36

12.3K 481 26
                                    

Warning!

T y p o..

"Alia"panggil Alea. Alia menengok, melihat Alea sang kakak sepupunya.

"Kak Alea!"seru Alia. Ia berlari untuk memeluk. Alea berlutut, lalu memeluk sang adik kecil nya itu.

"Kakak kok baru dateng sih? Kakak kemana aja? Alia nungguin dari tadi tau"ucap Alia. Alea hanya tersenyum. Alia pun mendongak.

"Kak, itu siapa?"tanya Alia. Alea mendongak, menatap wajah Julian yang tengah tersenyum. Alea pun kembali menatap Alia.

"Loh? Alia nggak tau?"tanya Alea. Alia menggeleng cepat.

Alea tersenyum,"Itu kak Julian. Kakak Alia juga"ucap Alea. Julian ikut berlutut.

"Halo,"sapa Julian. Alia bergidik, bersembunyi di samping badan Alea.

"Loh? Haha, Alia kok gitu?"tanya Alea.

"Gamau, kakak nya serem. Ketampanan"bisik Alia. Julian dan Alea terkekeh.

"Kakak ganteng banget ya?"tanya Julian. Alia mengangguk lalu meremas baju Alea.

"Haha, apa gue bilang. Gue kegantengan kan"ucap Julian.

"Heh, Alia itu nggak bilang. Jadi nggak usah kegeeran"ucap Alea. "Yaudah, kita duduk bareng kak Rani yuk?"ajak Alea. Alia mengangguk.

"Wih, ada yang lagi nge date nih"goda Julian.

"Apaansi,"Dimas terkekeh. (Kok gue malah geli ya?-author)

"Gaada yang lagi nge date juga"elak Rani.

"Udah, kalo sama sama nyaman tu ya pacaran aja. Ngapain nunggu nunggu lagi?"tanya Alea.

"Heh, gaada"cerocos Dimas dan Rani. Alia, Alea dan Julian hanya tertawa.

"Emh, gitu. Owh kalian tau nggak, kenapa kalian tu masih jomblo?"tanya Alea.

"Nggak"putus Dimas dan Rani.

"Tenang, kita bantu kok"ucap Alea lalu bertos tangan dengan Alia.

"Kak, kakak saling suka kan? Kenapa nggak pacaran aja? Kak Julian sama kak Alea bikin hukuman kaya' gini biar kalian pacaran tau"ucap Alia seraya melipat tangan nya.

"Hah! Good Kids!"seru Alea dan Julian seraya menampakan ibu jari mereka. Alia hanya membalas nya dengan bergaya.

"Udah ah, apaan sih"gerutu Rani lalu beranjak dari duduknya.

"Yaahh, Rani mah"

»»»

"Mah, Lea pamit dulu ya"ucap Alea seraya mencium punggung tangan Anita, kemudian disusul oleh Harris.

"Iya, kamu hati-hati dijalan"balas Anita yang langsung diangguki oleh Alea dan Julian.

"Owh, iya. Kakak kamu kok nggak kelihatan ya? Dia kemana?"tanya Anita.

"Emm, itu mah. Bang Alex kerumah temennya. Biasa, anak cowok"ucap Alea santai.

"Owh, yaudah sana kalau gitu"ucap Anita.

"Assalamualaikum,"ucap mereka berdua.

"Waalaikumsalam,"balas Anita dan Harris seraya menatap punggung anak-anaknya yang mulai menjauh.

"Ih, mereka sebenernya cocok tau. Kenapa nggak jadian sih?"gerutu Alea.

"Dimas itu berencana mau nembak Rani,"ucap Julian yang mampu membuat mata Alea melotot.

"Trus?"

"Tapi gengsinya gede,"ucap Julian yang langsung dikekehi oleh Alea.

»»»

Julian terduduk pada tepi kasur sembari menunggu Alea selesai mandi. Tak lama kemudian, Alea keluar dengan celana dan kaos pendek hitamnya.

