Apakah kalian percaya dengan Vampir? Ya mereka adalah mahkluk legenda yang telah ada sejak beribu ribu tahun yang lalu. Mereka menghisap darah manusia untuk hidup lebih abadi.
Banyak yang bilang bahwa mereka takut dengan bawang putih, salib, dan air suci. Tetapi semua itu hanyalah kebohongan belaka yang dibuat oleh manusia.
Percaya atau tidak, aku Valerie Eliabeth P. manusia dengan darah vampir murni. Pasti kalian tak percaya 'tapi itulah kenyataannya manusia setengah vampir yang hidup berdampingan dengan manusia.
Dulu aku sempat viral di media massa dan dijuluki anak terkutuk hanya karena aku mempunyai sayap hitam kecil di pundakku dan tanduk hitam kecil di dahiku? Mereka sungguh berlebihan bukan? aku bahkan belum pernah merasakan segarnya darah manusia. Aku juga makan nasi layaknya manusia dan yang kuminum hanya darah binatang tak lebih!
Terkadang aku heran mengapa aku harus diciptakan seperti ini. Aku sempat melakukan berbagai percobaan bunuh diri tapi syangnya aku abadi. Dan untungnya sekarang semua sudah melupakan berita yang dulunya viral. Dan akupun hanya bisa menjalani hariku layaknya manusia biasa.
"Kringg" suara alarm yang kesekian kalinya memecahkan tidur pulasku pagi ini. Aku melirik alarm digital disampingku dan menunjukkan jam 5.45.
"oh sial!" ucapku seraya berlari ke kamar mandi untuk mencuci muka dan menggosok gigi. Lalu bergegas memakai seragam yang tergantung rapi di lemari kayuku dan mengoleskan krim penghilang di sayap hitamku.
For Your Information, aku tak membeli krim itu. Pengirim misterius berinisial "P" mengirimkanku krim ini dan kartu kredit setiap bulannya, untuk memenuhi kebutuhanku tiap bulan.
"dek sarapan" ucap abangku Ezra.
"iya bentarrr" balasku, aku mengambil tasku dan segera turun untuk sarapan.
Di ruang makan hanya terdapat abangku yang tengah menghabiskan roti isinya. Aku pun mengambil roti panggang yang tersaji di meja makan, menngoleskan selai stoberi dan melahapnya.
Jam menunjukkan jam 6.10 kami pun masuk ke mobil yang dikendarai pak Ben (supirku). Perjalanan ke sekolah memakan waktu sekitar 7 menit selama itu tak ada satupun yang memecah keheningan hanya terdengar kicauan burung di pagi hari. Dan kini kami pun sampai di gerbang SMA Pelita.
Dalam sekejap abangku sudah dikerumumi siswi siswi di sekolah itu dan menghilang tanpa mengatakan apapun padaku. Sekolah itu terbagi dalam beberapa gedung, dan di tengahnya terdapat banyak lapangan yang luas.
Berhubung bel sudah berbunyi, aku pun pergi menyusuri lorong dan mencari namaku di setiap kelas. Anehnya saat aku menyusuri lorong tersebut semua mata tertuju padaku. Saat mataku tengah sibuk mencari namaku.
Bruk*
Seseorang menabrakku cukup keras dan aku pun terjatuh.
Bersambung...
°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°
Semoga kalian sukaa..Kalo sukaa
Jangan lupa vote.. 💕Up tiap minggu 😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Valerie (end)
Teen Fiction• Bagaimana rasanya menjadi vampir setengah manusia? Ini karya pertamaku... Jangan lupa votee kalo suka semoga kalian suka 💖 note: bila ada kesamaan karakter, nama, watak dll mohon maaf saya tidak berniat meniru IDE CERITA INI BERASAL DARI OTAK SA...