fake -30-

539 91 7
                                    

Happy reading

🍥🍥🍥

Taehyung benar dengan kata-katanya soal akan menemani masa skors nya. Lelaki itu tidak takut absen disekolah dan lebih memilih untuk menemani Yeonjoo dan mungkin bermaksud untuk menghibur nya juga.

Selama dua hari sudah mereka berjalan-jalan. Entah itu ke Pusat belanja atau Taman bermain. Masa-masa itu emang digunakan untuk bersenang-senang oleh mereka. Yeonjoo sendiri juga mulai tidak memikirkan masalahnya. Taehyung benar-benar membuatnya merasa lebih baik.

Perlahan-lahan ia melupakan masalahnya dengan bermain dihari liburnya.

"Ini."

Minuman bersoda baru saja disodorkan oleh Taehyung dan dengan senang hati Yeonjoo menerimanya. Gadis itu membuka penutup kalengnya lalu meminumnya–sebelumnya ia sudah berterima kasih.

"Merasa lebih baik?" tanya Taehyung tiba tiba, setelah ia duduk disamping Yeonjoo.

Gadis itu tidak langsung menjawab melainkan menatap sungai dengan air yang tenang dihadapannya. Setelah itu menganggukkan kepalanya pelan. "Taehyung..." panggilnya.

"..Terima kasih." Yeonjoo mengalihkan pandangannya dari sungai ke wajah Taehyung dan tersenyum manis–terlihat sangat tulus.

Sedangkan Taehyung hanya bisa terpaku untuk beberapa saat sebelum berdehem guna untuk mengatur nada suara yang akan ia keluarkan. "Untuk apa?"

"Untuk semuanya," balas Yeonjoo cepat.

"Y-ya, sama-sama." Taehyung mengutuk nada bicaranya yang tampak gagap itu. Apa-apaan nada itu?!

"Hahaha, kenapa dengan nada bicaramu itu?"

Benarkan. Yeonjoo pasti sadar dengan nadanya yang tidak biasa itu. Mampus, ia malu sekali rasanya. Dimana ia bisa menunjukkan wajahnya yang pasti merah ini. Damn it.

"Kenapa memangnya dengan nadaku?" tanya Taehyung santai, lebih tepatnya pura-pura santai. Karena kini ia sedang berusaha untuk terlihat biasa saja.

Yeonjoo menggeleng pelan lalu tertawa kecil. Menurutnya Taehyung benar-benar lucu jika begitu. Ahh, ia sangat berterima kasih pada lelaki disampingnya ini. Lelaki itu sudah banyak membantunya, ia tidak tahu bagaimana membalasnya.

"Oh iya—" Yeonjoo sengaja menggantungkan omongannya, membuat Taehyung bertanya padanya.

"Itu.. Darimana kau tahu alamat rumahku?" Ia baru ingat. Kemarin saat datang pagi-pagi, Taehyung sudah berada didepan rumahnya. Sedangkan Yeonjoo tidak pernah memberitahu alamat rumahnya pada Taehyung.

Dan jawaban Taehyung benar-benar membuat Yeonjoo menelan rasa kesalnya yang hampir mengudara.

"Rahasia."

Ingatkan Yeonjoo kalau tadi ia baru saja merasa damai berada didekat Taehyung. Jangan sampai ia memulai perkelahian tidak menguntungkan lagi dengan lelaki menyebalkan ini. Yeonjoo mendengus lalu tertawa paksa. "Yasudah kalau begitu."

Taehyung mengangguk lalu melihat kesamping Yeonjoo. Matanya tidak sengaja melihat pasangan yang tak asing dimatanya. Ia memicingkan matanya supaya bisa melihat lebih jelas.

Ketika kedua pasang mata itu saling bertatapan. Taehyung merasa ini kesempatan yang bagus untuknya. Lelaki itu tersenyum miring saat orang itu melihat dengan siapa ia kesini.

Tanpa sadar Taehyung mengeluarkan raut wajah merendahkan, yang siapa pun melihat pasti merasa tersinggung. Oh ayolah, kesempatan ini tidak ada lagi lain kali. Ia seratus persen yakin orang yang sekarang tengah menatapnya itu murka.

"Taehyung?"

Taehyung baru melihat kearah Yeonjoo saat tangan gadis itu melambai-lambai didepan wajahnya. "Ada apa? Apa yang kau lih—"

Buru-buru Taehyung menangkup pipi Yeonjoo dan menghalangi gadis itu untuk tidak melihat kebelakangnya. "Tidak, ini ada rumput dirambutmu." Beruntung dirambut Yeonjoo ada rumput, jadi Taehyung tak perlu lagi repot-repot berbohong.

"Oh ini." Yeonjoo mengambil rumput yang berpindah dari rambutnya ke tangan Taehyung.

Taehyung tersenyum dan melihat lagi kearah sana. Pasangan itu tidak pindah tempat dan masih disana. Taehyung berucap tanpa suara kearah orang itu. "1-0."

Orang itu tampaknya hampir melangkah mendekatinya jika pasangan disebelahnya tidak menahan lengannya, yang membuat Taehyung tersenyum menang.

Iya, orang itu adalah Oh Sehun.





"Terima kasih, Taehyung."

Taehyung menghentikan motornya tepat didepan rumah Yeonjoo. Mengantar gadis yang saat ini tengah merapikan rambutnya karena helm yang baru saja gadis itu kenakan.

"Ini." Juga menyodorkan helm yang ia pakai pada Taehyung.

"Sekali lagi, aku ingin berte—"

"Sudahlah, kau hampir setiap saat berterima kasih padaku, sampai aku muak mendengarnya." Taehyung mengambil helm yang disodorkan Yeonjoo dan mengaitkannya pada motornya.

Yeonjoo mendengus tawa. Taehyung benar-benar mengembalikan mood nya yang hilang. Ia sangat suka melihat Taehyung yang tampil apa adanya. Contohnya seperti tadi–berkata kasar padanya. Ia tidak memilih-milih seseorang untuk mengeluarkan sifat aslinya. Bahkan karena sifatnya yang seperti itu, tanpa sadar malah membuat seseorang bahagia.

"Ahaha baiklah-baiklah, maafkan aku."

"Kenapa pula kau meminta maaf? Anak ini aneh sekali." Taehyung menggelengkan kepalanya pelan. "Sana masuk kedalam."

Ucapan Taehyung seperti bentuk pengusiran ditelinga Yeonjoo. Gadis itu sekarang tengah melihat tajam Taehyung dengan matanya yang bulat. "Mengusirku?" ucapnya sinis.

Lain halnya dengan Taehyung. Bukannya merasa takut atau merasa intimidasi dengan tatapan tajam itu. Dimatanya, Yeonjoo malah terlihat lebih imut dan kekanakan. Mata bulatnya menatap tajam kearahnya dan bibirnya yang ia katupkan serta poni yang menutupi dahi gadis itu. Astaga, imut sekali.

"Tidak. Kalau begitu aku pulang." Taehyung mengulas senyum tipis sebentar, setelah itu menghidupkan motornya dan pergi meninggalkan Yeonjoo yang masih berdiri mematung didepan pagar.

Sekarang bolehkah Taehyung mengatakan kalau ia selangkah lebih maju dari Sehun?

🍥🍥🍥

krna gk ada un aku mau cba apdet byk2 ah wkwk

kalian jga sering2 cuci tangan sama komsumsi makanan yg bergizi yap. Jgn lupa doa jga^^

#dirumahaja

Fake [Oh Sehun]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang