18. Senyum Tulus

1K 98 7
                                    

"Aku merasa lelah menunggu ke-" Jelas Hyosang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku merasa lelah menunggu ke-" Jelas Hyosang.

Tapi sebelum Hyosang bisa menyelesaikan ucapannya, Jin memotongnya.

"Kejelasan masa depan. Ya, seperti 4 tahun lalu. Itu yang kau katakan padaku, 4 tahun yang lalu di taman. Aku masih mengingatnya dengan jelas." Potong Jin dengan menatap mata Hyosang.(Part 11. Bertahan)

"Kau selalu memahamiku ahahahaha.." Balas Hyosang mencoba bergurau.

"Saat ini bukan waktunya untuk bercanda.." Ucap Jin dengan nada serius sambil menatap Hyosang.

"Jika itu masalahnya, lalu kenapa kau ingin pergi?" Tanya Jin.

"Setelah aku meninggalkan agensi, aku mulai tertarik untuk mendalami ilmu medis dan kira-kira selama 3 tahun, aku mempelajarinya dan akhirnya aku mendapatkan beasiswa untuk belajar ke luar negeri  aku tidak melarikan diri dari kenyataan, lagi pula, kau tahu aku selalu tertarik untuk mempelajari ilmu medis dan tubuh manusia?" Jelas Hyosang.

"Jadi, karena aku mempunyai passion di bidang lain, aku tidak akan pernah menyerah. Aku janji." Ucap Hyosang sebelum berdiri dan menengok jam tangannya.

"Aku harus berangkat sekarang Jin.." Kata Hyosang, menatap sedih Jin.

"Tolong berjanjilah padaku lagi kalau kau akan sukses.." Jin menatap Hyosang yang berdiri di depannya.

"Aku berjanji. Aku berjaji padamu lagi dan kali ini aku akan sukses.." Senyum Hyosang.

"Tapi, jika kau tidak mempercayaiku lagi, aku tidak peduli, aku juga menjanjikan hal yang sama pada orang tuaku.." Final Hyosang lalu memberikan Jin pelukan terakhir dengan tawa kecil di sela-sela pelukannya.

"Aku membencimu. Jangan lupa pulang dan pamerkan segala hal yang kau lakukan di sana. Pamerkan tentang kehidupanmu, gelarmu dan apapun itu. Aku akan menunggu." Pinta jtin sembari melepas pelukan mereka.

"Aku akan mempermalukanmu kalau begitu.." Kekeh Hyosang.

"Lakukan saja.."Balas Jin dengan senyuman. Akhirnya Jin tersenyum. Tentunya senyuman yang tulus.

"Jaga dirimu, aku akan menghubungimu nanti.." Ucap Hyosang lalu melambaikan tangannya sebelum berbalik dan berlari menuju terminal keberangkatan.

Dan setelahnya, Jin bediam diri dan mendudukan dirinya di kursi besi bandara, menatap sahabatnya yang berlari menuju terminal keberangkatan. Setelah Hyosang pergi, Jin masih diam di bandara, berkutat dengan pikirannya, tapi kali ini pikirannya sudah lebih tenang.

...

Setelah selama 20 menit penuh Jin terdiam di sana, akhirnya dia beranjak dan berjalan perlahan menuju mobilnya. Setelah dia sampai di mobilnya, dia membuka pintu dan langsung memasuki mobilnya. Akhirnya setelah sempat terlupakan, rasa sakit di badannya kembali menyerangnya. Hal itu membuatnya heran dan kagum karena pikirannya bisa seperti melupakan rasa sakit di tubuhnya saat dirinya tengah buru-buru dan kembali mengingat rasa sakitnya saat pikirannya sudah tenang. WOW.

✔️Cinta dan Penghargaan [Love And Appreciate by RosellyJin]  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang