❌❌❌
Flashback.
"Maaf pak, bu, tapi kami ngga bisa nampung SinB lagi di sekokah ini. Pelangaran yang dia buat sudah melewati batas maksimal." Begitulah gumaman SinB sepanjang jalan melintasi koridor sekolah yang besar ini.
Perkataan itu berasal dari pembicaraan Kepala sekolahnya dahulu dengan orangtuanya. SinB saat itu mendengar semuanya dari luar.
Kepala sekolah mengatakan kalau SinB sudah banyak membuat pelangaran. Seperti membolos, tidak pernah ikut upacara, senam, tidak mengerjakan pr, suka mencoret-coret dinding sekolah, makan saat jam pelajaran, kabur saat dihukum, tidur di belakang kelas saat jam pelajaran, suka nge-prank guru, berkelahi, ikut tawuran antar sekolah, balapan, ngunciin orang di wc dan banyak lagi. Kepala sekolah itu mengatakan kalau ia tidak dapat menampung SinB lagi, dan pada akhirnya SinB pindah sekolah, ini adalah yang ketiga kalinya ia pindah selama dua tahun.
Ayah dan Ibu SinB bilang kalau ini adalah yang terakhir kalinya mereka memindahkan SinB sekolah, kalau pendidikan SinB tidak bagus juga di sekolah barunya maka ia akan dikirim untuk bersekolah di sekolah khusus laki-laki dan tinggal di asramanya. Tentu SinB ogah bersekolah di situ dan tinggal di asrama. Itu akan mempersempit kemungkinannya untuk bertindak macam-macam.
"Menampung? Dia kira gue barang korban bencana apa?!" Monolognya lagi dengan nada kesal.
Dengan permen berwarna merah rasa mangga dimulutnya SinB berjalan hingga sampai di ruangan Kepala sekolahnya yang baru. Dengan sopan SinB mengetuk pintu bercat coklat muda itu, setelah dipersilahkan SinB akhirnya masuk kedalam. Tentu ia telah menyembunyikan permen tadi di belakang dirinya.
"Halo pak." Sapa SinB ramah.
"Oh kamu pasti SinB kan? Mari duduk." Balas bapak kepala sekolah itu tak kalah ramah.
"Kamu punya adik ya disini?" Tanyanya setelah membaca dokumen biodata SinB.
"Iya pak, namanya Hyunjin." Jawab SinB. Sang bapak hanya mengangguk saja.
Sekitar dua menit bapak kepala sekolah itu membaca dokumen perpindahan SinB ia lalu berkata.
"Dari yang bapa liat, nilai kamu tinggi semua, itu berarti kamu salah satu anak berprestasi di sekolah mu yang dulu. Tapi kenapa kamu mau pindah kesekolah ini?" Tanyanya.
SinB berterimakasih terlebih dahulu akan sanjungan bapak kepala sekolah nya ini.
"Saya rasa alasannya ada tertulis dibawah sana pak." SinB menunjuk kalimat tepat dibawah kolom nilai-nilainya. Kepala sekolah itu lalu membaca lagi kertas yang dipegangnya.
"Karena kurangnya fasilitas dan ketidak dukungan sekolah untuk mengembangkan keahlian dan prestasi saya." Kata Bapak kepsek membaca kalimat itu. SinB yang mendengarnya hanya tersenyum saja. Padahal ia takut kalau kepsek ini akan curiga dan tidak mau menerimanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beyond A Deal [BAD]
FanfictionSebuah deal yang Sinb dan Jungkook sepakati membuat mereka terikat berbagai hubungan yang tidak jelas. The Highest Rank🏆 #1 in HEB (31 August 2021) #3 in Hwangeunbi #3 in Hwangsinb Curious? Baca kuy :)) ⬇⬇⬇