cobaan

130 16 9
                                    

Happy reading.....

"Tapi ka_" lagi-lagi rafa di buat bungkam oleh ucapan syifa, permintaan syifa itu agak sulit untuk di lakukan. Rafa ingin menolaknya tapi... Akhh sudahlah

"Kan kamu udah janji!" ucapan syifa berubah jadi galak, dan wajahnya kelihatan sangar, ketika rafa ingin menolak permintaan nya.

"Tapi kan sayang ak_" ucapan rafa terpotong lagi oleh syifa, kali ini dia tak menampilkan wajah garangnya. Melainkan sebaliknya

"Kan kamu udah janji sama aku" kini ucapan syifa berubah menjadi sangat lembut dan pelan, dia juga mengeluarkan raut wajah kecewa kepada rafa. Dan juga menahan tangisannya supaya tak keluar.  Apakah ini yang di namakan efek dari menstruasi? Mood nya gampang berubah, dan lebih lucu *pikir rafa

"Hmm..... Yaudah aku beliin, yang kaya gimana pembalutnya?" rafa akhirnya kalah dengan raut wajah yang syifa berikan itu. Raut wajahnya malah terlihat sangat lucu, di bandingkan dengan kecewa. Dan ucapan rafa itu tentu saja membuat syifa tersenyum bahagia, dan semangat lagi.

"daun sirih yang ada sayapnya, biar bisa terbang hehehe" ucap syifa sambil memberikan bungkus bekas pembalut itu. Sebagai contoh supaya rafa tak salah membeli pembalut yang di inginkannya

"Kamu gak ikut aja sekalian?" tanya rafa, sebenarnya rafa juga masih ragu untuk membelikan pembalut yang di inginkan oleh syifa itu. Pasti orang-orang akan menatapnya, dan itu membuat rafa malu. Rafa saja kalau di suruh mamanya beli pembalut dia enggan, ini untuk pertama kali dirinya membelikan pembalut untuk seorang wanita

"Aku lagi gak pake pembalut takutnya nanti malah bocor karna gak pake, dan nanti malah malu-maluin. Kan kalau di rumah gampang gantinya kalau bocor, jadi aku tinggal nungguin kamu" ucap syifa santai, lalu berjalan lagi menuju laptopnya berada, dan mulai memainkannya lagi. Tanpa memperdulikan raut wajah rafa yang terlihat sangat susah untuk di artikan saat ini

"Emm..... Ya... Yaudah deh, kamu cuman mau di beliin pembalut doang? Atau mau di beliin yang lain?" rafa sepertinya sudah terlihat ikhlas untuk membelikan syifa pebalut, dan mengubur rasa malu nya dalam-dalam demi syifa.

"Em.... Aku mau donat coklat sama yang keju, Sama mau vanila latte. Aku juga mau ice cream, sekalian pas kamu beli pembalut kamu juga beli ice cream" ucap syifa sangat senang sampai mengangkat tangannya tingi-tingi karna saking senangnya. Sementara rafa masih duduk di pingiran kasur syifa sambil mendengarkan ocehan yang keluar dari mulut syifa

"Hmm.... Yaudah aku pergi dulu" ucap rafa lalu bangun dari duduknya, dan berdiri berjalan menghampiri syifa dan mengelus kepalanya dengan sayang. Lalu membungkukkan badan nya dan membisikkan sesuatu kepada syifa

"Kamu itu orang pertama yang bisa buat aku berbuat nekat ratu. Aku juga yakin ratu akan selalu ada buat raja, dan menerima raja apa adanya kan ratu. Jadi ratuku sayang, tunggu aku pulang ya" rafa berbisik seperti itu kepada syifa dengan senyum hangat. Sementara syifa yang mendapat gombalan maut itu segera mendorong tubuh rafa menjauh darinya, supaya rafa tak mendengar detak jantungnya yang sangat kencang itu akibat ulahnya.

"Udah sana! Katanya mau beliin aku pembalut sana cepetan!" syifa lalu mendorong tubuh rafa supaya keluar dari kamarnya dan segera pergi ke supermarket untuk membeli apa pesanannya

"Lucu kalau kamu lagi blushing" ucapan rafa itu membuat syifa langsung mendorong tubuh rafa keluar dari kamarnya, dan syifa langsung menutup pintu kamarnya karna malu. Sementara rafa terkekeh melihat tingkah syifa yang lucu menurutnya itu, namun seketika senyumannya luntur ketika memikirkan apa yang harus ia perbuat untuk membeli pembalut permintaan syifa itu.  Awalnya memang ia sudah pasrah dah ikhlas, tapi entah mengapa sekarang saat ia sedang berfikir. Itu semua menjadi horor seketika

Takdir Untuk Mencintai ❤ |SLOW UPDATE|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang