🎡Capek? Berhenti. Muak? Lepaskan.
Bosan? Pergi. Jangan memaksakan hati untuk tetap bertahan🎡"Feel, udah jam setengah sembilan. Lo pulang aja" tutur Athifa setelah melihat arloji di tangan kanan nya.
Kafeel yang habis kembali dari toilet untuk membasuh mukanya langsung menggeleng kecil.
"Gue temenin lo dulu aja" balas Kafeel.
"Nggak, keluarga lo pasti nyariin" tolak Athifa, "gue tinggal nunggu Alaska, bentar lagi juga balik" lanjut nya.
"Kalo bentar lagi, gue juga bentar lagi. Alaska balik, gue juga balik" sahut Kafeel terlampau santai.
Athifa memandang Kafeel tak enak, "lo udah nelpon nyokap lo?" tanya Athifa seraya mengganti siaran di televisi.
Kafeel melihat ke atap kamar, pura-pura berpikir, "Bel—"
Ucapan Kafeel terpotong saat dering telepon masuk pada ponsel nya, ia menghembuskan napas lalu meraih ponsel yang berada di saku celana seragam nya.
"Halo"
"Woi! lo dimana, gembel? gue di tembak beribu pertanyaan sama bunda nih"
"Yaelah, lo bales beribu jawaban juga dong ke bunda"
"Nggak ada akhlak emang lo jadi anak"
"Berisik lo kayak dora"
"Sialan, lo dimana sih? sama si Maveen? Antariksa?"
Kafeel memandang Athifa yang sedang menatapnya seraya mengunyah apel, lalu terkekeh dan kembali berbicara.
"Lagi nemenin temen gue, ada urusan"
Athifa tersenyum miris saat mendengar penuturan Kafeel, tidak salah, namun tepat sasaran untuk menyadarkan nya.
"Alesan lo nggak logis buat gue lapor ke bunda"
Kafeel berdecak malas.
"Tugas lo cuman nyampein kata-kata gue ke bunda. Gue mah bodoamat lo nerima nggak nya, asal bunda tahu. Sekalian deh, sampein malem ini kayaknya gue nginep di Antariksa, besok gue balik ke rumah pagi-pagi"
"Berani bayar berapa lo sama gue?"
"Matre!"
"Bedain lah, matre sama jenius. Ini bunda harusnya mantau lo kalo di kelas, pasti tidur kan lo. Makanya lo jadi bego!"
"Gue curiga, lo lagi nggak ada kerjaan ya? makanya ngelamain nih telepon"
"Gue chat bunda aja deh, sekalian minta ke bunda nyuruh lo cuci piring makan malem. Biar nggak banyak bacot"
"Sial"
"Kasar, jangan lupa bilangin bunda, gue juga tetep bakal chat. Bye, lay"
Kafeel memutuskan sambungan nya lalu menyimpan kembali ponsel nya ke saku celana.
"Lay? nama adek lo lay?"
Kafeel terkekeh geli, "bukan, lay berarti alay. Namanya Keanu, emang nya lo nggak kenal? bukan nya tadi lo nelepon gue pake nomor tuh bocah"
Mata Athifa menyipit, mengingat-ngingat, "Ah yang itu, beda berapa tahun sama lo? keliatan nya seumuran tapi"
"Beda 2 tahun, angakatan dia sepantar sama lo" ujar Kafeel, "lahir gue kecepetan, makanya jadi dua tahun"
KAMU SEDANG MEMBACA
Athifa - s e l e s a i -
RomanceAthifa bertemu dengan Kafeel, awal pertemuan mereka yang sama sekali tidak menyenangkan. Namun karna suatu insiden yang dialami Athifa, Kafeel tertarik masuk ke dalam hidupnya. Kafeel membantunya dalam banyak hal, Kafeel juga membantunya untuk kelua...