Julian menatap tak berkedip.

"Nunggu apa lagi? Mau mandi nggak?"tanya Alea yang langsung membuyarkan lamunan Julian. Julian tersenyum kikuk lalu pergi mengambil handuk dan masuk kedalam kamar mandi.

"Huh, dasar cowok. Untung gue galak,"gumam Alea lalu berjalan hendak menuju dapur untuk memasak.

»»»

"Udah selesai mandi?"tanya Alea yang melihat Julian turun seraya mengosok-gosokkan rambutnya dengan handuk.

Julian menatap Alea. "Enggak, selesai ngojek gue"ucapnya lalu acuh. Alea hanya melengos tak peduli seraya meletakkan beberapa piring diatas meja makan. "Ayo makan!"ajaknya. Julian menurut.

"Ndra, "panggil Julian. Alea yang masih berkutat dengan piring dan sendok pun hanya berdeham.

"Lo pernah mikir nggak sih, mamah sama papah kan pasti pengen punya.."

"Iyaudah makan dulu,"potong Alea lalu meletakkan piring dihadapan Julian.

"L-lo tau maksud gue?"tanya Julian. Alea hanya menggidikkan bahunya.

"Nggak tau, penting makan"ucapnya lalu mulai menyendokkan makanannya. Julian hanya mencebikkan bibirnya lalu mulai makan.

"Aleaaa,"rengek Julian seraya mengunyah makanannya. "Masa' lo nggak pengen punya-"

"Itu ditelen dulu, nanti kesedak"potongnya 'lagi'. Julian mendengus.

"Ngebet banget sih lo, kan gue masih sekolah"lanjut Alea, mata Julian berbinar.

"Lo tau?"

"Ya tau lah,"

"Kan gue tinggal lulus"

"Lah gue nya masih harus satu tahun lagi"

"Gapapa lah, yang penting gue nya lulus"ucap Julian seraya menyendokkan sendoknya masuk kedalam mulutnya.

"Ya enakan elonya lah!"seru Alea. Julian hanya tersenyum.

"Ndra-"

"Bodo,"singkatnya lalu berlalu pergi.

"Emh!"pekik Julian kesal.

»»»

"Ndra!"seru Julian, membuat Alea menengok.

"Apa?"tanyanya.

"Lo tau ini?"ucap Julian seraya menunjukkan sebungkus permen ditangannya

"Woah, dapet dari mana lo?"tanya Alea.

"Rahasia dong,"

"Gue mau"

"Nggak, tinggal satu. Buat gue"ucap Julian seraya membuka bungkusan permen itu lalu memakannya.

"Ish! Gue juga mau ngerasainn!!"

"Nggak mauu"ledek Julian.

"Aku juga mau yang!"seru Alea langsung menarik tengkuk Julian, Alea melahap bibirnya.

1 detik

2 detik

3 detik

Julian terpatung, mendapat serangan yang mendadak ini membuat jantungnya berdegup kencang. Alea langsung mendorong bahu Julian, membuatnya mundur. Alea langsung menyentuh bibirnya menggunakan ibu jari.

"Manis, aku suka"ucapnya seraya tersenyum. Julian pun ikut tersenyum.

Julian mendorong tubuh Alea ke sofa, membuat Alea meringis. Tanpa ampun, Julian melumat bibir Alea ganas.

"Emh! Emh!"pekiknya, ia kehabisan nafas. Julian pun melepasnya.

"Hah, hah. Nyari tempat yang elite dikit dong! Jangan di sofa, aku nggak nyaman"ucap Alea yang langsung di balas senyuman oleh Julian. Tanpa hitungan detik, Julian membopong Alea menuju kamarnya.

Blam!

»»»

Uwuu! Udah waktunya!
Jangan lupa tinggalin jejak kalian ya..
Comment sebanyak-banyaknyaa
See you next part👇

My Ketos Is My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang