•••
Roma, sebuah kota tua yang menjadi ibu kota dari negara Italia yang merupakan salah satu negara terindah dan penuh pesona di dunia dengan catatan sejarah yang bergelimang di masa lampau.
Bangunan-bangunan tua yang masih kokoh berdiri penuh pesona di kota gladiator ini semakin menarik minat para wisatawan untuk turut mengunjungi kota ini saat berada di negara Italia.
Dari balkon kamar disebuah hotel berbintang dan berkelas bernama Hotel de la Ville di kota Roma itu, Sakura memandangi gemerlap kota yang nampak indah. Membuat wanita itu tak henti-hentinya terpesona.
"Sakura," sebuah suara yang memanggilnya membuat wanita itu langsung menolehkan kepalanya ke belakang. Dan sosok suaminya muncul dari pintu geser yang menghubungkan antara kamar dan balkon.
"Ya?" sahutnya seraya tersenyum.
"Masuklah, ini sudah malam. Kau harus tidur." ujar Sasuke.
"Sebentar lagi, Sasuke. Aku ingin melihat-lihat pemandangannya dulu. Ini benar-benar indah sekali." ujar Sakura bersemangat.
"Hei, tapi ini sudah hampir jam sebelas malam. Kau juga pasti kurang beristirahat dengan nyenyak saat di pesawat tadi. Lagipula, besok kita akan mulai berjalan-jalan, memangnya kau mau tubuhmu tak fit saat jalan-jalan besok? Lalu, kau juga sedang mengandung, Sakura. Kekurangan istriahat pasti akan berdampak bahaya juga pada janin." nasihat Sasuke. Sakura terdiam, dalam hati ia membenarkan ucapan suaminya itu.
Saat dua jam yang lalu, atau sekitar jam sembilanan tadi mereka baru saja sampai di kota Roma, Italia ini. Ibu kota negara Italia ini adalah kota pertama yang mereka kunjungi sebelum pada akhirnya menyusul ke kota-kota lainnya. Waktu berbulan madu mereka adalah satu bulan, dan akan ada empat kota yang akan mereka kunjungi yang masing-masing akan mereka kunjungi selama seminggu-seminggu. Kota Roma, Venesia, Milan dan Amalfi.
Dan pada akhirnya wanita itu pun mengangguk meski tak rela. "Baiklah." jawabnya menurut, membuat Sasuke tersenyum simpul dan mengacak surai merah muda istrinya itu yang sukses membuat Sakura merona.
.
.
.Fontana di Trevi atau Air mancur Trevi adalah air mancur barok terbesar di dunia. Dirancang oleh arsitek Italia bernama Nicola Salvi.
"Kau mau melempar juga?" tanya Sasuke kala melihat istrinya itu menatap penuh binar pada kerumunan orang di depan sana yang sedang berbondong-bondong untuk melempar koin bermata uang Euro.
Sakura kini memandang Sasuke seraya tersenyum kecil. "Entahlah." jawabnya kemudian.
"Ada mitos tiga koin di air mancur Trevi ini." ujar Sasuke.
"Ya, aku juga pernah dengar itu. Tapi aku lupa apa saja mitos itu." sahut Sakura.
"Lemparan koin pertama adalah jika ingin kembali berkunjung lagi ke Roma. Lalu lemparan kedua adalah supaya cepat mendapatkan jodoh dan memperindah kisah romansa. Dan lemparan koin ketiga, atau terakhir supaya mengawetkan suatu hubungan romansa kepada jenjang pernikahan. Tapi cara melemparnya pun tak boleh asal, melemparnya harus dari tangan kanan hingga koin melewati bahu kiri dan koin pun masuk ke dalam kolam. Begitulah cerita secara mitosnya." Sakura nampak antusias dan serius mendengarkan penjelasan Sasuke.
"Sepertinya kau tahu banyak ya? Kau pasti sudah sering kesini bukan?" tanya Sakura dengan berbinar.
Sasuke tersenyum kecil. "Tidak sering. Seumur hidup, aku pernah kemari hanya enam kali saja. Itupun karena tuntutan pekerjaan."
"Ah, begitu. Lalu apa kau pernah melempar koin juga seperti yang orang-orang lakukan?" tanya Sakura.
"Belum pernah. Menurutku itu tak terlalu penting. Lagipula, itu juga hanya mitos bukan? Tak tahu benar atau tidaknya? Jadi setiap aku berada di air mancur ini aku hanya akan menonton orang-orang yang sedang melempar saja." jelas Sasuke, Sakura terkekeh mendengarnya.
Sasuke ikut terkekeh, kemudian pria itu merogoh saku celananya dan mengeluar dompet. Diambilnya beberapa cent mata uang Euro dari dalam dompet kulitnya itu. Lalu ia menyerahkan sebagian dari yang ia ambil itu pada Sakura yang kini mengerutkan dahinya dan menatapnya bingung.
"Maksudnya?" tanya Sakura seraya menerima beberapa cent Euro yang suaminya beri itu
"Kita akan melempar juga seperti orang-orang." jawab Sasuke.
"Tapi menurutmu kan ini tak terlalu penting?"
"Tak apa. Aku ingin kau memiliki pengalaman melempar juga, begitupun aku, aku juga cukup penasaran ingin mencoba melempar. Sudahlah, ayo." ajak Sasuke.
Keduanya bangkit dari posisi duduk mereka. Belum sempat melangkah Sakura dikejutkan oleh Sasuke yang tiba-tiba saja menggenggam erat jemarinya.
"Di depan sana ramai, jadi kau juga balas genggamanku agar kita tak terpisah nantinya." pesan Sasuke.
Sakura terpaku memandang Sasuke, kemudian ia menatap genggaman itu.
"Baiklah." setelah berkata seperti itu, Sakura pun membalas genggaman jemari Sasuke pada jemarinya.
Hangat dan nyaman.
Diam-diam keduanya sama-sama tersenyum simpul tanpa diketahui oleh satu sama lain kala dirasakan jika genggaman jemari mereka terasa begitu hangat dan nyaman.
TBC
Bocoran nihh... Nanti di Italia ini akan ada slh satu scene yg aku buat dmn mrk disitu nntinya perlahan saling terbuka st sm lain, keep stay tune yaa💕🤗👌
Tingkatkan voment kalian ya, biar cepet di next lagi. Sorry for Typo. Arigato.
27-03-2020
@uchiharizkia
KAMU SEDANG MEMBACA
1 YEAR [END]
FanfictionPAIR:❤SASUSAKU❤ Kesalahan satu malam membuat mereka terikat dalam pernikahan yang dilandasi oleh keterpaksaan. Kebersamaan dan rasa nyaman perlahan dapat menumbuhkan cinta di hati. Hingga cinta itu membuat mereka terlena akan kebahagiaan. Tak sadar...