Seorang gadis berjilbab sedang duduk di salah satu bangku Kantin. Dihadapannya sudah ada 5 mangkuk bakso dan 5 es teh, yang belum disentuh sama sekali. Tangannya sendari tadi tengah sibuk merapikan jilbab yang sedikit melorot. Sedangkan matanya sendari tadi sedang memperhatikan seseorang yang sedang tertawa lebar dari kejauhan.
Gadis tersebut bernama Elissa Azahra, dan yang sedang ia perhatikan tak lain adalah Rafa. Ya Rafa Malik Ahmad, lelaki yang telah berhasil mencuri hati Elissa. Elissa mempunyai perasaan terhadap Rafa yang notabenenya Rafa adalah temen sekelasnya. Elissa harus menyembunyikan perasaannya itu dan mungkin akan terus menyembunyikannya.
"Woy!" Seorang mengejutkan Elissa dari lamunannya, yang tak lain adalah keempat sahabatnya. Membuat Elissa tersentak kaget lalu mendengus kesal.
"Astaghfirullah! Kalian, ih nyeselin deh!" Elissa melontarkan tatapan jengkelnya pada keempat sahabatnya yang mulai mendaratkan bokong dibangku Kantin tersebut. Keempat sahabatnya itu adalah Annisa, Rahma, Melda, dan Sary.
"Lagian ngelamun sih, kesambet baru tau rasa." Sary menjawab.
"Btw...pesanan kita udah dipesenin kan El?" Ucap Annisa dengan senyum lebarnya.
"Gak liat di meja udah ada apa? Masih aja nanya." Jawab Elissa dengan nada kesal.
"Hehehe...sorry El gak liat." Jawab Annisa sambil memperhatikan gigi ratanya.
"Udah El gak usah kesel gitu, muka lo jelek kalo lagi ngambek." Ujar Rahma.
"Gimana gak kesel coba, gue disini sendirian, udah mah jomblo, Terus tiba-tiba kalian Dateng ngagetin gitu aja. Kalo gue jantungan gimana?" Ucap Elissa dengan melasnya.
"Yaudah El, maafin kita ya, janji deh gak bakalan gini lagi. Oke dari pada banyak cincong mending kita makan baksonya aja, nanti keburu dingin, dan jam istirahat juga udah mau abis nih.." Jawab Melda menjelaskan dengan nada tenangnya.
Sebab diantara kami berlima Melda lah yang selalu jadi penenang ataupun penengah diantara kami."Iya mending kita makan aja, cacing-cacing diperut gue udah pada demo nihh.." ucap Sary.
Akhirnya kelimanya pun mulai menyantap baksonya masing-masing dan mengakhiri perdebatan mereka.
Tanpa disadari seseorang memperhatikan mereka dari kejauhan sambil tersenyum.
"Lagian El tadi lo ngelamunin apa sih? Ampe kehadiran kita aja Lo gak tau." Tanya Rahma sambil melahap baksonya.
"Engga ngelamunin apa-apa kok." Jawab Elissa.
"Kalo gak ngelamun, pas kita Dateng pasti lo sadar." Ucap Rahma.
"Atau jangan-jangan lo lagi ngelamunin ka Farel ya, dia kan bentar lagi mau lulus?" Annisa menyerobot.
"Apa sih nis, ngaco deh." Jawab Elissa.
"Elissa kan udah sukses move on dari ka Farel, iya kan El." Ucap Rahma sambil tersenyum ke arah Elissa.
Elissa hanya menarik napas dan mengarahkan ibu jari nya ke arah mereka.
"Eh eh guyss...liat deh tumben banget mereka ke kantin, biasanya kan mereka suka nyuruh anak kelas buat beliin makanannya." Ucap Sary dengan nada mencurigakan mengarah ke segerombolan orang di kejauhan.
" Ya mungkin aja mereka lagi mau ke kantin." Jawab Melda.
" Firasat gue sih bukan, kayanya mereka lagi caper deh sama adik kelas dan kakak kelas." Ucap Sary.
" Hushh..lo gibahin orang terus deh sar, gak baik." Tukas Elissa.
Tiba-tiba segerombolan orang yang sedang mereka bicarakan, melihat ke arah mereka secara bersamaan. Dengan mimik muka masam.
" Eh gila ngeliatin ke sini semua." Ucap sary.
" Kata gue juga jangan diperhatiin mereka." Ucap Elissa.
" Tapi Rafa makin cool aja ya." Ucap Rahma sambil tersenyum. Hingga semua orang langsung melihat kearahnya.
" What?" Tanya Annisa.
" Lo suka ya sama Rafa?" Tanya Sary.
"Apaan sih kalian, mana mungkin gue suka sama Rafa, gila aja. Engga lah enggak." Jawab Rahma.
Trenggg...
Trenggg...
Trenggg...Ditengah perbincangan mereka bel masuk pun berbunyi..
"Tuh bel masuk udah bunyi, yuk ke kelas." Ajak Melda.
Mereka pun bergegas dan langsung membayar makanan dan minuman, lalu pergi meninggalkan kantin, dan masuk kelas.
***
Assalamualaikum temen-temen, semoga suka yaa sama cerita baru aku, semoga aku bisa nyelesain cerita ini. Bismillah masih belajar.
Jangan lupa beri jejak ya❤️
Makasih❤️Wassalamu'alaikum
KAMU SEDANG MEMBACA
Sebening Cinta Elissa
Novela JuvenilTingkat Tertinggi Mencintai adalah Merelakan