🌹🌹🌹🌹🌹
Sally memukul setir mobilnya kuat. Ucapan Selena tadi terngiang-ngiang di telinganya. Gadis cantik ini memilih untuk kabur dari mata kuliah pertamanya, ia sudah kehilangan mood untuk belajar, apalagi satu kelas dengan Selena.
Harga dirinya jatuh begitu saja. Lebih mengejutkan lagi, ternyata Zena membeli pulau di Spanyol. Sangat sialan bagi Sally. Di sana pulaunya indah dan juga mahal. Lalu ucapannya mengenai Pulau Chora di Yunani, pulau yang harganya hampir $40 juta bahkan lebih yang ia katakan pada teman-temannya akan menjadi pulau pribadinya, bagaimana caranya ia memilikinya? Ya, Tuhan, itu semua karena Zena, wanita ular itu memancingnya dan kini ia terpancing.
"Shit! $40 juta, apa Daddy akan membelikan pulau itu untukku? Bagaimana mungkin Zena bisa membeli Pulau di dekat Ibiza yang harganya fantastis itu? Dari mana ia mendapatkan uangnya? Astaga- kepalaku sakit karena memikirkan semua ini!" gerutu Sally pada dirinya sendiri.
Sally mengambil ponselnya dan mencoba menghubungi sahabatnya, Feli. Namun, ponsel Feli tidak bisa dihubungi. Sally melempar ponselnya ke atas jok mobil lalu menginjak gas mobilnya, memacunya dengan perasaan kesal yang luar biasa.
Satu-satu tujuan Sally adalah kantor Daddynya. Mobilnya di parkir tepat di depan pintu lobi dan penjaga di sana dengan sigap mengambil kunci mobil lalu memindahkannya ke parkiran khusus.
Sally berjalan dengan angkuhnya, mengabaikan beberapa pegawai yang menyapanya dengan ramah. Ia masuk ke dalam lift khusus petinggi perusahaan tanpa penjagaan ketat.
Alexis, sekretaris pribadi Daddy nya melemparkan senyuman manis pada Sally namun, dibalas dengan ekspresi datar dan dingin dari wanita itu. Tanpa mengetuk dan memperdulikan keadaan dalam ruang kerja Daddy nya, Sally masuk tanpa izin.
Peter yang sedang fokus menunduk membaca berkas, lantas mengangkat kepalanya, mengernyitkan dahi melihat anak semata wayangnya sudah duduk di hadapannya dengan ekspresi kesal yang begitu ketara.
"Apa yang terjadi? Kenapa kau membolos kelas pagi ini?" tanya Peter tanpa basa-basi.
Sally mendesah dan mencebikkan bibirnya menatap Daddy nya.
"Aku ingin mengganti pulau yang aku inginkan," ucap Sally.
Peter mengangkat kedua alisnya.
"Aku ingin Northern Aegean Island, bukan Pulau di Kepulauan Maladewa," kata Sally tegas tanpa ragu.
Peter menutup berkas di tangannya dan menatap lekat wajah putrinya.
"Lewati dulu misi yang Daddy berikan. Jika kau berhasil melewatinya, pulau mana pun dan berapa pun harganya, akan Daddy belikan untukmu," ucap Peter tenang.
Mata Sally berbinar mendengar ucapan Peter.
"Really? Hanya menjadi maid, bukan? Oke, aku setuju. Aku pasti memenangkan misi ini," ucap Sally penuh percaya diri.
Peter tersenyum miring.
"Mari kita buktikan ucapanmu,"
"Keluarga James tidak akan mengingkari ucapannya, kau tahu itu, bukan?" kata Peter pada Sally.
Wanita itu mengangguk bersemangat.
Peter kembali memegang kertas-kertas di hadapannya. "Daddy akan mengurus segala persyaratan dan perlengkapanmu. Kau harus siap ditempatkan di mana saja oleh penyalurmu, termasuk di luar dari negara ini,"
Sally melotot sambil menggigiti bibirnya kuat. Mau tak mau, ia mengangguk lemah, menyetujui ucapan Daddy nya.
"Kembalilah ke kampus. Persiapkan dirimu dari sekarang, jika kau ingin menang dari Daddy," kata Peter mengusir halus anaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PLAY MATE (Selesai! Pindah rumah)
RomantizmWARNING 21+ Tidak ada permintaan yang tidak dikabulkan oleh kedua orangtua Sally Beatrice pada anak semata wayangnya itu. Kali ini, Sally Beatrice menginginkan sebuah pulau pribadi di salah satu negara Yunani lengkap dengan segala fasilitasnya ke...