Prolog

1.1K 82 4
                                    

Magdeburg, Sachsen-Anhalt, German.

Di ruangan penuh dengan alat yang canggih itu, pria dengan kemeja putih yang berdiri tepat di depan tabung besar yang berisi air bewarna biru dengan sinar kemerahan dibawahnya.

Pria itu mengotak atik alat di depannya dengan mata yang fokus memandangi sesuatu yang ada di dalamnya apa itu....janin?

"Janin? Percobaan aneh apalagi yang kau buat?" tanya pria bermata coklat kemerahan tersebut yang baru datang.

"Ini belum jadi bayi Tuan. Usianya masih beberapa hari, aku mengambil yang paling sehat dan meletakkan di sini ini masih 4 hari. Aku sedang menanti darah yang yang lebih kental diantara 7 keluarga pada anak ini," ucap pria tadi.

"Kau memasukkan darah tujuh keluarga? Yang benar saja, dari apa kau ciptakan anak ini?" tanya pria bermata coklat kemerahan itu heran.

"Ya seperti konsep bayi tabung, aku mengambil milik cucumu dan tunangannya," jawabnya dengan santai membuat pria bermata coklat kemerahan itu tersentak.

"Cucuku? Jangan bercanda! Cucuku yang mana yang kau maksud?! Tunggu berarti bayi ini cicitku?"

"Cucu dari putra sulungmu, anak bungsunya."

"Bagaimana caramu mengambilnya?"

"Hm? Itu rahasiaku, yang terpenting ini berhasil, tidak ini belum bisa dikatakan berhasil karena baru. Kondisi dalam tabung ini aku buat semirip mungkin dengan suhu rahim," ucap pria itu diakhiri gumaman.

"Mirip dengan rahim? Bagaimana kau tau suhunya? Dan bagaimana caramu membuat ini?" tanya pria dengan warna mata coklat kemerahan tadi.

"Entahlah aku lupa ini percobaan yang keberapa, awalnya aku hanya memasukkan darah kepala ketujuh keluarga kedalam dan langsung gagal tak lama kemudian hanya dalam hitungan detik, bahkan aku juga mencoba memasukkan darah keturunannya dan mencoba juga kepala keluarga sebelumnya," ucap pria tersebut.

"Tunggu berarti aku? Kau mengambil darahku juga?! Kapan kau melakukannya?!"

"Entahlah aku juga lupa. Hahaha tapi lupakan saja. Ah ya kau tau kenapa tabung ini menghasilkan suhu begini? Jawabannya ada pada sinar kemerahan yang dipancarkan oleh batu permata di lantai tabung itu."

Pria bermata coklat kemerahan tersebut menatap lamat permata yang ada di lantai tabung, tak terlalu banyak tapi dia merasa tak asing, "Tunggu jangan bilang itu permata Scarlett?! Bagaimana kau mendapat nya?"

"Bukankah aneh. Permata Scarlett yang tiba-tiba menghilang kini ada? Dan permata itu tak mungkin bisa terpecah apa lagi jauh dari pemiliknya. Darah yang membuat penemuan ini berhasil adalah pemilik permata Scarlett yang ke 100. Kau tau apa artinya?"

"Permata Scarlett telah memilih tuannya? Lalu berpecah-pecah?"

"Permata Scarlett mengalir didalam tubuh pemiliknya, dia bersembunyi dan seiring waktu dia akan kembali, tak seluruhnya karena 1/4 dari permata itu ada di sini."

"Seperempat? Tapi ini aku rasa tak sampai segitu."

Pria tadi tersenyum, "Itulah yang uniknya Tuan, semakin berkembangnya anak ini, permata Scarlett mulai di serapnya, dengan artian anak ini pemilik ke 101 permata Scarlet," ucap pria itu, "Kita bisa tau siapa orangtua dari anak ini bukan? Tapi sayang aku belum bisa memastikan darah keluarga mana yang di dapatkannya, keluarga ibunya, keluarga lainnya atau menjadi pewaris keluarga Ayahnya."

I Am Felicia (Slow Up)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang