Selamat datang di cerita pertamaku 😊 Semoga suka.
Happy Reading 💕
Naura Alexa Mutia anak yang terlahir tanpa kasih sayang dan cinta dari mama nya, namun dia tak pernah patah semangat. Dia selalu berharap keajaiban datang padanya, dimana suatu hari nanti dunia akan berpihak pada dirinya.
Dia ingin diperlakukan layaknya seorang anak pada umumnya !
Tetapi mama Ara tak pernah menganggapnya ada, sudah 17 tahun lamanya namun mama Ara belum juga mencintai dan menyangi Ara. Mengapa demikian ?" Salah apakah Ara ?
Naura selalu bertanya tanya mengapa mama Luna begitu membencinya ? " Jika di ibaratkan seharusnya dialah yang lebih berhak membenci mama Luna karena dia lebih mementingkan karir dibandingkan keluarganya." Namun dia tak mampu membenci mama Luna, dia takut menjadi anak yang durhaka. Baik atau buruk mama nya itu ! Dia tetap orang tua yang wajib dipatuhi dan dihormati.
Disetiap sepertiga malam, dia selalu berdo'a kepada yang maha kuasa. Karena dia ingin tahu alasan yang jelas dari mama nya itu, mengapa dia bisa membencinya selama ini? Apa karena dia anak pembawa sial ? "Bukankah semua anak itu adalah anugrah dari Allah !"
Luna Sista Wijaya adalah seorang wanita karir yang bekerja sebagai modeling, dia sangat takut jika karirnya yang sedang naik daun ini akan hancur karena anak pembawa sial itu. Yang tak lain adalah Naura.
Berbeda dengan Ayahnya Rangga Aditya Prawira, dia amat sangat menyangi dan mencintai Naura lebih dari apapun.
*****
Jika Ara merasa sedih, Dia selalu pergi ke tepi danau dekat rumahnya. Dan saat ini dia sedang berada disana meratapi nasib hidupnya selama ini yang tak seberuntung teman temannya.
Seketika Ara teringat cerita tiga tahun yang lalu, mama Luna memarahi Ara karena dia meminjam sepatu miliknya dan tak izin dulu kepada Luna. Padahal sejak malam dia meminta izin pada mama Luna karena ingin meminjam sepatunya untuk pentas bernyanyi disekolah. Kebetulan saat itu ukuran kaki dia sudah sama dengan mamanya. Tetapi mungkin mama Luna tak mendengar Ara karena terlalu sibuk berbicara dengan Yunita teman satu propesi, sehingga dia tak sadar bahwa malam itu dia mengiyakan.
Pada saat itu Ara juga tidak melihat bahwa mama Luna sedang berbicara di telepon, karena ketika itu mama Luna menggunakan handset bluetooth dan posisinya membelakangi Ara.
Flashback on !
Ma Ara pinjem sepatu ini ya ! " Buat besok pentas nyanyi disekolah." Boleh kan ?
Mama Luna yang sedang sibuk itu secara spontan mengangguk tanda mengiyakan.
Ok terimakasih mah !" Senyum Ara megembang seketika melihat mama Luna kali ini baik kepadanya.
Terimakasih ya Allah, akhirnya kau mengabulkan do'aku :')
Flashback off.
Bukannya mama waktu itu mengangguk, berarti itu tandanya mama membolehkan. "Ucap Ara dengan gemetar di ikuti keringat yang mengalir di keningnya." Karena sebentar lagi mama Luna pasti akan marah pada Ara !
Heyyy... Anak pembawa sial, saat itu saya mengangguk bukan berarti mengiyakan. Emangnya malam itu kamu gak lihat apa saya sedang ngobrol dengan teman saya? " Saya itu mengangguk bukan padamu tapi saat itu saya mengangguk mendengar saran dari teman kerja saya." Saat itu saya bahkan tak mendengarmu berbicara !
Ara mengira kalo mama Luna sedang santai di sofa kamarnya, ternyata yang dilihat Ara malam itu salah.
"Yaudah aku minta maaf mah, aku Yang salah !"
Memang kamu itu selalu salah !! Karena kamu adalah anak pembawa sial. Teriak mama Luna histeris yang membuat Ara sangat ketakutan.
Saat itu papah Ara sedang mengerjakan tugas kantor diruang bekerjanya, namun dia merasa terganggu oleh suara dari ruang tengah yang tak lain adalah suara Luna dan Ara. "Sepertinya Luna sedang memarahi Ara ?" Dia bergegas lari menghampiri mereka berdua.
Ada apa ini, mengapa mama marahin Ara ?" Ucap Rangga dengan napas yang tesenggal senggal ."
"Tanya aja sendiri sama tuh anak pembawa sial !" Sinis Luna.
Ara sayang.. kenapa mama marahin Ara kaya gini ? Ara berbuat salah apa ?
Ara tidak berbuat salah apa-apa pah, ara hanya meminjam sepatu mama untuk pentas bernyanyi disekolah. "Hanya saja Ara gak tau kalo malam itu mama mengangguk mengiyakan bukan tanda membolehkan kepada Ara, melainkan mama mengangguk mendengar saran dari temannya.
"Ooohhhh... jadi cuma itu toh masalahnya, sampai mama mu begitu marah padamu.
Iiii.. iiii..iya pah !" Jawab Ara ketakutan.
"Yaudah mah jangan diperpanjang ya, ini kan cuma masalah kecil !"
Tapi pah itu sepatu saya harganya sangat mahal sekali ! " Jadi gak cocok kalo dipake sama dia, ntar sepatu saya kebawa sial lagi kaya dia.
Berhentilah menyebut anak kita pembawa sial ! "Ucap Rangga, dengan nada sedikit dinaikan."
"Belain terus saja dia pah ! Dia itu tak pantas untuk dimanjakan dan diperhatikan."
Udah mah pah jangan berantem ! " Ucap Ara sambil berdiri dibelakang papah Rangga karena ketakutan melihat kemarahan mama Luna.
Maafin papah ya sayang ! Papah hanya membela kamu.
Papah gk salah ko, jadi gk usah minta maaf sama Ara. Ini sudah jelas salah Ara pah ! " Jadi mama sampe marah kaya gini.
Bukan sayang ini bukan salah Ara ko ! " Lirih Rangga sambil memeluk Ara anak semata wayangnya.
Dari dulu papahnya lah yang selalu membela Ara. Dikala istrinya sedang berubah menjadi Singa . Hehe
***
Della Fernanda adalah sahabat disegala cuaca, sejak kecil mereka selalu bersama. Della sangat tahu betul derita yang dialami sahabatnya itu , walaupun Ara gak pernah cerita tapi Della tau sendiri . "Secara gitu dia itu adalah sahabat paling kepo !"
Cristian Raka Yudha Fakboy nya SMA Negeri 1 Kebangsaan, hampir semua cewe terayu dengan gombalan receh nya. Terkecuali Naura !
Naura dari dulu tidak pernah berpikir untuk berpacaran, dia hanya ingin fokus belajar agar bisa menjadi orang sukses dimasa depan nanti. "Dia ingin membuktikan kepada mama Luna bahwa dia bukan anak pembawa sial !"
Ara hanya ingin Cinta dari mamanya, dia tidak ingin dicintai atau mencintai siapapun sebelum mamahnya mencintai dirinya.
"Maka dari itu dia tidak pernah tertarik kepada Raka si cowo Fakboy itu !"
Maafkan aku teman² part ini terlalu banyak kata "Nya" 😅 aku tak pintar dalam merangkai kata kata.
Tangerang, 28 Maret 2020
Revi Melisa Seftiani 💙
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta
RomanceKeluar kamu dari kamar ku sekarang !!! "teriak Luna." Tapi ma apa salah ku sampai mama membenciku seperti ini ? aku sudah pernah bilang padamu ! "karena kau itu anak pembawa sial, apa alasan itu kurang jelas bagimu ?"