Happy reading ❤️
Enjoyyy
*
*
*
Setalah pulang dari berlibur dan kembali ke Jakarta. Hari ini mama Yuli, papa Roby, kak Dinda dan suaminya akan pulang ke Lombok, Dan kini sudah ada di bandara."Mamaa...Zara pasti bakalan kangen sama mama, kan mama gak bisa kesini setiap hari". Ucap Zara ke mertuanya.
"Mama juga pasti bakalan kangen sama mantu manja mama ini". Ucap mama Yuli tersenyum memeluk Zara.
"Ma, pa, kak din, kak sur, hati hati ya, kalo udah nyampek Lombok kabarin Angga". Ucap Angga sambil memeluk keluarga.
"Iya pasti ngga, nanti papa kabarin. Kamu harus jaga mantu sama cucu kesayangan papa ini ya? Jangan macem macem kamu Angga". Ucap papa Roby.
"Ya enggak lah pa, masak Angga macem-macem". Ucap Angga.
"Kamu juga ya Zara, harus jadi istri dan ibu yang baik, sabar sabar lah kamu ngadepin Angga". Ucap mama Yuli
"Iya ma insyaallah, gak lah ma malahan Angga yang harus sabar ngadepin sikap Zara". Ucap Zara.
Mama papa dan besannya bercakap cakap kecil. Kak Dinda juga memeluk Zara, Angga dan Kyla. Dan mereka terbang ke Lombok.
..
"Mam, kapan mamam balik ke Bandung?". Ucap Zara
"Belum tau sayang, Kyla kan masih disini juga. Jadi mamam mau disini dulu lah". Ucap mamam dan Zara mengangguk.
Kyla adalah salah satu mahasiswi di universitas Vrije Amsterdam, dulu Kyla sempat akan sekolah di Korea tapi mamam nya kurang menyetujuinya jadilah Kyla mengambil di Belanda.
"Ngga, langsung anterin ke rumah papap aja ya". Minta papap Mario
"Siap pap". Jawab Angga.
Kini Angga dan Zara sudah di kamar, membersihkan badannya dan sekarang sedang rebahan santuyy. Zara menidurkan anaknya di tempat tidurnya sendiri.
"Pap makasi untuk semuanya, mamam bahagia banget". Ucap Zara.
"Emang itu tujuan aku sayang, maaf aku pernah buat kamu nangis". Ucap Angga.
"Jadikan itu pelajaran buat kita ya pap". Ucap Zara.Mereka berdua akhirnya tertidur.
***
Pagi ini Zara menyiapkan sarapan seperti biasa untuk keluarga kecilnya. Zara yang sangat telaten sekali, walaupun hanya dengan nasi goreng sederhana yang bisa ia bisa buat untuk suami tercintanya.
Sedangkan Angga yang tengah sibuk menyiapkan diri untuk berangkat kekantor, setelah beberapa Minggu ia tak masuk.
Sekarang Angga turun tergesa gesa mencari Zara karena Rey menangis."Cup cup sayang, ouuhhh anak mamam udah bangun ya?". Ucap Zara menimang Rey.
"Mam tolong papap pakein dasinya ya". Ucap Angga.
"Iya pap tunggu Rey tenang dulu ya". Ucap Zara dan Angga mengangguk lalu duduk bersiap untuk makan.
Sembari Rey ada di gendongan nya Zara menyiapkan nasi goreng yang telah ia buat barusan. Dan menyiap kan bubur khusus bayi untuk Rey.
"Kamu udah makan mam? Kamu gak papa kan sayang, muka kamu pucet kayak gitu". Tanya Angga.
"Hah iya pap, agak pusing tapi gak papa kok, udah bentaran aja pap mamam makannya, masih nyuapin Rey ini". Jawab Zara.
"Makan sama aku aja ya sayang". Ucap Angga lagi.
"Gak pap, masih ada kok nasi goreng nya itu buat papap aja kan biar semangat masuk kantornya, makan masakan istri. Jadi habisin ya". Jelas Zara tersenyum sambil mengaduk bubur Rey.
"Sini pap mamam pakein dasinya". Ucap Zara lalu memakaikan dasinya.
