6#Masih Tersisipkan

32 4 0
                                    

Masih tersisihkan,jiwa yang mendambakan

Hai apa kabar?semoga itu cukup untuk sekadar basa basi normatif.Dengan senyuman yang mengandung fiktif.
Aku masih disini,dengan banyak kenangan yang kau sodorkan dalam dunia realisasi.Candamu yang mencandu dengan rindu yang makin menjalar menyusupi setiap perasaanku yang makin memar dengan jantung yang keras mendebar.
Memandangmu memang semu namun perasaan itu tetap singgah di hatiku.Aku takkan membiarkanmu layu.Entah seberapa lama aku harus menunggu,yang jelas aku takkan berhenti melangkah maju,menggapaimu,dan dapat melangkah bersamamu selalu.
Aku tetap kokoh dengan pilihan begitu juga dirimu,hanya saja pilihan kita belum sama.
Kau telah menjadi batas imaji,menyadarkan bahwa kau tak selamanya fiksi.
Masih seperti biasa,kopi dan senyummu yang beradu di hadapanku,sama sama menyisipkan candu,kafein dan ragu yang meyakin.
Berada pada sebuah titik pengharapan,setelah kau menyodorkan sesuatu yang membuatku tak karuan,dihantui khayalan,ditemani kenyataan.Bahkan saat ini saja aku tertampar sampai memar.
Tawamu memang masih terngiang meninggalkan kenang yang menggenang.Aku tak bisa memaksakan pilihan.Jika itu membuatku menunggu,asal tak membuatmu terbelenggu.Kini,hanya mampu menyimpan.Rapi-rapi tanpa berserakan,berceceran.

Harapanku masih sama pada Tuhan
Semoga kita lekas dibersamakan
Sebab perasaan masih tersisipkan
Takkan mudah dihilangkan
Dengan banyak kerinduan
Menjalar bersama pengharapan
Menerima tamparan kenyataan

Aku tak henti
Untuk menantimu mengerti
Tanpa paksaan hati
Tanpa logika yang mati

Kenang RemangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang