Tail [Semi M]

6.1K 528 49
                                    

"Mau menemaniku?"

"Kemana?"

"Ke lab Yoongi. Si genius gila itu memintaku untuk menghadapnya kalau ingin hubunganku dengan adiknya di setujui."

"Malas."

"Oh, ayolah, Joon."

"Nanti kalian mengobrol dan aku diam sendiri. Tidak terima kasih. Lebih baik aku tidur di rumah. Lagian aku kelelahan dari kemarin mengurus usaha gelapku."

"Tidak. Di lab Yoongi aku jamin kau akan senang."

"Kenapa?"

"Karena di lab si genuis gila itu hanyak hybrid."

"Huh?!!"

"Ya, hybrid. Manusia dengan telinga dan ekor yang menggemaskan. Aku yakin kau akan suka."

"Aneh. Aku tidak akan suka."

"Hey, kalau sampai ada yang menarik hatimu, ada yang membuatmu suka aku akan bilang ke Yoongi. Dia pasti mau memberikan salah satu peliharaannya padamu karena aku yang meminta."

"Kalau tidak ada?"

"Aku jamin ada. Yakinlah padaku. Aku sahabatmu jadi aku tau tipemu. Dude, saatnya kau melepas gelar hot dudamu."

Dan siapa sangka, Namjoon benar-benar tertarik dengan satu peliharaan Yoongi. Kata Yoongi namanya Seokjin. Telinga berwarna abu begitupun dengan ekornya. Binar matanya polos, pantatnya sintal dan yang pasti Seokjin suka dielus. Saat itulah Namjoon membawa Seokjin ke rumah pribadinya.

.

.

Tail
Semi M
Hybrid!
Yaoi

.

.

.

.

Pagi itu saat matahari masih malu untuk menunjukan bentuknya, saat Namjoon masih enggan membuka matanya namun karena dia merasa tidurnya terganggu membuatnya mau tidak mau membuka mata. Tadi malam dia pulang sangat larut dan baru tidur saat dini hari. Dia masih mengantuk tapi karena jilatan dileher benar-benar mengganggunya. Namjoon menggeliat terganggu. Matanya pun mulai terbuka.

"Morning dad."

Yang menyambutnya adalah Seokjin, hybridnya. Mata Seokjin berbinar polos, telinganya berdiri tegak, ekornya bergerak-gerak. Seokjin menggunakan kemeja putih tipis milik Namjoon tanpa menggunakan bawahan -gaya kesukaan Seokjin. Namjoon pernah bertanya prihal Seokjin yang suka dengan pakaian seperti itu. Seokjin menjawab kalau dia menggunakan celana yang ketat ekornya suka sakit. Namjoon hanya mengangguk -walaupun tidak paham- dengan jawaban Seokjin. Namjoon mana tau perasaan punya ekor.

"Morning, by."

Seokjin mendekatkan bibirnya untuk mencium kilat bibir Namjoon. Namjoon tersenyum kecil dengan matanya yang terbuka sayu. Seokjin dengan posisi telungkup, ekor miliknya bergerak-gerak, sorot mata polos yang selalu melemahkan Namjoon itu menatapnya.

"Dad, daddy kerja hari ini?"

"Ya, aku harus kerja."

Seketika bibir tebal sang hybrid mengerucut, telinga di atas kepalanya itu turun menandakan si hybrid tengah bersedih. Namjoon sibuk sekali akhir-akhir ini dan membuat Seokjin jarang menghabiskan waktu dengan tuan-nya ini. Menyadari sang peliharaan sedih, tangan besar Namjoon mengelus kepala Seokjin. Seokjin memejamkan matanya menikmati setiap usapan tangan Namjoon di atas kepalanya.

TailTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang