03

1K 115 0
                                    

5 tahun telah berlalu..

Pagi ini adalah jadwal Riku periksa ke rumah sakit.Dia membawa barang lebih dari biasanya,dipenuhinya tas berwarna merah dengan tulisan Nanase di pojok atas dekat pegangan.

"Yoshh,Ayah..aku akan pergi mulai hari ini,maaf jika aku akan menjual rumah,sangat berat,tapi inilah jalanku.Aku akan membawa Tenn-nii pulang jika aku sudah sukses nanti.Ayah tenang saja,rumah ini akan menjadi milik kita kembali,aku janji"Riku mengepalkan tangannya mantap dan pergi meninggalkan rumahnya.

Dia berjalan dengan sumringah dan santai,memandang alam sekitar.Tak lupa dia mampir ketempat biasa,pohon Sakura yang sampai saat ini masih berdiri kokoh,Riku memang heran,kenapa pohon itu masih bertahan walaupun tak mungkin berbunga lagi.Mungkin itu juga menjadi pilihan sang pohon untuk bertahan.

"Sakura-san aku akan pergi dari kota ini dan mencari Tenn-nii di Tokyo.Jika aku kembali nanti,tetaplah berdiri kokoh seperti ini ya,Sakura-san"Riku tersenyum.
Ranting yang berukuran sekecil lidi pun jatuh menimpa surau merah Riku.
"Ehh..?" Dia menatap keatas dan tersenyum,lalu pergi ke rumah sakit.
.
.
.

"Hee..Tokyo?"
"Ya,aku akan pergi kesana hari ini"
"Tapi Nanase-chan,bagaimana dengan pengobatanmu?" Jujur perawat muda itu tidak ingin melepaskan Riku yang masih butuh pengobatan rutin,mengingat 2 tahun yang lalu asmanya itu kambuh lagi.
"Aku akan baik-baik saja,lihatlah tubuhku,aku sudah lebih baik dari bulan-bulan sebelumnya kan,tenang saja Hana-san,aku akan kuat dari sebelumnya"Riku benar-benar mantap menjawabnya.

"Tapi kenapa kamu ingin ke sana?"perawat yang dipanggil Hana itu bertanya kembali.
"Tenn-nii ada disana bukan"kali ini nadanya melirih.

"Untuk apa kamu tetap mengejar dia?"
"Karena aku ingin kuat seperti Tenn-nii"
"Hahh..kamu ini keras kepala Nanase-chan"perawat itu menghela nafas pasrah.
"Ahahaha..karena itu memang sifatku Hana-san"

Sepulang dari rumah sakit,tak lupa Riku mampir juga ketoko buku favoritnya.

"Ya,aku akan pergi ke Tokyo sekarang,jadi terimakasih selama ini sudah menjadi sahabatku Mika-san" Riku tersenyum lima jari.
"Umm kamu hati-hati ya,jaga kesehatan disana Nanase-san,jika sudah sukses mampirlah kesini dengan teman-temanmu,suruh mereka borong semua buku-buku ini oke"
Sepertinya Mika-san tetap ingin berbisnis ya.

Kini Riku sudah berada distasiun.Kereta yang akan membawanya pergi,akan datang 15 menit lagi.Riku tidak sabar ingin cepat-cepat bertemu dengan kakaknya.Dia ingin memberitahunya kalau sekarang Riku lebih kuat dari sebelumnya.

Detik demi detik,menit demi menit,hingga jam demi jam berlalu.Riku sudah sampai di Tokyo,sungguh melelahkan berada di dalam kereta yang bisa dibilang penuh penumpang itu.Riku melihat-lihat sekitar.Dilihatnya papan informasi didekat stasiun.Dia membaca dengan teliti.

"Uwaahh..ada pencarian bakat menjadi Idol ya,dari Produksi Takanashi?Waaahh...dengan begini aku pasti akan bertemu dengan Tenn-nii lebih cepat"
Riku benar-benar sangat senang,bagaimana tidak.Dia sudah bersusah payah kesini,dan tidak perlu berlama-lama untuk sekedar bertemu dengan kakak kembarnya itu lewat pencarian Idol juga.Sungguh tidak terduga hidup ini,penuh dengan kejutan dari Tuhan.

Riku mencari-cari alamat Takanashi ini.Tak butuh waktu sehari untuk Riku mendapatkan alamat yang dia tuju.Dia masuk dengan sopan dan langsung mendapati wawancara.Dia merasa sangat gugup,tapi dia melewatinya dengan mudah.Riku memasuki ruangan seperti yang dituju oleh staff.Tak banyak orang yang ada disana.Hanya sekitar enam orang saja.

Laki-laki berambut hijau dengan kacamata yang sepertinya pemalas telah merebahkan diri di lantai.Remaja berambut biru gelap yang sedang berbincang dengan orang berambut oranye yang lebih pendek darinya.Satu lagi remaja berambut biru muda yang telah asik memakan puding.Dan dua orang laki-laki dengan rambut ungu dan kuning yang sepertinya sedang melakukan pemanasan olahraga.

Memories MelodiesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang