I Found Him | Chapter 1

107 14 11
                                    

I will bring you to heaven.
Last night, when you hold me tight.

     Malam, pemuda mungil itu tengah menangkup pipinya sendiri, memikirkan akan jawaban dari beragam soal matematika yang ia tunda sejak dua hari lalu, dimana sudah lebih dari sembilan puluh menit ia memikirkan jawaban dari soal yang menyebalkan itu, namun tidak ada satu pun cara yang ia gunakan itu benar.

"Siri! Diamlah!" *(Asisten gawai untuk iphone)

Ten, ia berteriak meminta ponselnya berhenti memutarkan lagu yang tidak sesuai dengan suasana hati nya sekarang, rumit.

Read: Talk Dirty by Jason Derulo, 2 Chainz

Tolong, dia tidak sedang bercinta, jadi lagu nya sangat tidak cocok, lagi pula siapa yang memasukan lagu explicit itu ke dalam playlist musik nya.

Jangan heran, Ten terkadang lepas kendali kapan saja, dia bahkan mengotak atik ponselnya sekalipun dalam keadaan tidak terkendali.

Pemuda itu melepas kacamata bulatnya, sejenak memijat pelan keningnya yang agak hangat itu, iya, kini ia merasa sedang tidak enak badan.

"Ahh.. Sungguh, aku benci untuk mengerjakan ini, tapi Johnny akan memberi sanksi yang sulit jika aku tidak menyelesaikan nya.."

Ia berbicara pelan pada dirinya sendiri, mengingat ini adalah janji Ten sendiri.

Throwback...

"Ten! Berhentilah untuk selalu membuat janji..." Tegas Pria jangkung di hadapan Ten.

"Kini aku bersungguh sungguh, jika aku menyelesaikan tugasku, dan kau memiliki waktu luang, kita akan pergi menonton bersama jumat malam nanti!" Ten memohon penuh agar kemauannya dituruti.

"Akh! Baiklah, kali ini ada sesuatu untukmu jika kamu mengingkari janji, lagi...?" Mata pria dewasa itu menusuk tajam kedalam tatapan Ten.

"Apa itu?" Tanya nya penuh harap,

"Aku mem-blokir nomormu. Jangan menghubungi ku lagi." Sejenak menghela nafas, kemudian memutar bola mata nya melihat ke entah arah yang mana.

"Ayolah John, aku bukanlah seorang peng-ingkar janji!" Kedua tangan Ten memegang erat jaket kulit hitam milik pria itu, dengan senyum nya yang tulus.

"Cukup, aku muak." Pria itu kemudian berlalu, pergi, ia sangat acuh dengan Ten, untuk saat ini, tidak seperti sebelumnya.

Throwback end...

Bisa dikatakan bahwa Ten adalah orang yang sering berbuat janji namun ia sendiri yang mengingkari, sang temannya paham betul akan hal itu.

Jika saja malam itu ia tidak berjanji, ia bisa saja mungkin dia sudah bermain nitendo semalaman suntuk, meng-koleksi beragam karakter pokemon di dalam nya, tanpa harus memikirkan berbagai tugas sekolah ini.

______

Malam terus berlanjut, bahkan saat ini saja sang ayah tengah mengadakan makan malam bersama rekan kerjanya, dan 'menelantarkan' sang anak sendirian-- aish. Bukan, hanya saja ayahnya sungguh larut dalam percakapan nya, sehingga menghiraukan anak ini dengan tugasnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 29, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝑻𝒓𝒆𝒂𝒕 𝑴𝒆 𝑩𝒆𝒕𝒕𝒆𝒓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang