Bab 1

109 11 6
                                    

"Eh sori sori" Ucapnya seraya mengulurkan tangannya untuk membantuku berdiri. Cowok itu memiliki postur tubuh yang tinggi dan tegap , kulitnya putih pucat , sepasang mata berwarna biru yang indah , dan warna rambutnya coklat gelap. Udah mirip mayat hidup deh.

"Lo gapapa? Perlu gue antarin ke UKS?" Tanyanya.

"Gapapa kok, gausa makasih" Jawabku.

"Kakak tau dimana ruang guru?" Tanyaku.

"Tau" Jawabnya dan memberiku instruksi untuk mengikutinya aku pun dengan reflek mengikutinya. Aku sempat meiliriknya beberapa kali dan ternyata jika dilihat dengan dekat wajahnya cukup mempesona. Tak heran semua mata tertuju padanya saat menabrakku tadi.

"Nama lo siapa?" Tanyanya.

"Valerie kak" Jawabku.

"Santai aja gak usah manggil gue kak, gue Ferro" Balasnya.

Tak terasa kami sudah sampai di depan ruang guru, Ferro pun dengan santai berjalan pergi meninggalkanku. Aku pun menghela napas dan memberanikan diri untuk mengetuk pintu.

Tok tok tok*

"Masuk" ucap seseorang di dalam.

Aku memutar gagang pintu kayu tersebut dan masuk. Guru yang tengah asyik memandang langit pagi tersebut langsung melihat ke arahku begitu aku masuk.

"Permisi" Ucapku.

"Kamu kelas apa kenapa belum masuk?" Tanya wanita berpakaian kemeja putih dan rok hitam selutut itu.

"Saya gatau kelas saya bu" Jawabku.

"Nama kamu siapa?" Tanyanya.

"Valerie Elizabeth P." Jawabku.

Bu guru tersebut mendekati mejanya dan mengambil daftar siswa di kelasnya lalu melihat sebentar kemudian berkata "oh kamu di kelas X IPA 4, kebetulan saya wali kelasnya, ayo"

Bu guru tersebut kemudian mengambil daftar siswa dan sebuah buku di mejanya lalu berjalan di depanku dan aku pun memutuskan untuk mengikutinya dari belakang.

Sesampainya di kelas, aku pun segera mencari bangku kosong untuk kutempati, dan hanya tersisa satu buah bangku kosong disamping perempuan yang tengah asik memutar pennya. Aku pun menghampiri bangku tersebut dan menggantung tasku di samping meja.

Kami pun memutuskan untuk berkenalan, ternyata namanya Ivanna. Tak lama kemudian Bu Lastri (wali kelas X IPA 4) memanggil kami satu per satu ke depan untuk mengenalkan diri. Setelah semuanya selesai, Bu Lastri menempelkan bebagai brosur club yang dapat diikuti siswa siswi di SMA di papan buletin yang terdapat di depan kelas. Dan Bu Lastri berpesan agar semua siswa mengikuti setidaknya 1 club.

"Lo mau masuk club apa" Tanya Ivanna.

"Masih gatau nih, lo udah kepikiran mau masuk club apa?" Tanyaku.

Ivanna diam sejenak dan berkata "Gue mau masuk club dance aja" Jawabnya.

*Kring Kring Kring bel istirahat pun berbunyi.

Ivanna mengajakku ke kantin dan aku pun menerima tawaranya. Untungnya keadaan di kantin tidak terlalu ramai, dan masih tersisa banyak meja kosong. Kami pun memutuskan untuk berpencar dan membeli makan. Setelah sekian lama berkeliling, aku pun memutuskan untuk memesan bakso.

"Baksonya 1 mangkok bang pake cabe ya" Ucapku.

"Iya dek bentar ya" Balas abang penjual bakso tersebut dan segera membuat pesananku. Setelah aku mendapat apa yang ku inginkan. Aku pun pergi menghampiri Ivanna yang tengah melahap mie goreng pesanannya.

Kami duduk di meja yang tak jauh dari tempat dimana aku membeli bakso tadi. Karena perutku sudah meraung untuk diberi makan bakso itu pun habis dalam sejenak. Setelah itu kami pergi membeli teh es untuk melepas dahaga yang melanda tenggorokan kami. Lalu kami pun berjalan kembali ke kelas.

Saat aku tengah asyik mengobrol dengan Ivanna, tanpa sadar sekumpulan siswa dibelakang kami tiba tiba berlari dan menabrak kami. Untungnya Ivanna dengan sigap menghindar, tetapi aku tidak memiliki reflek yang bagus dan aku pun tak sempat menghindar dan akhirnya jatuh dan kehilangan kesadaran.

BERSAMBUNG..

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Semoga kalian sukaa 💕

Jangan lupa vote yaaa 💫

Next part otw..

Valerie (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang