Prolog

31 3 1
                                    

"Zroenz," panggil sosok perempuan cantik dengan tubuh yang dialiri dua darah , sedang menimang seorang bayi mungil ditangan-nya.

"Hmm?" Dibalas gumaman oleh pria iblis itu.

"Kita harus segera mengamankan-nya. Sebelum kutukan itu menghancurkan kita," ucap lirih dari sosok malaikat setengah dewi itu, Millea.

"Aku tahu itu," ucap Zroenz sambil memeluk Millea dari belakang, dan menyembunyikan kepalanya ke ceruk leher istrinya.

"Dengan siapa nantinya dia?" Lirih Millea.

"Witch," jawab Zroenz

"Eh." Millea menatap Goenz bingung.

"Kita akan membawanya ketempat manusia dengan seorang White Witch," terangnya.

"Siapa dia?"

"Teman lamaku," jelasnya. Millea meletakkan dikasur bayi mungil itu.


"Tidak bisakah kita membawa dan merawat-nya hingga tumbuh besar?" Tanya Millea dengan mata berkaca-kaca, hingga sebutir kristal meluncur membuat anak sungai diwajahnya. Zroenz memeluk Millea sambil mengusap pucuk kepalanya.

"Apa kau menyesal dengan hubungan terlarang ini, hmm?" Tanya Zroenz lembut. Millea menggelengkan kepalanya tanda tak setuju.

"Kenapa takdir seolah mempermainkan kita?" Ucap Millea.

"Sstttth. Kita mungkin terkena kutukan itu, dengan tetap menjalankan hubungan terlarang ini. Tapi, dengan dia yang dialiri tiga darah ditubuhnya, akan sangat berbahaya jika ia tertangkap oleh orang yang berniat jahat. Dan jikalau kata hatinya berkata lain dari yang kita harapkan, akan sangat berbahaya nantinya. Tapi aku sangat yakin ia akan tumbuh dengan baik, dengan hati yang baik pula. Karena hatinya yang menentukan masa depannya... juga dunia ini," Terang Zroenz sambil mengecup pipi Millea dan menghapus air matanya dengan ibu jari.

"Kita memang tidak bisa melihat masa depannya. Tapi aku yakin dia bisa membedakan mana yang baik dan yang buruk." ucap Millea yakin. Dibalas anggukan tegas dari Zroenz

"Aku tak menyangka," ujar Millea mengalihkan pembicaraan.

"Hmm?" Goenz bergumam bingung.

"Iblis merah yang tak kenal ampun jatuh cinta padaku?" lanjut Millea dengan kekehan kecil, seraya memandang Goenz teduh.

"Kau tidak percaya?" Tanya Zroenz.

"Aku juga bahkan tidak percaya." Lanjutnya.

Mereka tertawa bersama, terlelap bersama bayi cantik yang mungil diantara mereka.























































::

::

::

::

Ini baru permulaan, okay!

Next ga nih? Wkwk.

Voment untuk mengekspresikan gambaranmu tentang cerita ini.

Vote ga akan merugikan kamu:)).

IG: lathiftl_iqo06
Follow akun WP dan IG

Salam

Lafiqo

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 01, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My BloodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang