Nikah!

137 12 4
                                    

Happy reading........

Kalo ada yang typo maklum, belom di revisi.

  Dan part ini lumayan panjang sih! Ada 4600 kata lebih, jadi jangan bosen! Makasi!!!!

*****

      "Inget! Pokonya kamu gak boleh cape, hari ini kamu istirahat aja! Gak Nerima penolakan!" Rafa memeluk Syifa erat dari samping, sambil beberapa kali mencium pipi Syifa. Sementara Syifa hanya mengangguk menyetujui itu, syifa rasa juga besok akan menjadi hari yang melelahkan dan banyak menguras tenaga.

    Walaupun Syifa senang karna besok akan menjadi seorang istri, tapi Syifa juga sedikit takut. Takut dengan apa? Takut dengan sikap Rafa, belum sah saja Rafa sudah berani memeluk dan mencium dirinya apalagi kalau sudah menjadi suami istri? Apakah Rafa akan bertindak lebih dari itu. Pemikiran itu selalu berputar di dalam kepala Syifa

    "Kamu udah bilang sama temen-temen kamu tentang pernikahan kita?" Syifa membalikan tubuhnya ke arah Rafa dan mengelus pipi rafa

     "Udah, katanya dia bakalan dateng. Dan juga dia gak bakalan nolak kok, kalo kamu udah?" Rafa bertanya balik kepada Syifa, dan Syifa menggeleng sambil tersenyum

    "Yaudah sana kasih tau dulu" Rafa melepaskan pelukannya terhadap Syifa supaya memberikan ruang untuk menelfon temannya itu.

      Syifa pun langsung bangun dari posisi rebahannya menjadi duduk lalu segera mengambil ponselnya yang berada di sakunya dan mulai mencari nomor teman-temannya itu, namun sebelum ia menelfon teman-temannya sudah ada telfon yang masuk ke ponsel syifa. Yang menelfon nya itu adalah paman Liam, paman Liam adalah orang yang membimbingnya dalam hal bela diri dan juga yang merekomendasikan dirinya sebagai ketua gangster untuk memimpin pasukannya itu. Syifa yang bingung akan hal yang membuat paman Liam menelfon dirinya pun segera di angkat, namun Syifa sedikit menjauh dari rafa

"Halo paman lee, ada apa?" Tanya Syifa bingung, karna tak biasanya paman Liam atau lebih suka di panggil paman lee itu menelfon nya. Biasanya paman lee hanya mengiriminya email saja

"Halo Rara, paman ada sedikit informasi buat kamu"  paman lee itu mempunyai panggilan khusus untuk Syifa yaitu rara, di ambil dari nama depannya Mahira. Begitu juga dengan anggota gangster yang lainnya memanggil dirinya dengan sebutan rara, biasanya anggota gangster memanggilnya nona rara.

   "Apa itu paman lee? Apakah sangat penting?"

      "Sangat penting, dia sudah sangat dekat dengan dirimu. Dan paman juga mendapat informasi bahwa dia sudah merencanakan sesuatu untuk mu dan juga calon suami mu itu" paman lee menjelaskan maksud dirinya menelfon syifa, yaitu memberi tahu pergerakan lawannya itu.  Sebenarnya banyak sekali musuh Syifa di luaran sana, tapi yang satu ini lebih berbahaya dari semua musuh yang sedang mengincar dirinya

   "Darimana paman tahu aku akan_" ucapan Syifa terpotong oleh kalimat yang sudah di keluarkan oleh paman lee, sepertinya paman lee kesal

     "Hey kamu fikir aku ini cuman hanya sebatas paman mu? Aku sudah menganggap mu sebagai anakku sendiri Rara. Jangan kau fikir untuk tak memberitahu aku!" Paman lee mengomeli Syifa karna tak memberitahu anggotanya itu, sementara Syifa terkekeh ia juga lupa memberi tahu pamannya itu. Benar bukan, paman Lee kesal kepada dirinya

   "Maafkan aku paman, aku lupa. Nanti kalau aku ke markas kita akan mengadakan pesta! Maafkan anak mu yang ceroboh ini paman hehehe, dan juga masalah tentang dia akan aku urus" Syifa masih terus menanggapi ucapan paman Lee, sementara ia tak mengetahui kalau dari tadi Rafa sedang memperhatikannya dengan tampang sangat bingung

Takdir Untuk Mencintai ❤ |SLOW UPDATE|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang