Bagian 3

18 1 1
                                    


Kelas bimbingan?

Setelah hari minggu spektakuler yang dilalui zahra kemarin. Sekarang zahra sudah harus kembali lagi pada rutinasnya disekolah sebagi siswa di SMA Arwana, salah satu sekolah favorit yang ada di Bandung.

Berawal dari bangun tidur yang agak kesiangan karena kebiasaan zahra yang ngebo lagi setelah solat subuh dan kembali diomeli oleh sang mama. Bahkan untuk Senin kali ini zahra melewatkan sarapannya karena jika dia mementingkan mengisi perutnya maka dia akan telat apalagi hari ini hari Senin pasti akan ada upacara bendera dan pasti gerbang sekolah akan ditutup lebih awal.

Zahra yang biasanya ke sekolah selalu nebeng papanya atau bang Faiz sejak seminggu yang lalu ia jadi berangkat sendiri naik angkutan umum karena keduanya sama sama tidak ada dirumah. Papanya yang ada bisnis diluar kota dan bang Faiz yang sedang penilitian diluar kota juga.

Zahra bernafas lega melihat gerbang sekolah belum ditutup rapat, dia jadi bisa langsung masuk tanpa harus lari lari dan menghabiskan tenaga. Apalagi pagi ini dia tidak memakan sarapannya. Disekolah zahra termasuk siswi yang baik dan pintar, jangan bayangkan kalau dia suka buat onar itu salah tapi juga jangan bayangkan kalau zahra adalah anak teladan yang dijadikan panutan. Zahra itu anak yang biasa biasa saja seperti kebanyakan siswa lainnya, tapi karena dia cantik dan dia anaknya rame apalagi kalau kumpul bareng gengnya dia jadi banyak dikenal orang. Satu lagi yang perlu kalian tahu tentang Edellion Clarisha Az Zahra, dia adalah satu satu nya anak IPS yang pandai Matematika. Entah dapat wahyu darimana dia bisa punya kelebihan seperti itu. Bahkan saat ujian semester nilai Matematikanya selalu sempurna, dia juga pernah dapat usulan agar mewakili anak IPS dalam bidang lomba Olimpiade Matematika dan dia hanya tertawa mendengar itu. Dia pikir "sejak kapan ada anak dari kelas IPS yang bisa mewakili Olimpiade Matematika?"

"oy zahra!!!" panggil temannya zahra,  namanya Sukma Kayla Geraldi biasa dipanggil Sukma sama teman temannya tapi dianya lebih suka diapanggil kay katanya biar kekinian

"heh! Lo kenapa disini? Nggak baris ke lapangan?"

"tumben lo dateng mepet banget"

"iya tadi kesiangan sih gue"

"papa lo sama abang ganteng lo masih belum pulang?"

"belum, nggak tau pulangnya kapan?" zahra mengendikan bahunya seraya menjawab pertanyaan Kay

Mengingat papanya dia jadi ingat lagi sama perkataan mamanya kemarin.

'tuhkan inget lagi gue! Tau ah'

"cabut yu ma" ajak zahra ke Kay supaya cepet mengambil posisi baris dilapangan

****

Upacara berlangsung sangat khitman dengan perut zahra yang terus keroncongan minta di isi makanan. Tapi zahra anak kuat nggak gampang oleng sampe harus digotong kesana kemari karena pingsan, katanya dia pas mau pingsan waktu itu "gue nggak suka pingsan dilapangan pas upacara. Ngerepotin anak PMR aja. Gue tau kok kalau mereka juga pengen nyantai tanpa harus gotong gotong orang kan berat."

Sekarang Zahra sama Kay lagi ada dikantin memenuhi permintaan perut zahra yang terus meronta ronta. Setelah upacara memang ada waktu 15 menit untuk para siswa sekedar minum dan istirahat sebelum pelajaran dimulai.

"eh ma kok gue dari tadi nggak liat evelin ya? Dia gak masuk?" tanya zahra menanyakan Elin teman segleknya yang lain

"yaelah Ra lo kaya gak tau aja kalau si Elin punya elergi sama hari Senin."

Zahra terkekeh mendengar jawaban Kay barusan, pasalnya memang bener kalau temannya yang bernama Evelin ini bisa dipastikan setiap hari Senin dia jarang atau bahkan tidak pernah masuk. Gak tau alasan sebenarnya apa, dia sih izinnya sakit.

Batas Untuk Dekat Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang