chapter 2

333 30 5
                                    

Karin terbangun dari tidurnya, dan mengubah posisinya menjadi duduk dengan mata masih setengah tertutup.

"Hoamm...."

"Tumben... Sepi? Biasanya suara cempreng jisoo sudah terdengar pagi-pagi sekali?" Gumamnya. Dan beranjak turun dari kasurnya keluar kamar.

"JIS!"

"JISOO!"

Karena tak ada satuan dari jisoo, karin memilih mengecek kamar jisoo.

Cklek~

Tapi sama saja hasilnya nihil.

"Ck, kemana jisoo pergi?"

Mata karin terbelalak, saat mengetahui jam berapa sekarang.

"ASTAGA!! JAM 9? SUDAH SIANG SEKALI!"

"Ku kira ini jam tujuh atau jam enam, ternyata sudah sangat siang, pantas saja jisoo tak ada. Berarti..." Gumam karin terhenti, dan menaruh jarinya di dagu. Pose berpikir.

"Berarti... jisoo sudah meninggalkan ku selama...3 jam?"

"Oke fix! jisoo sialan!" Gerutu karin, menekan kata nama ' jisoo'.

...

Jisoo mulai memutar knop pintu apertemennya, dan segera masuk.

Sampainya di dalam jisoo melihat karin yang sedang terduduk anteng menonton film di sofa dengan makanan ringan yang ia pelukannya.

Jisoo langsung duduk di samping karin.

Karin yang sadar ke datangan jisoo, menoleh dengan raut yang tak bisa di artikan.

"Apa?"

"Dari mana kau?" Tanya karin dan fokus kembali dengan film nya. "Sekedar lari pagi"

"Kau tak membangunkan ku?!" Tanya karin antusias, dan memajukan wajahnya tepat di wajah jisoo.

Jisoo mendorong wajah karin. Membuat karin kembali duduk di posisi aslinya.

"Aku sudah membangunkan mu!"

"Tapi aku tak tahu"

"Karena kau kebo!"

"Yak! Jangan mengatakan ku kebo bodoh!"

"Memang kau kebo!" Balas jisoo dengan wajah songongnya.

"Seharusnya kau membangunkan ku dengan cara lain"

"Tadinya aku ingin seperti itu...Membangunkan mu dengan menyiram air panas ke wajah mu!"

"Kau ini niat membangunkan ku atau membunuhku?" Karin.

"Ntahlah, mungkin dua-duanya"

"Kau ini psikopat yah?kayak judul lagunya redvelvet yang baru?!" Tanya karin, heboh sendiri.

Sedangkan jisoo hanya menatap karin acuh tak acuh.

"Itu makanan ku ya?" Tanya jisoo, sadar akan makanan yang di makan oleh karin.

"Heheh, iya, lagipula aku kan lapar jisoo, kau pergi tanpa memasakkan ku makanan~" Jawab karin, nada lesu.

"ya sudah terserah kau!"

Jisoo bangkit, dan berjalan ke arah dapur niat pertama adalah mengambil jajanan nya di kulkas. Ayolah jisoo juga lapar.

Tapi hasilnya nihil, cemilan dan minuman yang ia beli minggu lalu sudah habis, hanya meninggalkan susu yogurt itu pun sisaan kemaren.

"YAK KARIN!!! KAU KEMANAKAN MAKANAN DAN MINUMAN KU?"

Sedangkan karin sudah pergi mengumpat saat mendengar suara amukan jisoo.

...

#mm

Jisoo dan karin sedang berada di minimarket. Untuk membeli cemilan dan makanan juga jisoo membeli bahan masakkan yang banyak.

Niat jisoo belanja bahan pokok minggu depan, tapi apalah daya!? Ia harus beli hari ini! Begitu banyak. Itu semua gara-gara karin!.

Tapi saat jisoo ingin membayar, ia malah lupa membawa dompetnya.

