the aura of love increases 💞but is a lie

1.5K 176 24
                                    

Author pov's
"Oikawa luq ngapain?" Iwaizumi membuka pintu "oikawa tadikan habis mandi kusuruh makan kok malah main hp?" Iwaizumi mengeluarkan aura menyeramkan sampai membuat oikawa bergidik ngeri. "Tunggu dulu iwa-chan tadi ada yang ngechat dan penting!" Oikawa terlihat panik dan segera bersiap-siap pergi "mau kemana?" "Bukan urusanmu aku pergi dulu" oikawa pun pergi.namun, iwaizumi sedikit merasa aneh terhadap oikawa karna tak biasanya ia menjadi dingin seperti itu.

"Hah makan sendiri,tapi masakanku kebanyakan taruh kulkas aja siapa tau oikawa ntar laper"iwaizumi pun makan,tapi ia terus saja memikirkan oikawa. Ia sangat cemas mungkin saja dia main cewek!? Atau mungkin kehotel bersama cewek! "Ugh... kenapa gw memikirkannya mulu? Itu juga bukan urusanku toh"iwaizumi pun menyelesaikan makannya dan mencuci piring. Selesai,ia duduk disofa sambil menonton tv.

(Beberapa jam kemudian...)

"Aku pulang~" iwaizumi mendengar suara tak asing ditelinganya,ia langsung membuka pintu dan dikejutkan dengan oikawa mabuk dan pakaiannya yang berantakan. Namun ada satu hal yang menganggu iwaizumi yaitu seorang cewek yang membawanya "terimakasih t'lah membawanya pulang,kau boleh pergi sekarang."iwaizumi pun langsung mengambil oikawa dan menutup pintu tapi cewek itu mencegatnya dan langsung berkata "Oikawa senpai kapan-kapan main lagi ya" cewek itu pun langsung main pergi saja.
Mendengar perkataan cewek itu iwaizumi makin tidak tenang dan mulai berpikiran negatif. Tapi ia menyingkirkan perasaan itu dan membawa Oikawa kedalam kamar dan menggantikan bajunya.

(Selesai menggantikan baju)

"Oikawa lu ngapain lagi sih"iwaizumi hanya bergumam betapa kecewanya saat mengetahui Oikawa main dengan cewek itu.


"Apakah elu tau gw suka sama lu?" Iwaizumi meneteskan air matanya "iwa-chan kok nangis?" Mengetahui oikawa melihatnya ia pun langsung menhapus air matanya dengan cepat
"Siapa yang nangis? Dasar bego" iwaizumi langsung berbaring lalu menyelimuti dirinya sendiri,oikawa yang kebingungan akan perubahan sikap iwaizumi akhirnya ia pergi kedapur karna merasa haus.

"Tahukah kamu? Kamu hanyalah temannya dan aku tunangannya tak mungkin oikawa akan menyukai orang sepertimu? Iwaizumi-san" mendengar.perkataan perempuan itu membuat iwaizumi kesal "hey! Meski kau tunangannya jangan bersikap kurang ajar terhadapku!" "Iwa-chan" mendengar suara yang familiar itu iwaizumi membalikkan badannya dan menatap oikawa "oikawa bagaimana kau bisa disini!?" Oikawa langsung pergi memegang bahu perempuan itu "iwa-chan perkenalkan ini tunanganku" oikawa memperkenalkan perempuan itu sambil tersenyum manis.melihat itu sangat membuat iwaizumi merasa tertusuk 1.000 jarum pada waktu yang bersamaan "ne iwa-chan kau menyukaiku kan?" Mendengar perkataan itu membuatnya kaget "ba-bagaimana kau tau!?" Oikawa langsung menghilangkan senyuman diwajahnya dan menatap jijik kepada iwaizumi "jadi benar ya? Dasar gay menjijikan benar kan sayang?,lagipula mana sudi aku menjadi temanmu lagi" oikawa pun pergi meninggalkan iwaizumi "Oikawa! Oikawa! Apa kau mendengarku!?"tanpa iwaizumi sadari ia terjatuh dalam lubang dalam dan gelap sambil meneriaki nama oikawa.

"Iwa-chan! Iwa-chan" iwaizumi terbangun dari mimpinya "apa kah baik-baik saja? Kau terus-menerus meneriaki namaku sambil berkeringat" iwaizumi yang terkejut akan mimpi itu dan bersyukur hanyalah sebuah mimpi walaupun mengerikan "aku baik-baik saja" iwaizumi pun melihat jam,"jam 03.00 ya?" "Ya?" "ah bukan apa-apa aku hanya mengoceh aku akan pergi keruang keluarga aku harus mengerjakan sesuatu" "apa perlu kutemani?" Iwaizumi hanya menggeleng sebagai jawaban dan meninggalkan oikawa didalam kamar sendirian

Iwazumi pov's
Aku mengambil buku dan duduk dibawah lalu menulis 'mimpi buruk' itu dalam buku ini dan meluapkannya,aku sering melakukan itu karna itu membuatku tenang.

Tentang buku ini,ini semua hanyalah ocehan kuterhadap oikawa cemburu,kecewa,sedih,gembira dan terkejut akan semua perlakuan oikawa didunia asli maupun mimpi. Aku terus-meneruskan menulis semua perasaan dalam benakku karna beberapa hari aku tak punya waktu untuk menulisnya karna sibuk akan kuliah,terlebih lagi menjaga oikawa itu membuatku lelah tapi juga senang karna bisa meluangkan waktu dengan oikawa berdua.tanpa aku sadari aku mulai berhayal hal yang mungkin tak mungkin atau 'mustahil' untukku dapat yaitu menikah dengan oikawa,ya aku tau itu memalukan tapi tidak ada salahnya toh?

Lalu berhayal didunia ini hanya ada kami berdua dan hidup selamanya bersama tanpa terganggu,ya aku tau itu memalukan tapi itu membuatku melupakan mimpi itu dan membuatku sangat senang akan hal ini.tapi berhayal akan ini dan mengetahui ini mustahil membuatku sedih dan ingin menangis yang mana membuatku berhayal tentang oikawa meninggalkanku sendiri dan mulai membenciku itu sangat menyakitkan

Tanpa disadari aku mulai meneteskan air mata lalu aku menangis terisak-isak tanpa peduli apakah oikawa akan mendengarnya aku sudah tak peduli aku menutup bukuku dan aku tertidur diatas buku itu.

"Iwa-chan" mendengar namaku dipanggil aku sontak menoleh "apa?dan kau ngapain?" "Tentu saja memelukmu karna aku malas membawa selimut yang didalam kamar dan agar kau merasa hangat tentunya" oikawa memelukku dari belakang,oh aku lupa bilang ya? Oikawa nampaknya mengangkatku kesofa dan memeluk pastinya,sejenak aku merasa mimpi tapi ini terlalu nyata bagiku "iwa-chan kamu pasti kurang enak kalo tidur disini ayo kugendong kekamar"
'Aku tak peduli jika ini nyata atau mimpi yang penting aku bisa tidur dengan nyaman

Aku telah dikasur "dzzt...dzzt" "iwa-chan aku angkat telpon ini ya?" Aku mengangguk dan tak sengaja melihat nama yang menelpon oikawa dia...

To be continue

Karachan:Mampus kelean ga tau siapa yang nelpon wkwk
Readers:dasar author ga ada akhlak 😡🔪
Becanda atuh jan serius lah,btw sorry banget mungkin seminggu ata lebih (?)
Ga update karna otaq kosong walau biasanya juga kosong ;)


Yang ngerasa ini pendek sorry ya :)

Semoga kalian suka maaf jika ada typo bye💞

Ga Peka {OiIwa} Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang