9.

849 35 0
                                    

Amanda melangkahkan kakinya menuju kelas, ia kesal dengan Farrel. Dia tak datang menjemputnya padahal kemarin sudah janji. Amanda memasuki kelasnya dengan wajah datar.

"Tunben telat dateng, kesiangan?" Tanya Indira yang berada disampingnya.

Amanda hanya menggeleng sungguh dia masihkesal dengan Farrel. Ia melirik kebelakang dan lihatlah Farrel sedang duduk masih dengan Abun dan tertawa lebar.

Amanda menelungkupkan kepalanya diatas lipatan tangan dimejanya. Namun tiba-tiba ponselnya bergetar.

Farrel
Maaf ya tadi aku suruh jemput Abun, motornya mogok deket komplek

Amanda hanya membaca pesan dari Farrel dan tak mempunyai niat untuk membalasnya. Entah mengapa ia masih kesal, lagi pula Farrel juga tidak mengabarinya.

Bel berbunyi, pagi ini ada praktek di lab Kimia mereka dibagi kelompok yang sudah ditektukan Pak Darman guru kimia. Dan sialnya dia satu kelompok dengan Farrel.

Amanda berjalan beriringan dengan Farrel dan muka yang masih ditekuk "masih marah"

What?? Dia nanya kek gitu? Sumpah ni nggak peka banget "Nggak"

"Maaf" sambil menyatukan tangannya, Amanda hanya mengangguk dan mempercepat langkahnya.

Pelajaran telah berlalu begitu saja, Amanda dan teman-teman segera melangkah menuju kantin karena perutnya sudah meronta-ronta.

Amanda duduk disamping Nico dan dihapadan Farrel. Amanda terus menunduk tak mau melihat Farrel, dan Farrel hanya memainkan pinselnya.

"Yaampun kesel banget gue, masak gue mulu yang pesen makanan mana antrinya panjang" cicit Nisya.

"Yaelah elo dapet giliran pesen sekali aja udah ngoceh nggak jelas" sahut Sulton.

"Biarin, gue kan cewek harusnya cewek itu duduk diem cowok yang pesenin ini malah kebalik"

"Loh ya enggak dong, kalau suami istri siapa yang ngelayanin istri kan?"

"Kalian kayaknya jodoh deh, udah mikirin rumah tangga segala" sahut Abun

"Diam" teriak Nisya dan Sulton bersamaan yang memunculkan gelak tawa yang lainnya.

"Tuh kan gitu aja bareng cocok deh" tawa Indira meledak.

"Udah-udah capek gue lihat kalian ribut mulu" ucap Amanda pusing melihat temannya itu ribut.

"Eh iya, Manda nanti pulang bareng gue ya gue traktir deh" ajak Nico

Amanda tampak berfikir dan sesekali melirik Farrel yang terlihat pasrah

"Oiya da, jangan lupa nanti pulang sekolah ada arahan dari Bang Daffa buat kompetisi besuk" uajr Farrel mencoba menggagalkan rencana Nico.

"Ohh oke, sorry ya gue ada urusan basket lain kali aja ya" mencoba menolah Nico.

"Yaudah deh tapi kapan-kapan lo harus jalan sama gue"

"Yaelah urusan rumah tangga gausah dibawa-bawa deh disini omongin sendiri sana" ujar Abun.

Nico berdecak sebal "Bilang aja kalian iri sama gue kan"

"Yaelah ngapain gue iri sama lo, lo aja ditolak yang ada gue ketawain" sindir Sulton dan disusul gelak tawa yang lainnya.

"Udah-udah balik kelas yukk, kasian tu si Nico udah ditolak ditindas lagi" tawa Nisya menggelegar.

Mereka menuju kelasnya seperti biasa Farrel dan Amanda berjalan dibelakang.

"Udah maafin aku kan" bisik Farrel

Mafarrel (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang