EPILOG WONWOO

2 0 0
                                    

EPILOG

WONWOO POV-

Aku tengah berpatroli dengan mengendarai mobil pribadiku menyusuri jalanan yang mulai sepi karna memang sekarang sudah larut malam. Ku terulusuri jalan demi jalan. Yang benar benar sudah minim aktifitas. Namun, ditengah tengah kegiatanku itu. Ada satu hal yang berhasil menyita perhatianku. Tampak seorang gadis bertubuh kecil dengan baju simple, kufokuskan pandanganku dan kutemukan wajah yang sama sekali tidak asing bagiku dari yeoja tersebut. Dan benar saja, dia adalah yorin. Han yorin, gadis yang sangat ku sukai sejak aku masih di bangku SHS hingga sekarang aku telah menjadi seorang polisi, perasaan itu masih sama. Tapi apa yang sedang ia lalukan malam malam begini? Berjalan sendirian, dan siapa ahjussi yang sedang mengikutinya itu? Gelagatnya aneh, aku menghentikan mobilku mencoba memperhatikannya dengan seksama. Dan benar saja, dia adalah bajingan yang selama ini jadi buron karna telah melakukan penculikan dan pembunuhan gadis gadis muda.

Kulihat yorin mulai berlari dan ahjussi itu mengikutinya. Segera aku turun dari mobilku dan mengejar mereka yang berlari memasuki gang kecil. Ku perbesar langkahku untuk berlari. Agak kesulitan aku mencarinya, sempat kukehilangan jejak dan kebingungan karna gang itu benar benar sepi. Hingga aku menemukan suara triakan yang berasa; dari belakang bangunan tepat di kiriku. Tanpa pikir panjang segera kulajukan kakiku berlari menuju sumber suara yang sudah kupastikan itu suara yorin

Benar saja, keparat itu sedang mendekat ke arah yorin yang sudah tersungkur di tanah, ia nampak ketakutan dan menangis. Braninya sampah itu membuatnya menangis. Aku menatapnya marah, dan tak butuh pikir lama untuk melayangkan tendanganku padanya.

Aku melihat yorin yang sangat ketakutan, aku tidak tega melihatnya. Ia menangis ketakutan dan dilihat dari raut wajahnya jika ia sangat lega karna aku menolognya. Tapi fikiranku masih tertuju pada ahjussi gila yang hendak melarikan diri. Aku berjalan ke arahnya, mengikat tangannya dengan borgol. Dan menarik kerahnya

"jika kau berani menyentuhnya, bukan, jika hanya sehelai saja rambutnya tersentuh olehmu, aku akan benar benar membunuhmu, dasar keparat" ancamku padanya.

Aku melepas kerahnya dan membantingnya begitu saja. Segera kutelfon timku dan pergi dari sana. Aku coba membantu yorin berdiri, namun kakinya sangat lemas mungkin karna ia sangat terkejud. Mengingat ia adalah gadis penakut seperti kucing yang bertingkah manis lembut, dan tidak suka dengan kekerasan. Dan sekarang ia harus mengalami hal yang menakutkan seperti ini.

Aku sudah tidak ada pilihan lagi selain harus menggendongnya dengan senang hati tentunya. Aku sempat berfikir dia akan menolak tindakanku ini. Tapi aku salah, ia hanya terdiam dan memposisikan dirinya senyaman mungkin di pelukanku. Dan baguslah, mungkin ia memang sedang membutuhkan orang yang bisa menenangkannya. Ia masih dengan lamunannya, meskipun kami sudah berada di dalam mobil.

.

.

Me And My ClassmateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang