Ketika bintang-bintang saling bertabrakan dan meledak, bunga-bunga api merekah di tengah ketidakterbatasan malam. Kemudian, muncul dunia yang tidak kita duga dari kelopak-kelopak dinginnya. Dunia-dunia itu terpisah, namun bersaudara, persis seperti buah-buah matang yang menggantung di dahan pohon raksasa.
Salah satu dunia itu adalah apa yang kita kenal sekarang, yang lainnya, hanya mampu dijelajah oleh aksara.
Trofa merupakan kota bisnis di mana dua kasta manusia bergumul mencari remah yang Tuhan berikan melalui batang kasih-Nya. Droin akan dengan senang hati melakukannya. Mereka itu hasil kejeniusan berharga jutaan Flo. Manusia mutan yang terhubung satu sama lain, sehingga yang tersisa untuk mereka selain kondominium mewah dan pesawat pribadi, adalah efisiensi.
Bila Droin menguasai strata atas, maka ada pula yang harus berada di bawah. Clif. Biasa dianggap sebagai hama, sebab mereka adalah tikus yang bergerak atas dasar perut sendiri dalam jumlah fantastis. Hunian sederhana pinggir kota menjadi tempat tinggal mereka. Penyelundup, pencuri, dan yang paling biasa di antara mereka, penjudi, menjadi pekerjaan mereka.
Namun, dalam cara yang tidak kita mengerti, Droin dan Clif saling membutuhkan, terutama dalam dosa besar. Droin perlu Kukis, sebuah serum penambah gairah seksualitas dan fantasi liar yang tidak pernah mereka jamah dalam kehidupan serba cepat mereka, sementara Clif butuh uang dan juga strata sosial baru.
Afara lahir di tengah kegaduhan itu. Ayahnya seorang Droin dan ibunya seorang Clif. Sebuah bunga mampu tumbuh cantik di tengah badai gurun. Aroma dan warnanya menarik siapa saja untuk mendekat, memetiknya dan memilikinya. Namun, duri-duri di batangnya begitu panjang, tajam, dan tidak terduga.
Coming Soon.
Hai, semoga kalian selalu sehat ya. Ketemu lagi denganku di teaser cerita baruku : )
Aku ingin tahu, apa kalian menyukainya? Apa kalian tidak suka? Apa ada yang perlu diperbaiki?
Let me know : D
KAMU SEDANG MEMBACA
The Line between Us
FantascienzaBila diibaratkan, kelahiran Afara seperti dua bintang berbeda bertabrakan di tengah gelita tak berujung dan membentuk semesta baru. Kehidupan berpusar di sekitarnya, begitu pun kekuatan tak terbatas pada realitas. Penemuan jati diri hanya satu hal...