"Karin! Kau bawa uang tidak?" Bisik jisoo.

"Tas dan semuanya ku tinggal di kamar, memang nya kenapa?"

"Ck, aku lupa membawa dompet ku"

"Ya jisoo, bodoh!"

"Jangan mengajak ku berantem sekarang, cepat bantu aku!"

Saat jisoo dan karin sedang sibuk, ada seseorang yang membayarkan semua belanjaan mereka.

Jisoo dan karin menatap pria tersebut. Baru saja ia ingin berterima kasih pria itu sudah lebih dulu keluar.

Jisoo buru-buru membawa belanjaannya keluar minimarket, meninggalkan karin yang menatapnya bingung.

"Tunggu" Ucap jisoo. Dan berhasil memberhentikan langkah pria tersebut.

Jisoo berjalan dan berhennti 5cm tepat di depan pria itu. Sontak jisoo membulatkan matanya.

"Kau?" Tunjuk jisoo.

"Kau bukannya yang kemaren menabrak ku? Pergi tanpa menolongku dan meminta maaf pada ku!?"

"Ku pikir kau tak mengingatku!"

"Mana mungkin aku tak mengingat orang yang mencari masalah denganku!"

"Buat apa kau kesini?kau mengikuti ku?"

"Aku tak punya waktu mengikuti orang tak jelas sepertimu"

"Jangan mengatai ku!, buat apa kau membayarkan belanjaanku?" Ujar jisoo, malu.

"Jangan g-r seperti itu, lagi pula aku membayarkan belanjaan mu karena perminta maaf ku padamu!"

"Minggir! Aku harus pergi lagipula masalahku padamu sudah selesai" Ucap Jungkook  mengacak rambut jisoo dan berlalu pergi, meninggalkan jisoo yang hampir terkena serangan jantung.

Sial! Kenapa jantungku bekerja begitu cepat?.

***

"Jisoo, tau tidak?"

"Apa? "

"Kau tau kan pria yang menabrak mu? Tapi yang satu lagi, temannya"

"Kenapa?"

"Dia sangat tampan kayak oppa-oppa Korea, Aaaaa!" Seru karin heboh membayangkan wajah tampan pria itu.

"Tapi ada yang lebih buatku senang jisoo"

"Apa?"

"Dia... Mengajak ku kencan nanti jam 8 malam, Aaaaa aku tak sabar menunggu nanti malam"

"Dan kau menerimanya?" Karin mengangguk mantap

"Jangan terlalu percaya dengan cowok asing!"

"Dia tidak seperti yang kau pikir jisoo, dia sangat baik, ramah, sopan dan romantisss tidak seperti temannya"

"Ya sudah terserah mu, kalo kau kenapa-kenapa aku tak ingin menolongmu" Jisoo berjalan meninggalkan karin.

"Kau ini, bukannya mendukungku malah mendoakan ku yang buruk!?...ahh apa kau iri ya?" Goda karin.

"Tidak"

"Jangan bohong mukamu tak pantas menjadi pembohong"

"Aku tak bohong!"

"Jisoo, jisoo kita ini berteman bukan satu-dua minggu tapi dari kecil bahkan dari masih di rahim, jadi aku tahu kapan kau bohong dan kapan kau jujur. Lagi ya sekalinya kau bohong itu susah di tebak, jadi jangan muna jis!"

"Yayaya, serah mu!"

Sedangkan karin tertawa lepas hingga beberapa orang yang sedang lewat dekatnya menatap karin. Jisoo sudah berjalan menjauh dari karin, mulutnya tak henti mengucapkan kalimat "dia bukan temanku!" Seraya menutup mukanya dengan kedua tangannya.

║▌│█║▌│ █ │
28 - 03 - 2020

𝐦𝐲 𝐥𝐨𝐯𝐞 𝐬𝐭𝐨𝐫𝐲 (𝐥𝐨𝐧𝐝𝐨𝐧)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang