"kalian lebih baik tinggal disini. Keamanan disini jauh lebih baik dari pada disana"
Jungkook membawa jieun dan kedua anaknya ke rumah yang kini ditinggalinya. Tak ada alasan lagi bagi Jungkook untuk membiarkan jieun dan kedua anaknya tinggal disana. Bahkan dirinya tak menunda waktu untuk kepindahan keluarga kecilnya
"Appa akan tinggal bersama kami kan?"si kecil jiena lagi lagi menggumamkan pertanyaannya
"Tidak sayang. Appa akan pulang dan kembali lagi besok"
Jiena dan jiehoo menunjukan wajah kecewanya. Hari yang sudah malam pun tak membuat ayahnya mau untuk tinggal di satu atap yang sama bersama mereka
"Ji, aku pamit pulang"mengacuhkan tatapan kecewa anaknya, Jungkook pamit pulang sebelum kedua anaknya kembali menahan kepergiaannya seperti kejadian beberapa minggu yang lalu
"Tinggallah disini Jung"
"Apa?"
"Tinggallah disini"jieun mengulang ucapannya
"Untuk hari ini?"tanyanya ragu takut jika perkataan jieun ia salah mengerti
"Tidak. Untuk seterusnya"
Jungkook tak tau harus berekspresi seperti apa. Senang atau sedih? Entahlah, Jungkook hanya takut kembali jatuh ketika terlalu senang dengan semua harapan. Jadi yang bisa ia lakukan hanya tersenyum samar
"Ah, maaf ji. Tapi kurasa aku tak bisa"seharusnya Jungkook menerima ajakan jieun. Tapi entahlah. Mulutnya spontan mengatakan kata yang tak diselir dulu oleh jalan pikirannya
"Kenapa?"jieun menatap Jungkook kecewa
"Aku tak bisa mengatakannya sekarang"jawabnya pelan
"Katakan sekarang!"
"Ini sudah malam ji. Aku harus pulang begitu pun kau yang harus istirahat"
"Kalau begitu bicarakan sekarang atau tidak sama sekali"
Jieun marah. Sangat marah. Jungkook dapat merasakannya sama seperti kedua anaknya yang langsung menangkap sinyal tak mengenakan, tanpa diperintah seperti biasanya jiena dan jiehoo berjalan dengan tenang ke kamar masing masing. Sedangkan Jungkook, ia mengikuti jieun yang sepertinya menuju halaman belakang
"Siapa wanita itu?selingkuhanmu?"jieun langsung mengajukan pertanyaan sesaat setelah Jungkook baru menginjakan kakinya di halaman belakang rumahnya
Jungkook sedikit tertawa mendengar pertanyaan jieun. Ia tahu betul jieun sedang marah. Tapi marah karena nayeon?Jungkook tak pernah menyangka nya
"Maksud mu Im nayeon?"
"Siapa lagi kalau bukan dia"
"_kenapa kau tertawa?"wajah jieun memerah. Ia sungguh malu menanyakan hal ini. Dan reaksi Jungkook yang menertawankannya semakin membuat wajahnya tak punya tempat untuk menaruh rasa malunya
"Lee jieun" Jungkook maju menatap jieun dalam membuat jieun tanpa sadar jatuh sendiri pada pesona jeon Jungkook yang masuk dalam kategori sempurna
"Katakan kau cemburu bukan?"
"Cemburu?kau gila?"jieun tertawa renyah
"Lalu kenapa kau menanyakan Im nayeon?dan tiba tiba mengajakku tinggal bersama?" Jieun benar benar sudah diujung. Sekali lagi jieun mundur, ia akan jatuh ke kolam renang. Tapi sepertinya Jungkook tak akan membiarkan hal itu terjadi. Tangannya dengan segera melingkar di pinggang jieun menarik wanitanya agar tak terjatuh pada dinginnya air malam
"Apa kau masih mencintaiku?"Jungkook memiringkan kepalanya mencari jawaban yang dibutuhkannya
"Ti_tidak"
KAMU SEDANG MEMBACA
Trust Me [jeon Jungkook X Lee Jieun]
Fanfictionaku mencintainya dan dia mencintaiku kami menikah seperti layaknya pasangan saling mencintai. terlihat hangat di luar tapi terasa sakit di dalam. itulah yang bisa aku deskripsikan dari pernikahanku. meninggalkan rasa sakit dan membuat ku terbuai de...