4

25 1 0
                                    

Seminggu sudah mereka menjalani masa pengenalan kampus, acara berjalan lancar dan tertib. Hari ini hari pertama mereka kuliah sebagai mahasiswa baru setelah masa orientasi. Arjuna, Fajar dan Gading sedang menikmati makanan di kantin, Arjuna yang baru beberapa hari menjadi mahasiswa langsung mencuri perhatian banyak orang apalagi para perempuan di fakultasnya.

"Gila si Juna baru seminggu jadi maba udah rame banget yang ngantri." Gading berdecak kagum melihat sahabat nya satu ini.

"Yaelah bro gue juga banyak kali yang ngantri, asal lo tau ya gue juga termasuk most handsome di sini. Kalo dibandingin ni ya, gue sama Jujun itu ibarat pinang dibelah dua." Sahut Fajar, Arjuna yang mendengar itu tertawa sambal menyentil jidat Fajar.

"Adohhh sakit congek." Omel Fajar terima.

"Udah ah gue males sama lo berdua." Fajar langsung memainkan ponsel nya dengan muka kesal.

"Buset ngambek, jijik gue bangsat." Tawa Juna dan Gading semakin pecah mengejek muka Fajar. Memang mengganggu Fajar itu sangat seru.

Fajar tidak memperdulikan dua titisan Fir'un di depannya yang selalu membully nya, dia sibuk dengan ponselnnya menulikan pendengaran dari Gading yang sudah mengeluarkan kata-kata keramat sedari tadi.

"Oi ngapain lo nyet liat hp mulu dari tadi." Kesal Gading yang melihat fajar sedari tadi sibuk dengan ponselnya, tak ada sahutan dari Fajar.

"Astaghfirullahhalazim beneran ngambek ni anak pak kasim." Gading mengusap dada nya menguatkan hati untuk tidak menendang Fajar sekarang, Arjuna tidak berhenti tertawa dan sudah mengelurkan air mata karena tingkah dua orang di depannya.

"Kayak ada yang chat aja lo Jar." Sahut Juna.

"Jangan salah sodara ku, gini-gini banyak cewek yang dekatin gue." Setelah lama bungkam Fajar berucap bangga tapi masi jelas terdengar nada tak suka. Gading mencibir mendengar nya.

"Itu siapa Jar, target baru?" Juna sempat melihat sekilas kearah ponsel Fajar, Fajar tengah menstalking seseorang.

"Oh ini temen gue dulu, kebetulan dia kuliah disini juga."

"Mana mana gue mau liat, siniin hp lo. Penasaran gue." Gading merebut hp Fajar dari tangannya, sedangkan sang pemilik hanya menggerutu kesal.

"Anjayyyy cuakeppp poll, gue follow ah mana tau bisa jadi dedek gemezz gue." Gading tersenyum genit.

Arjuna hanya menggeleng kepala melihat tingkah du temannya yang tak pernah akur itu. Meskipun demikian Arjuna tau mereka saling menyayangi satu sama lain.

****

"Bang Kalaaaa." Qinan memanggil Kala dengan senyuman manis sangat manis.

"Kenapa lo, gue tau dibalik senyuman lo itu ada niat licik." Sudah bisa dia tebak kalau Qinan sudah memanggil Kala dengan embel-embel bang di depannya pasti ada sesuatu yang di inginkan.

"Heheh tau aja bang Kala, makin saying Qinan sama Kala." Kala tersenyum geli mendengar penuturan gadis itu.

"Jadi gimana kelanjutannya?" tanya Kala.

"Kelanjutan apa bang? Film yang Qinan tonton semalam? Kalo itu Qinan juga belum tau semalam Qinan nontonnya cuma setengah sisanya Qinan tidur." Jelas gadis tersebut Panjang lebar dengar berbagai ekspresi.

"Bukan itu bodoh!"

"Jadi ceritanya lo mau apa dari gue?" Kala kadang-kadang heran denga sifat Qinan yang terlalu lemot.

"Gue gak bodoh ya Kal, sorry bentar lagi gue jadi dokter." Sinis Qinan dengan nada tidak suka. Kala hanya mengangguk mendengarnya, tidak ada guna nya beradu argument dengan gadis tersebut pasti ujung-jung nya dia yang kalah. Hukum cewek selalu benar memang nyata, pikirnya.

DANDELIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang