(10) Ambyar

38 3 1
                                    

Sekitar pukul 03.00 mereka sudah terbangun dari alam bawah sadar dan memulai aktivitas yaitu sahur. Tim perempuan menyiapkan makanan, sedangkan tim laki laki menonton acara sahur di televisi. Sungguh nyaman kalau jadi laki laki, cukup menunggu panggilan, kemudian makan. Tiga puluh menit kemudian, panggilan yang ditunggu tunggu boy group terdengar. Mereka pun segera menuju meja makan.

Ketika remaja laki laki dan perempuan dipertemukan di satu meja makan saat sedang lapar laparnya. Yang terjadi adalah berebut ambil duluan. Debat dan tawar menawar didahulukan, persis kayak di pasar. Tidak terasa 15 menit berlalu, semua hal diperdebatkan, hingga visual dishaming, dalil dalil juga terlontar. Hingga datanglah Sang Pengingat Kak Nada.

Gebrakan meja yang sangat keras dan kuat hingga menggetarkan meja makan membuat mereka menghentikan perdebatan yang tidak ada gunanya.

"Pindah kalian semua"

"Tapi kak.." ucapan Aliya terpotong oleh teriakan Kak Nada yang meneriakkan kata pindah kepada mereka.

Mereka pun dengan segera pindah sambil membawa piring dan sendok masing masing. Mereka berjalan menuju arah kamar masing masing. Dengan segera Kak Nada berteriak

"HEY BOCAH"

Mereka semua menoleh dan kembali berjalan menuju meja makan. Hampir saja duduk, tapi Kak Nada berucap lagi, sehingga mereka berdiri di sekitar meja makan melihat Kak Nada yang sedang memakan santapannya. Kurang lebih 3 menit berlalu, Kak Nada menyuruh mereka untuk segera duduk dan makan. Karena jam sudah menunjukkan 20 menit menuju imsyak.

Mereka pun dengan segera mengambil makanan secara bergantian dan makan dengan perlahan. Hanya terdengar suara dentingan sendok dan garpu. Hening, lebih tepatnya lelah setelah berdebat terlalu lama. Satu per satu pun mengakhiri aktivitas makan mereka dan beralih menuju tempat cucian piring. Mengantri untuk mencuci piring bekas makan masing masing.

Karena kurang 5 menit lagi imsyak, mereka berebut masuk kamar mandi untuk sikat gigi. Berebut lagi, udah kayak bocah ya, padahal udah 16 / 17 tahun. Au ah, kasian Kak Nada yang harus mengurus 9 bocah gede. Semangat Kak Nada, semoga keikhlasanmu digantikan pahala yang berlimpah.

Adzan subuh pun berkumandang, ke 9 bocah gede dan Kak Nada melaksanakan sholat subuh berjamaah. Kemudian dilanjutkan dengan tadarus, dan usai sekitar pukul 05.30. Mereka pun kembali ke kamar masing masing, bergantian mandi untuk berangkat sekolah. Meskipun ujian telah usai, sekolah tetap masuk hanya setengah hari, mungkin pulang sekitar jam 12 siang.

Setelah semuanya selesai bersiap siap, berkumpul lah 9  bocah gede di ruang tamu, duduk bersama namun tak saling bertukar ucapan, tapi bertukar jari. Kalian tahu kebiasaan anak zaman sekarang, duduk bareng tapi sibuk sama gadgetnya masing masing, ketawa ketiwi kayak orang .................... (lanjutin sendiri).

Sekitar jam 7 kurang 15, terdengar suara klakson khas milik Pak Naryo. Mereka semua berpamitan kepada Kak Nada, dan bergegas menuju mobil. Di dalam mobil sudah ada D pangkat 4 atau Dfour. Uhuy, sepertinya hari ini akan banyak kejadian yang buat mood jadi ambyar.

"Sabar, sabar, sabar, puasa gais" Aliya mengatakan hal tersebut kepada teman perempuannya (Hanniya, Tera, Jinggan)

Mereka bertiga hanya menunjukkan senyum masam dan menghela nafas. Kemudian kembali dengan gadget masing masing.

Notif pesan pun masuk

The BFF [Hanniya] "Eh gais aku curiga nih, kayaknya photo shoot nya nanti nggak jadi deh"

The BFF [Tera] "Emangnya ada apa kok kamu bisa berspekulasi kayak gitu?"

The BFF [Jinggan] "Iya kok bisa kamu kepikiran kayak gitu, kan kita udah ada persetujuan Han"

The BFFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang