Chapter 22

5.8K 349 72
                                    


Xiao Zhan sedang tidur saat pintu kamar tempat dia di rawat perlahan terbuka. Seorang gadis melangkah masuk. Suasana di ruangan itu sepi, tak ada seorang pun di ruangan itu selain Xiao Zhan dan gadis itu.

Gadis itu melangkah mendekati tempat tidur Xiao Zhan. Gadis itu menatap Xiao Zhan dengan tatapan sedih dan takut. Setelah puas menatap wajah Xiao Zhan, gadis membalikkan tubuhnya hendak meninggalkan ruangan itu.

"Ming Yue?" Xiao Zhan membuka matanya dan melihat sosok seorang gadis sedang melangkah menuju pintu.

"Xiao Zhan? Apakah aku membangunkanmu?"

"Tidak," Xiao Zhan tersenyum ramah.

"Bagaimana keadaanmu?"

"Sudah lebih baik."

"Xiao Zhan... Maafkan aku... Aku... Aku telah dibutakan oleh keegoisanku..." ujar Ming Yue menundukkan kepalanya, tangannya meremat tas tangan yang dipegangnya. "Aku terlalu mencintaimu sehingga aku... aku tidak rela jika orang lain yang memilikimu. Aku tidak juga... aku juga terbawa emosi saat tahu... saat tahu Yibo selalu menyakiti perasaanmu... Sehingga... sehingga aku hilang akal dan berbuat nekat seperti waktu itu..."

Xiao Zhan terdiam mendengar perkataan gadis cantik yang tengah berdiri di sampingnya itu. Ada perasaan terkejut dan haru merasuki hati Xiao Zhan. Xiao Zhan tidak mengira jika dibalik sikap nekatnya waktu itu ternyata gadis itu bermaksud melindunginya.

"Aku... aku minta maaf... Xiao Zhan..."

"Sudahlah. Yang sudah berlalu biarlah berlalu," ujar Xiao Zhan tetap tersenyum ramah.

Ming Yue mengangkat wajahnya menatap Xiao Zhan dengan perasaan terkejut. Dilihatnya pemuda berwajah tampan cenderung manis itu tengah tersenyum lebar hingga gigi kelincinya terlihat. Saat hendak datang menjenguk Xiao Zhan, dia sudah mempersiapkan diri untuk menerima caci maki dan amarah dari pemuda itu. Namun dia justru dikejutkan oleh sikap Xiao Zhan yang ramah dan tidak menyalahkan perbuatannya.

"Gara-gara aku... kau hampir saja..."

"Ming Yue, kemarilah. Mendekatlah kemari."

Sambil tetap berbaring Xiao Zhan merentangkan kedua tangannya sambil tetap tersenyum pada Ming Yue. Mata Ming Yue langsung berkaca-kaca, tanpa berkata apa-apa gadis itu langsung menghambur ke dalam pelukan Xiao Zhan dan menangis sepuasnya di dada pemuda itu.

"Xiao Zhan maafkan aku... hiks... aku sudah jahat padamu... hiks... aku sudah mencelakakanmu... hiks..."

Xiao Zhan tak mengatakan apa-apa, dia hanya memeluk gadis itu sambil membelai rambutnya dengan lembut. Xiao Zhan membiarkan Ming Yue menangis sepuasnya dalam pelukannya. Membiarkan gadis itu meluapkan semua apa yang dirasakannya. Karena dia tahu bahwa gadis yang ada dalam pelukannya itu pasti sudah berhari-hari merasa menderita oleh perasaan bersalahnya.

Yibo membuka pintu ruangan, dia baru kembali dari membeli makanan. Betapa terkejutnya Yibo saat melihat seorang gadis tengah memeluk kekasihnya. Dan semakin terkejut lagi saat mengetahui siapa gadis yang tengah memeluk Xiao Zhan.

Dengan kasar Yibo menarik bahu Ming Yue hingga gadis itu terlepas dari pelukan Xiao Zhan dan terhuyung mundur ke belakang.

"Apa yang kau lakukan disini?" bentak Yibo kasar. "Masih punya nyali kau datang kemari. Belum puas kau mencelakakan Zhan Zhan?!"

"Yibo..." Xiao Zhan meraih tangan kekasihnya untuk menenangkannya.

"Apa kau masih ingin mencelakakan Zhan Zhan lagi?!" Yibo terlihat benar-benar emosi, sementara gadis dihadapannya itu hanya berdiri tertunduk tanpa berkata apa-apa.

Kaulah Belahan Jiwa KuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang