Interlude Shadow

Trauma

[Gangnam street,17.00 KST,15-6-2013]

"Eeh jadi begitu, kamu tanya ke nenekmu kalo kita bisa ketemu lagi" tanya Yoongi.
"Eum, aku tanya gitu, haelmoni bilang aku bisa, sekarang jadi kenyataan kan!" Jawab Taehyung.

{Karena udah lewat masa debut, jadi langsung ganti jadi V,RM,Suga,JK,JM,Jin, J-Hope ya}

"Eh Taehyung ah, pulang dulu yuk, udah malem, nanti diminumin omelannya Jin gara garapulang telat."balas Suga.

"Bener juga, eh entar, emang Suga Hyung enggak cerewet ya hihihi" ujar V.

"Hei kamu itu! " Jawab Suga dengan gummy smilenya.

"Hyung gimana sih cara gummy smile? Tae nyoba nggak bisa"

"Lha, bukannya kamu bisanya box smile ya."

{Di jalan}

Brakk

"Hyung itu apa?! " Tanya V sambil menunjuk ke arah tengah jalan.
Suga yang melihat sesuatu di tengah jalan,langsung berkeringat dingin.
Suga memegang erat kepalanya.
Melihat kesekelilingnya, seakan bumi berputar ,Suga seakan mau pingsan.

Karena apa, ada kejadian tabrak lari yang sama.

"Yah Ahjussi!! Jangan kabur hey!" V berteriak pada pelaku.

Orang-orang berkumpul menolong korban.

Sementara Suga, kembali memegang kepalanya.

"Taehyung ah...kemari..."kata Suga lirih.

"Hyung?? Kau kenapa?? Hyung!!"

Seketika Suga tak sadarkan diri.

[RS Geosung, 19.00 KST]

Suga terbangun, melihat sekelilingnya dan menyadari, ia sedang di Rumah Sakit.

Suga terduduk memegang kepalanya "Uisa nim, aku kenapa?"tanya Suga
"Hyung,tadi kamu tak sadarkan diri di jalan setelah melihat tabrak larinya."ujar V
"Perkenalkan saya Dr. Banryeo Park,saya bisa menjelaskan apa yang anda alami saat ini Tn Yoongi ." Jelas dokter .
Suga menyuruh V keluar.
V menurut.
"Yoongi Shii, apa kamu pernah mengalami tabrak lari juga atau semacamnya?" Tanya dokter.
"Ah, nee, aku pernah jadi korban tabrak lari."jawab Suga

Dokter melepas kacamatanya dan mengatakan,"Yoongi-shii,apakah kamu pernah berpikiran untuk bunuh diri?"

Brakk!!! Suara Suga mendebrak meja dokter.

"Jeosunghamnida, tapi jika aku disuruh menjawab..............maka.....tentu iya."Kata Suga sambil menunjukan senyum dinginnya.

Tepat setelah itu Suga meletakkan tangannya di gagang pintu.Tapi dihentikan oleh omongan dokter.

"Yoongi-shii, trauma yang kau alami...mungkin menjadi kanker saat ini ." Kata dokter .

Suga meletakkan tangannya di bahu dokter.Berbisiklah Suga padanya.
"Kkeureseo? Aku harus apa, kau tak berhak menipuku, kau tak berhak menghakimiku, memarahiku, karena...aku tak tau kau siapa!" Bentak Suga.
"Huh. Eottoke,ternyata kau pintar juga.Benar aku menipumu . Mengapa ? Karena tingkahmu di masa lalu membuatku harus meninggalkan margaku.Siswa yang selalu terlambat sekarang ada di sini , di depanku, menjadi artis? Jangan hanya karena itu kau sombong Ilma!" balas Dokter.

Ternyata dokter itu teman Suga saat dulu, ingatkah, yang kakaknya menghajar Suga karena adiknya dimarahi? Itu adalah ia, berubah nama karena setelah itu. Ia di usir dari rumah karena mempermalukan marganya .

"Tak peduli kau siapa tapi, jangan ganggu hidupku lagi. Aku bukan Yoongi yang dulu, aku bukan anak lugu yang selalu dihukum ." Ucap Suga meninggalkan ruangan.

Di luar ruangan ada V yang berjalan menuju ruangan membawa minuman.
"Ooh? Hyung tak apa , memang harus pulang sekarang?"tanya V
"Tak apa ,dokter bilang aku hanya trauma."jawab Suga.

Mereka meninggalkan RS Geosung dan kembali ke dorm.

Di dorm ,mereka dimarahi oleh Jin.
"Kenapa kalian terlambat pulang !!" Bentak Jin.
"Jin Hyung seperti Eommanya kuki." Bisik Jungkook ke Jimin.
"Apa kamu juga menganggap begitu, sama aku juga merasa begitu."Bisik Jimin kembali ke Jungkook.
"Yah ! Kalian ini nakal!"Jin , Jungkook,dan Jimin bertengkar seperti Kucing dan Tikus.
Suga dan V ditanya kedua kalinya.
"Serius,kalian kenapa terlambat" tanya Rapmon
"Eh kami..." Ucap V dipotong oleh Suga.
"Tadi sempat main di warnet" kata Suga berbohong,sambil menutup mulut V yang hampir jujur akan kejadian tadi.
"Ooh, lain kali jangan lho, kalo nggak mau Jin ngomel ."ujar J Hope.
"Sekali lagi kenapa kalian menganggap ku seperti orang cerewet ,seperti ibu dan fgamudhskajjhnjvthjmsgfhsjkaidjk"omel Jin.

"Hahahahhaha" malam penuh tawa itu perlahan berakhir.

~end