. Nathaniel menyeringai kecil sambil menatap Alea .

"Gue bakal berhenti ganggu orang orang,tapi lo harus mau jadi pembantu gue gimana?" tawar Nathaniel sambil menaik turunkan alis tebalnya itu.

Nathaniel tahu bahwa Alea saja yang sering merusak rencananya ketika ia akan menganggu anak anak nusa harapan,dan sudah beberapakali Alea memperingatinya untuk behenti mengganggu anak anak dan juga berhenti membuat onar,maka dari itu sengaja Nathaniel menawarkan hal tersebut.

"Gue udah bilang sama lo kalo gue ngak mau jadi pembantu lo! mending gue bayar ganti rugi aja!" tolak Alea.

"Dan gue ngak butuh uang lo,yang gue butuhin jasa lo."

"Oh ya,dan lo juga bisa deket deket gue terus kan lagi pun ngak semua orang bisa deket sama gue, jadi ini penawaran yang untung buat lo, lo biasa buat anak anak Nusa harapan tenang tanpa gangguan gue tapi lo yang harus jadi pembantu gue, eh terlalu kasar kalo pembantu jadi asisten pribadi gue aja gimana?" lanjut Nathaniel panjang lebar

Alea menghela nafasnya perlahan, karena ia pusing dengan makhluk menyebalkan yang satu ini, ia jadi menyesal bertemu dengannya, andai saja waktu itu ia tidak menolong siswa culun yang sedang di ganggu Nathaniel bersama sahabatnya waktu kelas 10 pasti ia tidak akan masuk dalam perkara yang seperti ini,tapi Ibunda Alea selalu bilang bahwa kita sesama manusia harus saling menolong jadi ia tidak sepatutnya menyesal dengan apa yang ia perbuat.

Jika di pikir pikir anak anak sma Nusa harapan sangat takut dengan Nathaniel pasalnya ia pernah berkelahi dengan kakak kelasnya karena ia telah berani mengganggu sahabatnya.

Haruskah ia menerima tawaran Nathaniel agar seluruh anak anak Nusa harapan tidak perlu takut lagi kepada Nathaniel atau ia harus menolak tawaran itu dan membiarkan anak anak sma Nusa harapan yang bersekolah disini dengan penuh ketakutan? Ya Tuhan... Alea binggung sekarang di sisi lain jika ia menolak tawarannya ia akan untung dan anak anak lain akan rugi tapi di sisi lain jika menerima tawarannya ia akan rugi dan anak anak lain akan untung.

First And Last [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang