LANGIT BERTABUR bintang malam ini sempurna. Untuk para pasangan romantis, mereka akan berbondong-bondong mencari restoran dengan atap terbuka atau memiliki jendela yang menampilkan tampilan langit untuk menikmati suasana tersebut. Tempat yang nyaman, makanan lezat mahal, dan barangkali ada alunan musik pelan mengiringi. Benar-benar malam yang sempurna!
Tetapi, kenikmatan tersebut tak berlangsung lama. Tanpa ada awan kelabu, gerimis, angin besar atau semacamnya, seperti magis yang sering kau bayangkan; seketika hujan deras turun membasahi bumi sekali lagi. Hiasan langit malam bertabur bintang yang menakjubkan tergantikan. Petir dan kilat menyambar. Angin malam bertiup kencang. Temperatur mencapai kadar di mana seseorang akan menggigil dan membutuhkan penghangat.
Dan untuk rumah kumuh seperti yang ditempati Xiumin, merupakan malapetaka tentu saja. Bulir air hujan menyusup lewat atap-atap yang bolong, merembes masuk ke dalam─hampir saja mengenai Xiumin secara langsung. Tapi tentu tetap akan terkena percikannya dan mengalirkan sensasi dingin tak tertahankan. Jika dibiarkan pun, barangkali tempat tersebut mendadak menjadi tempat pembendungan air.
Namun sayangnya hal itu sama sekali tidak mengusik bunga tidur Xiumin. Matanya masih terpejam, hembusan napasnya teratur, dan ia terlihat sangat ... lelah. Beberapa menit kemudian, sesuatu mulai mengusik jalan mimpinya.
"Tutup matamu, ini tidak akan sakit. Percayalah."
Ia mengerang, berusaha menghapus mimpi buruk itu; sebuah potongan masa lalunya yang menyakitkan. Bulir keringat mengalir. Napasnya mulai tersengal-sengal.
Kala itu ia menyadari dengan polosnya bertanya, "Apa yang akan terjadi padaku?"
Dan pria yang memegang banyak kalung di hadapannya menjawab, "Hidupmu tidak akan berjalan mulus lagi. Mungkin kau akan menderita. Tapi kau spesial, berbeda dengan anak-anak yang lain."
Bulir-bulir keringat semakin membanjiri tubuhnya. Bodoh. Kenapa ia mau saja menurut? Kendati Xiumin sadar semua itu demi Sehun dan juga Lay, bukankah lebih bagus jika ... melawan? Meski tak menutup kemungkinan akan mendapat perlakuan lebih kasar. Xiumin kecil menutup matanya setelah duduk terdiam di permukaan tanah yang bergambar lingkaran dan menunggu apa yang akan terjadi. Matanya merespons tatkala hadir sebuah cahaya barang sedetik saja. Lalu, sesuatu seketika telah merasuki tubuhnya secara paksa. Mulanya sakit itu berupa sebagaimana keterkejutan. Namun yang terjadi selanjutnya, tubuhnya mati rasa. Seperti ditusuk berkali-kali dan diremukan layaknya tumpukan sampah. Seperti siap hancur kapan saja. Seperti ... membuka sesuatu ... di dalam tubuhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Resolve the Day
Fanfic『 C O M P L E T E D 』 [ EXO DARK FANFICTION ] Memasuki tahun keenam sebagai idola, aransemen prinsip bermusik nyata mereka telah lenyap. Xiumin ditarik kembali pada eksaltasi yang lebih pekat dari kegelapan; potensial otak Suho berlebihan; keresaha...