Reynand yang melihat percakapan orang tuanya tersenyum girang sambil menepuk tangan nya beberapa kali. Hingga Zara menyuapinya untuk pertama kali. Heem ini pertama kalinya Rey makan bubur.
15 menit waktu Angga untuk menghabiskan makanannya, lalu memutuskan untuk segera berangkat kekantor.
"Mam, papap berangkat sekarang ya, udah jam 8 lebih nih". Ucap Angga.
"Iya pap, kamu hati-hati ya, jangan ngebut bawa mobilnya". Pesan Zara.
"Papap kerja dulu ya Rey, jangan nakal dirumah ya, jagain mamam selama papap kerja, okeh jagoan". Ucap Angga sambil menciumi bibir anaknya, Rey menepuk tangannya lagi karena mendapat ciuman dari papapnya.
"Ayok pap, mamam anterin". Ucap Zara.
"Hati-hati ya sayang semangat kerjanya, aku doain semoga lancar ya di kantor". Ucap Zara sambil membenarkan seragam kerja Angga.
"Iya sayang kamu juga hati-hati ya dirumah sama Rey". Ucap Angga lalu melumat sedikit bibir istrinya.
"Udahh ah, sana berangkat. Oh ya pap entar aku mau ke rumah mamam ya?". Ucap Zara mengakhiri ciuman mereka.
"Iya sayang". Ucap Angga lalu meninggalkan rumahnya.
Setelah mobil Angga menghilang dari penglihatan Zara untuk pergi kerja, kini giliran Rey yang dia mandikan karena ia akan membawa Rey ke tempat neneknya.
Saat memakaikan baju Rey, hendak memakaikan minyak kayu putih di badan Rey tiba tiba Zara mual, ia berlari untuk mengeluarkan isi perutnya, tapi malah tak mengeluarkan apa apa.
"Aduhh pusing banget ya Allah, kenapa sih. Gak biasanya kayak gini juga". Ucap Zara.
Zara tak menganggap serius pusing nya itu, ia berpikir mungkin hanya masuk angin saja, tak apa. Tapi iya memutus kan untuk menyewa taxi saja dari pada ia dan Rey mengalami hal yang tidak tidak jika ia menyetir sendiri mobilnya karena kondisi Zara yang sedikit tidak enak badan.
Sesampainya dirumah mamam, ia langsung menuju kamarnya untuk istirahat. Dan Rey bersama kakek neneknya di ruang bermain bersama Keenan dan juga Kenji. Papap memang menyiapkan ruang khusus untuk anak dak cucunya bermain.
Zara yang sedang rebahan sambil memijat keningnya, tak sadar kalo Kyla sudah ada di sampingnya.
"Heh kenapa Lo? Sakit?". Tanya Kyla sedikit menghawatirkan keadaan adiknya itu.
"Ya nih, gue dari tadi pagi pusing, terus sempet mual, gue kira pusingnya bakal ilang tapi malah makin menjadi pusing gue". Jelas Zara.
"Mual? Kok bisa, makan apaan Lo?". Tanya Kyla lagi.
"Makan nasi goreng doang, kyl gue tadi mual mual bukan gara gara nasi goreng tapi minyak kayu putih waktu gue makein baju Rey". Ucap Zara.
"Wah wah, jangan jangan Lo.....". Ucap Kyla ngegantung.
*
*
*Halo, aku up lagi ceritanya. Semoga suka ya🤗. Semoga kita semua selalu sehat. Dilindungi dari semua macam penyakit. Maaf kalo ceritanya jelek.
Jangan lupa kasi bintang dan comment nya juga ya ❤️
Follow aku juga
IG : @windadwi6
Twitter: windaddIlavyou ❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
PERFECT LOVE[SELESAI]
Genç KurguDia lelakiku, belahan jiwaku, lelaki yang sangat aku cintai. Aku tak tahu bagaimana diriku tanpanya ~ Adhisty Zara Sundari Kusumawardhani. Dia wanitaku, separuh napasku, wanita yang sangat aku cintai. wanita yang selalu menjadi bahagiaku ~ Angga Ald...